tumbal

4.3K 282 13
                                    

dunia tak merestui paul dan rony hidup tenang hahahah........

jam pulang sekolah telah tiba membuat semua murid berhambur kekuar kelas. di kelas ipa 1 terlihat salma yang tengah membereskan beberapa bukunya untuk dimasukan kedalam tas pink miliknya namun di tengah kegitannya seseorang menyapa dirinya, suara yang ia kenal dan ia rindukan kembali menyapa dirinya dengan ceria

" hai sal" ucap nabila

salma menatap nabila " hai juga" balas salma kikuk

oh tuhan kenapa jadi secangung ini situasinya

" mau kedepan bareng?" tanya nabila ragu-ragu

" boleh, yuk" balas salma menyampir tasnya di lengan

keduanya berjalan keluar dari kelas dengan sesekali bercanda kehangat kembali tercipta di antara keduanya sekarang situasinya kembali seperti dulu meski salma tetap merasa sedih karena kedua temannya yang lain tak ikut serta disini

" sal, maafin aku yah waktu itu marah sama kamu padahal kamu korban di sini" ucap nabila lirih sambil berjalan menyusuri koridor ipa

salma memberhentikan langkahnya "kamu ga perlu minta maaf nab, seharusnya aku yang minta maaf udah bohongin kalian semua sampai pertemanan kita rengang beguni"ucap salma sendu

" ga sal, kamu ga salah intinya ini semua hanya salah paham yang harus di luruskan kemaren saat kamu di rawat di rs aku sempet mau jenguk tapi ga jadi karena ka paul larang aku untuk masuk, jadi say sorry ya sal" balas nabila ikut memberhentikan langkahnya

" makasih nab" balas salma memeluk nabila

mereka berpelukan beberapa waktu, maka setelah merasa puas barulah mereka kembali berjalan dan tepat di depan lorong ips sudah ada paul dan rony yang menunggu keduanya

" sayang ayo pulang" ucap rony mengengam jari-jemari salma

" iya kak, tapi ke mall dulu ya" balas salma menatap rony dengan puppy eyesnya

" hemm" dehem rony sebagai jawaban memebuat salma tersenyum senang

" nab aku duluan yah bay" ucap salma menarik tangan rony pergi

" hey... hey pelan-pelan sayang" ucap rony yang kesusahan mengikuti jejak salma

sementara itu ada nabila dan paul yang menatap mereka berdua dengan senyum manis mereka masing-masing

" kita kapan nab" tanya paul terus menatap ke depan

nabila mendongak menatap paul "aneh, masih bocil ga boleh pacaran"ucap nabila meninggalkan paul, nabial menolak padahal dalam hati jedak... jeduk... jeder

nabila terus berjalan dengan cepat sambil menundukkan kepalanya menyembunyikan wjah merahnya tetapi keputusannya ternyata salah posisinya yang seperti itu membuat ia tak dapat melihat apa yang ada di depannya alhasil hampir saja nabila kepentok kaca beruntung paul sigap mengulurkan telapak tangannya di depan jidat nabila

" hati-hati nab, ini kaca ga bisa di tembus" ucap paul mengetok kaca tebal di depan mereka

" ya maaf lagi ga fokus tadi gegara ngitungin anak ayam pak toni" jawab nabila asal

" anak ipa memang beda ayam segala di hitung,siapa si guru kamu nab minta di gebuk emang" ucap paul berkacak pingang semntara nabila di hadapnnya menepuk dahi

" kami mau gebuk saya hah!" sahut seseorang di belakang paul membuat snag empuh cengo

" ini kaya suara, pak akbar" lirih paul berbalik badan

" apa kamu bilang tadi coba ulangi, berani-beraninya kamu mengolok-olok guru" omel pak akbar menatap paul horor dan menjewer kupingnya

yap, pak akbar adalah guru ipa di kelas nabila tak hanya itu pak guru yang satu ini terkenal sangat kiler

" hehehe maap pak, saya bercanda tadi itu, bentar lagi kan puasa ga boleh marah-marah pak" balas paul kikuk

" sekarang ke lapangan lari lima belas putaran jangan pulang sebelum selesai mengerti" ucap pak akbar

" iya pak," balas paul pasrah

sepeningalan pak akbar paul kembali membalikan badanya dan apesnya nabila telah meninggalkan dirinya sedari tadi dengan wajah yang mengenaskan paul bermonolog
" ya allah, apa salha hambamu ini sampai hidupku seapes ini" monolog paul mengigit kerah seragamnya kemdian berlari menuju parkiran menghindari hukuman pak akbar hahahah


°°°



tak jauh beda dengan paul kini nasib rony sama mengenaskannya, di salah satu mall terkenal di jakarta salma berkeliling memasuki semua store pakaian dan make-up. bukan-bukan di situ masalahnya tapi masalahnya salma meminta untuk merias wajah rony agar terlihat secantik dirinya

" sayang kamu mau apa lagi?" tanya rony berusaha mengulur waktu pulang

" aku mau ice cream" balas salma semangat

" yaudah, yuk kita beli ice cream yah"balas rony mengiring salma ke stand ice cream

setelah mendapatkan ice cream-nya salma dan rony duduk di salah satu meja dengan senyum lebar salma menikmati ice cream rasa coklat dan macha itu

" sayang, ga usah makeup pin aku yah bang paul aja gimana?" tanya rony hati-hati

" hah!, kamu ga mau aku makeup pin yah?" sedih salma dengan bibir melengkung ke bawah

" bukan gitu sayang, alangkah baiknya bang paul yang kamu makeup pin, bang paul kan agak belok anaknya" balas rony menumbalkan paul

" masa sih?" ucap salma tak percaya jika paul belok

" iya bang paul punya lo nama samaran, kalau siang paul kalau malam suci" balas rony asal

" ga percaya aku, bang paul itu macho, mana mungkin dia kayak gitu kamu kali" balas salma

" sayang aku normal yah mana mungkin kayak gitu, ayolah yang yang lain aja dong ngidamnya yah"bujuk rony yang tak mau di makeup

" no... no... no dede bayi maunya kamu kakkkk"balas salma penuh penekanan

" alahhh yang, ayah aja deh mau ga?"rengek rony kembali menumbalkan ayah gery

" aku ga mau kak, aku maunya kamu titik, stop numbalin orang rumah yah" omel salma meninggalkan rony dengan perasaan dongkol

" ya allah kenapa coban mu sungguh berat" nyayi rony  dengan ala cengkok dangdut

" sayang tungggu"teriak rony mengejar salma yang telah jauh di depan



***

Lapak author

Hai warga dukung terus karya salma dan rony jadikan interaksi mereka mood booster untuk kita


Gimana nih warga lanjut apa tidak nih hahahah?

Keep streaming
Mengapa-rony parulian
Sepenuh hati-rony parulian
Bunga hati-salma salsabil
Rumah-salma salsabil



Jangan lupa vote dan komentarnya biar author semangat menulisnya😉



See you wargaaa🙌

DUA GARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang