malam ini ruang keluarga kediaman keluarga paradipta telah ramai oleh canda dan tawa yang hadir dari lelucon sederhana bahkan sampai diluar nalar sukses menarik kurva diwajah mereka semuakebahagian dan kehangatan keluarga ini semakin terasa kala nabila gadis cantik berhijab pasmina itu hadir diantar mereka
" sal kandugan kamu gimana, semuanya aman kan?" tanya bunda nisa mengelus perut salma
" alhamdullilah bun adek sehat, malah dia lagi aktif-aktifnya nendang ini" jawab salma tersenyum
" syukurlah" ucap bunda nisa
" ron, gimana proses kepindahan kamu dan salma ke bali?" tanya ayah gery
" aman yah, rony udah pastiin semuanya, bahkan rony udah pilihin rumah sakit terbaik yang nanti akan digunakan salma bersalin"jawab rony
hembusan nafas berat terdegar dari ayah gery. kepala keluarga paradipta itu menatap sendu kearah sang menantu seperti sedang ada kegundahan disana tetapi entah bagaiman cara mengungkapkannya
" ayah kenapa liatin caca kayak gitu?" tanya salma heran
ayah gery mendekat ke arah salma dan bunda nisa, duduk disamping samg putri hingga kini salma diapit mertuanya
" caca bentar lagi jauh sama ayah dan bunda, caca bakalan punya kehidupan sendiri. kehidupan berumah tangga yang untuh tanpa ada campur tangan ayah dan bunda lagi"
" nanti saat dibali, saat kalian bertiga jauh dari ayah dan bunda selalu jaga keutuhan rumah tangga kalian, ayah tau betul diumur yang masih begitu muda ini kalian masih susah untuk melawan ego masing-masing kan?"
salma dan rony mengaguk kompak, membenarkan tutur kata papa gery tentang mereka yang memang masih sangat susah melawan ego masing-masing
" maka dari itu nak, kalian berdua harus selalu berjalan beriringan. dalam rumah tangga gak ada yang lebih dominan, istri maupun suami tanggung jawabnya sama besar!"ucap ayah gery menasehati
" ca, ron. pesan bunda cuman satu setiap ada masalah, atau kalian bersilih paham selesaikanlah dengan kepala dingin, redakan dahulu gejolak emosi itu hingga tak tersisa barulah setelah itu kalian berdua bicarakan dengan baik-baik"
" untuk rony, kamu kan sekarang kepala keluarga nak, tanggung jawabmu untuk membimbing caca dan anak kamu menjadi lebih baik lagi, dan jangan pernah kamu mengucap kata cerai karena itu sudah terhitung talak satu" nasehat bunda nisa lembut
" untuk caca, bunda berpesan agar caca selalu sabar menghadapi sikap rony yang mungkin kelewatan manja sama caca, sikap rony yang kalau marah suka ga kekontrol dan masih banyak lagi sikap rony yang lain. apalagi nanti saat caca jadi seorang ibu, caca harus lebih bisa mengontrol emosi caca" ucap bunda nisa menatap netra salma lekat
hati salma menghangat mendegar wejangan dari kedua orang tua suaminya. salma benar-benar meraskaan kehangatan yang tak pernah ia dapat sebelumnya
" bunda, ayah mungkin udah terlalu sering caca ucap kata ini, tapi caca gak akan pernah bosan bilang makasih sama ayah dan bunda!"ucap salma berkaca-kaca
" tanpa ayah dan bunda caca mungkin gak akan pernah berada disituasi sehangat ini, punya kedua orang tua yang siap membantu langkah caca saat sedang tertatih."
" dulu saat caca belajar berjalan yang menopang langkahnya hanya bibik dirumah dan saat caca sudah lancar berjalan mengeksplor dunia, jatuh, bangun caca usahakan sendiri tapi sekarang tidak lagi karena ada ayah dan bunda yang siap menopang langkah caca jika caca akan limbung ke tanah" imbuh salma kini menitikan air matanya
ayah gery dan bunda nisa menarik kedua ujung bibir mereka memebntuk lengkungan sabit yang indah untuk sang menantu
ah bukan untuk putri mereka lebih tepatnya!
ayah gery membuka lebar kedua tangannya menyambut tubuh semua anggota keluarganya. memberi peluk untuk menyalurkan segala gejolak rasa dihatinya
" nabila sini sayang" intrupsi bunda nisa membuat nabila ikut didalam pelukan mereka
" paradipta geng," pekik paul tiba-tiba
" jaya... jaya... jaya" seru rony lalu tertawa bersama yang lain
" bawalah cinta itu kemanapun kalian pergi karena ayah, akan selalu ada dalam cinta kalian" *batin ayah gery tersenyum haru
***
cahaya matahari telah terik dilangit biru sana namun belum ada tanda-tanda rony akan bangun dari tidurnya berbeda dengan sang istri yang telah berada dikolam renang menikmati secangkir teh hangat
drttt.. drtttt
ponsel salma berdering menampilkan sebuah nomor dilayarnya
alis salma bertaut bingung, ia ragu tetapi juga penasaran akan siapa yang menelfonnya pagi-pagi begini?
" hallo" ucap salma hati-hati
" hallo salma,ini papah nak"ucap seorang disebrang sana
" ini benera papah?" tanya salma tak percaya
"Iyah nak, salma gimana kabarnya
baik-baik aja kan? "balas papa garasial air mata itu kembali jatuh tanpa dikomando
" salma baik-baik aja pah hiks hiks, papah gimana disana sehat juga kan pah?" balas salma terisak
" papah sehat"
" salma bisa ke kantor polisi hari ini,papah mau bicara sebentar saja nak"" bisa pah ,nanti salma izin dulu ke kak rony yah" balas salma tersenyum
" baiklah nak, salam untuk suamimu,assalamualaikum"ucap papa gara
" waalaikumsallam"
tuttt.....
air mata salma masih saja menetes demgan deras, hatinya serasa ingin meledak mendegar papa gara menyebutnya 'nak' untuk pertama kalinya
yah memang hanya kalimat sederhana namun tak semua orang pernah merasakan panggilan itu dari orang tuanya, salah satunya salma kaluna!
" semoga ini menjadi garis awal coretan hitam diatas putih tentang manisnya kisah ayah dan anak perempuannya, tuhan" author's
***
lapak authorhai guys dukung terus karya salma dan rony jadikan interaksi mereka mood boster untuk kita
Hai warga author kembali lagi hehehe, maaf yah guys author lama up-nya 🙏
author usahain besok lebih dari satu part, tapi ga janji yaw🙈
Keep streming
mengapa-rony parulian
sepenuh hati-rony parulian
bunga hati-salma salsabil
rumah-salma salsabil
boleh juga-salma salsabiljangan lupa vote dan komentar kalian wart
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA GARIS
Roman pour AdolescentsKetika sepasang manusia yang terpaksa menikah karena sebuah accident di malam hut sekolah mereka happy reading guys 🍣