kecewa :)

1.8K 178 13
                                    


Terhitung sudah satu bulan Salma dan Rony menjalani peran mereka sebagai orang tua. Akhir-akhir ini pun Rony sedang sibuk-sibuknya di perusahaan cabang Ayah Gery yang kini ia ambil alih. Lelaki itu sering kali pulang larut malam membuatnya tak jarang meninggalkan Salma begadang sendirian menidurkan kembali Putranya Arka

Bukan-bukan kemauan Rony untuk membiarkan Salma terjaga sendirian namun kondisinya yang lelah dari bekerja seharian sering kali bablas dalam tidurnya, entah mengapa telinganya seakan tuli dari tangisan Arka begitu pun matanya yang selalu saja terasa berat untuk terjaga!

Pagi ini Salma merasa badanya tidak enak, jidatnya terdapat plester penurun panas yang terpasang, kepalanya pusing tetapi ia tak memberi tau Rony akan kondisinya agar lelaki itu tidak khawatir dan bahkan mungkin saja meninggal kan pekerjaannya.

Oekkk... Oekkkk.... Oekkk

Tangisan Arka terus saja mengema mengisi seluruh kekosongan ruang kamar kedua orang tuanya. Bayi tampan itu berada dalam gendongan Salma, yang berjalan tak tentu arah menimang putranya agar tak lagi menagis.

" Arka kamu kenapa si Nak? Berhenti dong nagisnya " Ucap Salma frustasi

Bukanya diam tangis Arka semakin terdegar kencang, bahkan sekarang wajah Arka telah memerah akibat tangisnya.

" Arka kamu bisa berhenti ga si nagisnya? Bunda capek Arka! Seharian Bunda cuma ngurusin kamu doang hiks hiks Bunda ga pernah punya waktu luang sekarang, badan Bunda pada sakit Arka hiks hiks "

" Bunda capek, capek banget hiks hiks. Hidup Bunda sekarang sebatas ngurusin kamu doang, Bunda pengen kaya temen-temen Bunda yang lain Arkaaa! "

Salma membiarkan Arka mengeliat dengan tangisnya yang tak kunjung reda di atas kasur sementara dirinya duduk bersandar di depan lemari dengan kaki di tekuk. Wanita muda itu memeluk kedua kakinya erat sembari menagis frustasi

" ARKA KAMU BERHENTI NAGISNYA NAK ,KENAPA SIH KAMU. INI GA MAU ITU GA MAU. KAMU MAU NYA APA SEBENERNYA HIKS HIKS " Teriak Salma menatap Arka dengan mata sembabnya

Sementara itu Rony yang pulang untuk mengambil berkas di ruang kerjanya, terperanjat kala mendegar teriakan Salma dari arah lantai dua kamarnya. Maka dengan segera Rony berlari menapaki satu-peraatu anak tangga.

Dapat Rony dengar dari luar suara jeritan tangis putra kesayangan nya!

_ Brakkk

Pintu terbuka kencang, Rony berjalan lebar ke arah kasur mengambil putranya dalam gendongan. Meniliti wajah bayi mungil itu dengan lamat

" Suttt suttt anak Ayah yang ganteng kenapa nagis Nak? Cup cup cup "Beo Rony menimang anaknya tak tentu arah. Dapat terlihat kecemasan dalam mata Rony yang merasaka suhu tubuh Arka yang panas.

Beberapa waktu Rony berhasil menidurkan kembali Arka, menaruhnya di dalam box baby di samping tempat tidur

" Badan Arka panas! Kamu kenapa tidak menenangkan dia, kamu tidak dengar tangisnya begitu keras. Kamu malah meninggal kan dia sendirian di atas kasur begitu saja, kalau putraku jatuh bagaimana Salma " Ucap Rony mulai menikah intonasi bicaranya

Salma mendogak menatap Rony tak percaya, bagaimana bisa Rony hanya memikirkan kondisi anaknya saja sementara Salma? Ia kacau, mata panda terlihat jelas memerah, wajahnya pucat, plester penurun panas yang ia gunakan telah terlepas, handuk kecil berwarna biru tersampir di pundak sebelah kirinya.

" Kamu tau kak aku dari tadi berusaha menenangkan Arka tapi dia nya saja yang rewel tidak mau diam. Jangan salahkan aku tanya pada anakmu itu kenapa dia tidak ingin diam, suaranya mengagu indra pendengaran ku " Cicit Salma pelan namun mampu terdegar jelas di telinga Rony membuat tangan lelaki itu terkepal

" Kamu sadar dengan apa yang kamu katakan barusan? Arka itu masih kecil kamu yang harusnya bertanggung jawab menjaganya termaksud menjaga setetes air matanya yang jatuh Salma. Bila dia rewel tenangkan dia dengan kelembutan dan kasih sayang bukan malah meneriakinya dengan intonasi tinggi. "

" Kamu lihat putraku wajahnya memerah karena tangis, badanya panas sekarang. Kamu bisa tidak menjaganya dengan baik, KAMU INI IBU MACAM APA SALMA!!"

Bentakan Rony serasa tancapan bilah panas untuk Salma. Wanita itu menatap tak percaya pada Rony, ia bangkit menatap kedua mata lelaki itu sengit dan syarat akan kekecewaan!

" Lo sadar sama ucapan lo barusan hah! Lo tau hidup gue kaya gini semua gara-gara lo tau ga!! Hiks hiks gue emang ga becus jadi ibu, gue ga bisa jaga anak lo dengan baik bahkan nenangin dia aja gue ga mampu. Tapi asal lo tau selama ini gue selalu berusaha jadi ibu yang baik untuk Arka gue ngorbanin semuanya untuk anak lo itu Rony paradipta yang terhormat!!"

" Gue korbanin tubuh gue, gue korbanin waktu masa muda gue, gue korbanin pendidika gue , gue relain cita-cita gue itu semua demi anak lo. Setiap malam gue begadang, gue usaha makan sayuran yang bahkan gue ga suka demi asi gue ada untuk anak lo itu hiks hiks "

Salma meluapkan emosinya sembari menagis memperlihatkan pada lelaki di hadapannya bagaimana siksanya dirinya menjali kehidupan sebagai Ibu di usianya yang bahkan masih muda.

Rony terdiam, tak terasa setetes cairan bening keluar di sudut matanya. Ada penyesalan di sana tapi sayang mulutnya sudah berhasil menancap luka untuk hati Ibu dari anaknya. Bahkan tak ada kosa kata aku kamu atau kaka seperti yang sering Salma ucapkan untuknya kini semua berubah menjadi lo gue!!

" Tuhan semoga Salma bersedia memaafkan Rony untuk hari ini!! "





Lapak author

Hai warga dukung terus karya Salma dan Rony, jadikan interaksi mereka mood booster untuk kita.

Selamat membaca semuanya, kalau lupa sama alurnya baca lagi yah ges. Maafi  author lama banget liburnya🥲


Keep streaming karya Salma dan Rony di seluruh platform music 📯



Vote dan komen yang banyak yak😌








SEE YOU 🙌
Terima kasih

DUA GARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang