pagi sudah kembali menyapa dunia, cahaya matahari telah kembali dari peraduannya mengantikan bulan yang mulai lelah. di dalam ruangan bernuansa putih yang membosankan serta bau obat yang menusuk indra penciuman salma berada terbaring di atas brankar menunggu dokter yang akan visit
ceklek
pintu terbuka menampilkan rony yang membawa sarapan untuk salma di atas nampan. lelaki itu terlihat kerepotan namun ia menolak bantuan dari orang lain
" good morning my love, gimana pagi ini bumil happy?" ucap rony sembari berjalan mendekati salma
senyum salma mengembang tidak ada alasan yang membuatnya tidak merasa bahagia, cukup dengan perlakuan manis rony sakit yang menyerang kepala salma mulai sedikit membaik, lebay... ah tidak ini biasa saja menurut salma!
" morning juga ayah ony" balas salma tersenyum manis
" aduh mau pingsan aja rasanya disenyumin bumil cantik ini"ucap rony pura-pura pingsan
" apaan si masih pagi udah gombal aja nih om-om" balas salma salting
" heh! suami kamu ini, om-om aku masih muda sayang" balas rony mulai menyiapkan alat makan salma
salma hanya menyengir saja menampilkan deretan giginya yang rapih. berikutnya salma membuka mulutnya menelan dengan malas bubur yang berada di mangkok sana. sungguh rasanya salma ingin sekali memuntahkan makanan itu ia sudah bosan tuhann!
" ayo aaa lagi sayang" ucap rony mengarahkan sendok ke mulut salma dengan ikut manggap
salma mengelengkan kepalanya dengan keras menutup mulutnya mengunakan kedua tangan, sudah, sudah cukup perutnya sudah bergejolak sekarang sepertinya salma akan berlari ke kamar mandi setelah ini
" sayang jangan lari, astaghafirullah"panik rony mengikuti salma ke kamar mandi
kan sudah terduga! perut salma bergejolak memuntahkan semua bubur yang tadi ia santap, tunggu anaknya ini sepertinya pro pada bundanya karena ia pun menolak makanan yang salma sendiri menolaknya. good job baby boy eh gril eh. tau lah jenis kelaminkan tergantung author!
" ko author? tergantung warga lah mau-nya baby apa!" balas author mengelak
°°°
rony memijat pelan tengkuk leher salma tangannya yang satu pun mengelus punggung salma lembut
" udah sayang?" tanya rony mendapat anggukan dari salma
rony dengan telaten menampung air di telapak tangannya mengarahkan air itu ke bibir salma agar istrinya itu dapat berkumur membersihkan sisa-sisa muntahannya. maka setelah dirasa cukup salma dengan dibantu rony kembali berjalan menuju ranjang pasien miliknya
" makan lagi yah, kan yang tadi kebuang semua" ujar rony lembut
" ga aku bosen kak, udahan aja makannya nanti lagi" balas salma memohon
" ckk! kamu harus makan sayang kasihan adek kalau kamu ga makan, setidaknya 10 suap lagi" bujuk rony
" no no no cukup kak bentar lagi juga dokter chintya visit kesini!" bantah salma masih pada pendiriannya
" kali ini jangan keras kepala nunsa salma kaluna, makan!" tegas rony tak membuat salma takut
" dih kalau lembek bukan kepala namanya"gerutu salma pelan namun masih terdegar oleh rony
rony menghembuskan nafas pasrah,paginya yang cerah harus di uji hanya perkara kepala keras atau lembek tolonglah apakah tidak ada yang lebih elit?
" yaudah sekarang bumil mau makan apa ayah turutin deh" ujar rony lagi-lagi mengalah
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA GARIS
Teen FictionKetika sepasang manusia yang terpaksa menikah karena sebuah accident di malam hut sekolah mereka happy reading guys 🍣