Akhir?

5.4K 318 18
                                    

" kak rony" lirih salma mengusap bahu tegap di hadapannya

rony yang merasakan sentuhan lembut di bahunya mengagkat wajahnya, bibir rony melengkung ke bawah membuat salma gemas di buatnya. sungguh bayi gedenya ini sangat lucu batin salma, dengan cepat rony memeluk pingang salma menyembunyikan wajahnya yang berair di perut sang istri tercinta

" hey kak jangan nagis, ayahnya dede harus kuat sayang" ucap salma mengelus rambut rony

" hiks hiks kamu dari mana tadi aku mimpi buruk aku mimpi kamu pendarahan sayang hiks hiks, aku takut kamu ninggalin aku sendirian dan bawa dede bayinya juga hiks hiks" balas rony dengan tetap di posisinya

senyum salma terukir di wajah ayunya " mas rasa takut kehilangan kamu itu yang terlalu besar sampe kebawa mimpi, nih kamu liat aku baik-baik aja kan" ucap salma lembut

rony mengagkat wajahnya menghapus air matanya lalu menghapus lelehan ingusnya dengan kerah bajunya " kamu jangan kemana-mana lagi yah, aku takut sayang"

" kak aku ga bisa terus-terusan di sisi kamu setiap orang ada masanya dan masaku sudah habis, aku capek kak, terimakasih sudah hadir untuk wanita malang ini membadut untuk aku bahagia, maafkan aku juga kak, aku harus bawa dede bayinya pergi"

" kamu hati-hati di sini yah, jangan kebanyakan nagis kamu harus kuat. aku dan dede bayi bahagia sayang"papar salma menjauh dari jangkauan rony dengan tersenyum

________________________

" SALMA!!!" teriak rony membuka matanya

seluruh alat-alat di ruangan itu berbunyi nyaring, tak lama dokter masuk ke dalamnya suster meminta rony untuk keluar

" pak, bapak bisa tunggu di luar" ucap suster

" tapi sus, istri saya" bantah rony

" pak tolong keluar, bu salma harus segera kami tangani" balas suster

dengan langkah gontai rony keluar dari ruangan dimana bunda nisa dan paul sudah menunggu di luar ruangan, rony lagi-lagi menubruk tubub ibunya.

" bun salma hiks hiks " lirih rony

" sabar nak berdoa sama allah yah"ujar bunda nisa

rony terus menagis di dalam dekapan bunda nisa dirinya tidak mengerti situasi apa ini tadi salma bersamanya dan sekarang?

deritan pintu terdegar membuat rony berdiri dari duduknya di lantai " dok istri saya bagaimana"

" kami sudah berusaha sebaik mungkin namun takdir berkata lain ibu salma dan bayinya telah berpulang ke pangkuan sang maha pencipta pak" ucap dokter sendu

kaki rony begitu lemas, bibir keluh sesak didadanya terasa begitu menyakitkan " salma" lirih rony

" BUNDA SALMA BUNDA, ANAK RONY BUNDA HIKS HIKS " racau rony

" sayang...sayang tenang nak hiks hiks" ucap bunda nisa

" dunia rony hancur bunda, dua pilar rumah rony runtuh kemana rony harus pulang bunda hiks hiks" lirih rony

rony berdiri dengan sisa tenagannya ketika melihat jenazah sang istri tercinta di dorong keluar. wajah pucat di hadapannya membuat hati rony serasa teriris

" sayang hey, bangun aku disini sayang aku kangen" ucap rony mengelus dahi salma

" aku marah kalau kamu ga bangun sayang, plis bangun hiks hiks jangan lelah dulu sayang aku masih butuh kamu hiks hiks"

" kalau kamu pergi aku gimana rumahku di kamu lalu sekarang aku harus pulang ke siapa sayang" lirih rony menaruh tangan salma yang dingin di dahinya

berikutnya rony beralih pada perut buncit salma, tempat mahluk kecil yang kini tak lagi bernyawa bersemayam. tangan rony terulur mengelusnya lembut

" sayang, ayah butuh kamu dan bunda nak. ayah mohon bilangin bunda ayah hancur sayang dunia ayah runtuh nak"

" ayah sayang sekali sama dede nak, sedari awal ayah tau kamu sedang tumbuh di perut bunda, ayah sudah sayang sama dede tapi kenapa sekarang dede tinggalin ayah sendiri, dede ga sayang yah sama ayah hemm?" papar rony dengan berurai air mata

bunda nisa dan paul juga ikut mendekat pada rony melihat wajah cantik salma yang pucat serta bibirnya yang sedikit tersenyum

" sal lo ga kasian sama adek gue hiks hiks gue tau lo capek sama si tengil ini,walaupun rony itu bau jarang mandi suka di laletin tapi dia tetep adek gue sal,gue ga tega liat dia kayak gini"

" lo itu adik perempuan tersayang gue sal, banyak yang sayang lo di sini tapi kenapa lo lebih milih pulang ke rumah tuhan sal?, rumah paradipta kurang besar apa yah sal atau kurang nyaman?"

bunda nisa merangkul kedua putranya menajuhkan keduanya dari salma karena salma akan di pindahkan ke ruang jenazah

" BUNDA TOLONG BANGUNIN SALMA BUNDA HIKS HIKS, BUNDA CANTIKNYA RONY PERGI BUNDA TOLONG BANGUNIN DIA BUNDA HIKS ARGHHHHH SALMA" racau rony di dalam rengkuhan bunda nisa dan paul

ketiganya saling mendekap menyalurkan segala sesak di dada mereka. kenagan-kenagan indah bersama salma terputar di otak mereka tingkah lugu salma yang selalu membuat mereka gemas, suara rengekan salma jika di godain oleh paul dan rony masih tergiang di telinga mereka

batu mengenal beberapa bulan saja tapi sialnya salma sudah berhasil menempati tempat istimewa di dalam hati mereka.

***
Lapak author

Hai guys dukung terus karya salma dan rony jadikan interaksi mereka mood booster untuk kita

Kalau komen and votenya banyak nanti sore author up lagi

Keep streaming
Mengapa-rony parulian
Bunga hati-salma salsabil
Rumah-salma salsabil

Jangan lupa vote dan komentarnya yah guys 😌

See you in the next part 🙌

DUA GARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang