syarla

4.6K 304 13
                                    

📍rs. Medika husada

ayah gery kembali bergabung dengan bunda nisa di kursi depan ruang UGD setelah mengabari paul tentang kondisi salma saat ini. bunda nisa sedari tadi sudah gelisah karena hampir satu jam lamanya dokter belum juga keluar dari dalam sana entah apa yang telah ia lakukan epada tubuh salma hingga selama ini. pikiran-pikiran buruk terus bersemayam dalam pikiran bunda nisa

" yah, ko dokternya lama banget si didalam? " tanya bunda nisa

" bunda tenang dulu, dokter lama karena ia sedang menagani putri dan cucu kita"balas ayah gery menenagkan padahal hatinya sedang porak poranda

bunda nisa hanya mengaguk ia tau suaminya itu hanya sedang menguatkan dirinya ia tau kalau suaminya itu sama khawatirnya dengan dirinya

mereka terus menunggu sampai tak berselang lama paul, rony dan nabila sampai di rumah sakit, ketiganya datang dengan masih memakai seragam lengkap. berikutnya rony bersimpuh dihadapan bunda nisa dan ayah gery ia kembali menumpahkan tangisnya di sana

" bunda, ayah maafkan rony karena rony ini semua terjadi, karena kebodohan rony ayah dan bunda harus menangung malu, karena rony juga putri ayah harus berada di sini bertaruh nyawa untuk anak rony, anak yang rony hadirkan dengan paksa dan penuh tangis dari ibunya hiks hiks, maaf yah, bun hiks hiks"ucap rony terisak

bunda nisa mengagkat wajah rony mengusap rambut rony yang berantakan " nak, tak ada yang perlu kami maafkan darimu, semuanya merupakan takdir tuhan, skenario darinya yang tak dapat kita rubah nak hiks hiks, bunda tak pernah malu memiliki mu sebagai anak bunda, bunda dan ayah juga bersyukur mungkin ini adalah jawaban dari doa kami, doa yang kami untai agar kamu dan abangmu mendapatkan istri yang baik dan benar saja tuhan mengabulkan doa kami ia mengirimkan salma meski dibalut luka pilu" balas bunda nisa menatap rony sendu sementara ayah gery hanya tersenyum saja pada rony

paul ikut bersimpuh di samping rony mengambil tangan bunda nisa yang terbebas 

" bun, maafin paul yah, paul gagal jagain adek-adek paul. paul gagal memberikan rasa aman dan nyaman untuk mereka, paul udah ingkar janji sama ayah dan bunda paul bener-bener minta maaf yah, bun"ucap paul dengan mata berkaca-kaca

tatapan bunda nisa beralih pada paul putra pertamanya yang begitu hebat, dewasa dan penuh akan kasih sayang, lantas mengapa bisa putranya ini berfikir gagal menjadi seorang abang pikir bunda nisa

" abang, abang ga gagal nak, anak-anak bunda semuanya hebat, malahan bunda mau terimaksih sama paul karena paul sudah menjadi abang yang hebat untuk rony dan salma, abang ga parnah bikin bunda dan ayah kecewa malahan kami merasaya bersyukur mempunyai bang paul sebagai putra pertama keluarga paradipta"ucap bunda nisa membelai lembut rahang tegas milik paul

ayah gery yang tak tahan lagi dengan gejolak yang ia rasakan saat ini segera menarik ketiga orang kesayangannya itu kedalam dekapan hangat miliknya bahunya yang lebar mampu memberikan kehangatan serta tangannya mampu memberikan penguatan bagi mereka bertiga rony, bunda nisa dan paul

nabila yang melihat keharmonisan keluarga di hadapanya saat ini begitu tersentuh, bibirnya membentuk simpul manis namun matanya mengeluarkan air mata haru

" kamu beruntung sal bisa di cintai dan disayangi keluarga ini" batin nabila


°°°

dokter dengan name tag chintya keluar dari dalam ruang UGD menghampiri kelurga paradipta

" permisi dengan keluarga pasien"tanya dokter chintya

" iya dok saya suaminya" balas rony

dokter chintya menatap rony dengan tatapan yang sulit diartikan lalu dengan tarikan nafas panjang dokter berucap

DUA GARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang