rony memutar kenop pintu membuka sekat ruangan salma, netranya langsung dapat menangkap keberadaan wanitanya, ibu dari anak-anaknya sedang duduk termenung di atas brankar tempat tidurnya menatap lurus pada jendela besar yang ada di sampingnya
rony berjalan mendekat menatap wajah cantik milik istrinya lamat lalu dengan pelan rony mengelus tangan salma yang iya tumpuh pada kedua lututnya
" sayang, lagi apa si hemm? aku masuk sampe ga didenger" ucap rony lembut
belum-belum ada jawaban dari salma wanita itu hanya menoleh sebentar sebelum kembali menatap keluar sana
" dede, bilangin bunda ayah lagi ngomong dijawab dong" ucap rony mengelus perut buncit salma
" kak kapan yah aku bisa terbang bebas seperti burung disana" ucap salma menunjuk segerombolan burung yang berterbangan
rony mengeryit bingung tak tau arah pembicaraan salma hingga seruan salma selanjutnya berhasil membuat rony tertegun
" terbang dengan kepakan sayap yang utuh aku mau seperti itu sayapku utuh seperti dirimu kak, kamu punya ayah dan bunda mereka selalu menopang hidupmu sedangkan aku, bahkan papahku sendiri merencanakan kematianku"
" selama ini aku selalu berusaha memperbaiki sayapku setiap patah aku akan kembali membangunya dengan harapan diriku akan terbang seperti merpati yang indah di atas bentangan danau yang luas tapi ku rasa semuanya hanyalah ilusi karena sampai kapanpun sayapku akan selalu cacat" ujar salma dengan air mata yang mengakir di pipi
rony menarik salma kedalam dekapan hangatnya bibirnya terasa keluh untuk menjawab semua ucapan salma
" kata siapa sayapmu tidak akan bisa tumbuh indah seperti merpati? kata siapa kamu cacat? kata siapa juga diriku sempurna?"
" sayang jika kamu berfikir seperti itu maka aku akan....." ucap rony mengantung, pria itu mengeluarkan kepalanya di jendela lalu....
" MERPATI BERI TAU SELURUH DUNIA ISTIRIKU NUANSA SALMA KALUNA DIRINYA SANGAT INDAH, MAAF MERPATI TAPI DIA LEBIH SEMPURNA DARIMU" teriak rony membuat salma kaget
" kak apaan si malu tau!" omel salma memukul lengan rony
rony kembali menatap wajah istrinya membelai lembut surai hitamnya lalu tangan rony merogoh ponselnya dalam saku membuka galeri kemudian mengulir layar hingga tiba pada foto salma yang tengah tersenyum lebar
" sayang kamu liat dia, kamu insecure karena merasa dirimu kurang beruntung tapi pemikiranmu yang kali ini salah, kamu sempurna kalaupun ada kata yang lebih dari itu maka aku akan mengucapkannya untukmu. sudah-sudah cukup air matamu sayang"
" sampai kapan? sampai kapan kamu terus-terusan seperti ini sayang, jika sayapmu patah libatkan aku dalam proses membangunya kembali utuh, karena sejujurnya sayapku juga ada robekannya namun dengan hadirnya dirimu kamu berhasil menyempurnakan maka dari itu izinkan aku juga untuk mengisi kekuranganmu sayang" ujar rony menatap mata salma dalam mencari binar mata yang ia rindu
salma menubrukan dirinya pada dada bidak didepanya, punggung kokoh yang selalu menopang kakinya untuk berdiri dan tutur katanya yang selalu berhasil membangkitkan dirinya menjadi seperti salma yang dulu
" rumahmu mungkin tak sehangat itu jadi mari bangun rumah kita sendiri rumah hangat dengan penuh cinta dan kasih didalamnya" ucap rony membalas pelukan salma
" kak terimakasih lagi-lagi terimakasih atas semua perilakumu padaku, kamu benar aku tidak bisa terus-terusan seperti ini aku ingin kembali menumbuhkan sayaku bersama mu untuk ku tunjukan pada malaikat kecil kita nanti betapa indah sayap ini" balas salma melerai peluknya

KAMU SEDANG MEMBACA
DUA GARIS
Teen FictionKetika sepasang manusia yang terpaksa menikah karena sebuah accident di malam hut sekolah mereka happy reading guys 🍣