topeng

3.8K 300 4
                                    

sinar bulan kini telah berganti dengan sinar matahari, rony yang merasa tergangu tidurnya dengan sinar yang masuk pada sela jendela mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam netranya. senyum rony kembali terbit saat melihat wajah teduh salma yang juga sudah bangun dari tidur panjangnya yang nyeyak

" morning kak" sapa salma dengan suara yang parau

" morning sayang,aku kangen sama matamu itu" balas rony berhambur memeluk salma

salma terkekeh mendegar perkataan suaminya itu, tangan salma terangkat mengelus lembut surai hitam rony hingga membuat sang empuh merasa nyaman rony pun semakin menempelkan kepalanya pada curuk leher salma

" udah yah, jam berapa ini nanti kamu telat loh sekolahnya kak"ucap salma masih tetap mengelus rambut rony

" bisa ga, hari ini bolos dulu sekolahnya aku males ca" balas rony lirih

" heh ga boleh kayak gitu, sekolah itu penting apalagi kamu laki-laki kepala rumah tangga, ingat nantinya kamu akan menghidupi nyawa juga, memberikan mereka nafkah dan kalau seandainya kamu ga sekolah gimana nanti kamu bisa kerja?"

" aku tau kak kamu terlahir dari keluarga kaya raya hidup kamu sudah punuh dengan gelimang harta sedari kecil tapi bukan berarti itu menjadi patokan kamu untuk malas-malasan belajar,yang harus kamu tau semua yang kamu punya sekarang itu dari ayah,uang ayah punya ayah kak, bayangin deh nanti kamu sukses dengan hasil jerih payah kamu sendiri, kamu punya perusahan besar yang memang dikenal dengan namamu bukan ayah, nantinya kamu, aku dan adek hidup bersama dengan penuh kebahagian di dalam rumah yang kamu bangun dengan sepenuh hati, nantinya dirumah itu kita sama-sama membangun kelurga yang penuh akan cinta" ucap salma yang kini mengusap usap kepala rony yang telah ikut bergabung dengannya di atas brankar

rony menatap salma serius, kini rony sadar bahwa dirinya adalah kepala kelurga yang memegang tangung jawab yang besar tidak seharusnya ia bermalas-malasan karena ada salma dan anak-anaknya nanti yang harus ia penuhi kecukupannya namun jujur saja rony belum siap untuk kembali berhadapan dengan orang-orag yang menghakiminya  

" maaf sayang, aku cuman lagi capek aja buat sekolah ga ada maksudku untuk bermalas-malasan, tapi emang lagi pengen ga sekolah aja aku males ketemu orang-orang yang sok suci semua" balas rony

salma tersenyum menenagkan "hei kamu ga perlu dengerin semua omongan orang-orang di luar sana kita bisa tutup mata, tutup telinga tapi kita ga bisa mengendalikan orang-orang, jadi stop kayak gini kita cuman korban perlihatkan pada mereka siapa rony paradipta dan nuansa salma kaluna yang sebenernya kak" balas salma mengebu-gebu alhasil rony pun tertawa melihat expressi salma

" loh kok ketawa si kak, lagi serius juga" balas salma memberengut

" abisnya kamu lucu hahaha" balas rony masih tertawa

salma menampilkan wajah kesal namun jauh di lubuk hatinya salma merasa bahagi setidaknya rony tak lagi murung senyum manis kembali menghiasi wajah tampanya

" haduh haduh anak bunda lagi kenapa si ketawanya sampe kedengar diluar lo" ucap bunda nisa yang tiba-tiba masuk

" ini bun salma lucu" balas rony

" lucu kenapa emang putri bunda ini badut atau pantonim sampe selucu itu" balas bunda nisa duduk di kursi dekat brankar

" tau nih bun, dari tadi kak rony ketawain caca" balas salma mengadu membuat bunda nisa terkekeh pelan

" udah-udah ketawanya rony sana mandi ganti baju berangkat sekolah abangmu udah nunggu di luar sana"perintah bunda nisa

" siap bunda" balas rony berlari kecil menuju kamar mandi ruangan salma

sepeningalan rony bunda nisa kembali menatap menantunya diusapnya lembut kepala salma lalu bunda nisa mengengam tangan salma yang bersih dari jarum infus

" nak, gimana kondisi kamu sudah lebih baik?"tanya bunda nisa

" alhamdulillah bun caca udah mendingan si" balas salma tersenyum manis

" kata ayah semalem kamu nagis sampe matanya bengep ya, kenapa si ca, masih mikirin omongan-omongan mereka yang tak tau apa-apa dan hanya bisa menghakimi?"ujar bunda nisa merapikan anak rambut salma

" bun jujur caca sakit bacanya emang caca seburuk itu yah sampai ga pantes pake hijab segala, caca emang tau caca salah tapi ya mau gimana ini takdir tuhan caca ga mungkin gugurin anak yang ga berdosa hanya untuk menutupi aib orang tuanya dulu memang caca tak menginkan kehadirnya tapi anak ini sekarang menjadi anugrah yang caca syukuri"balas salma berkaca-kaca

" yah caca kan tau mereka cuman melihat dari sudut pandang mereka sendiri dari sisi mereka tapi mereka ga tau kan apa yang sebenernya terjadi ibarat topeng caca itu lagi di tutupi sama topeng yang jelek sampai kecantikan caca tertutupi,caca ga perlu merasa insecure atau bersedih karena omongan mereka yang kelewatan batas nak, apalagi masalah hijab,kalau bunda tanya caca kenapa berhijab jawabnya apa?" balas bunda nisa

" alasan caca berhijab cuman satu bunda caca ga mau sehelai rambut caca mendorong papa caca beberapa langkah menuju neraka jahanam"balas salma membuat bunda nisa tersenyum haru

" hatimu terlalu lembut untuk disakiti nak, bahkan kamu masih memikirkan ayahmu yang tak pernah mengagap kamu anaknya bahkan dia mengagap mu sudah tidak bernyawa" batin bunda nisa

" nah caca tau kan sekarang alasan caca berhijab ini bukan masalah pantas atau ga pantas tapi ini masalah pertanggung jawaban kita pada kewajiban kita sebagai makluk allah, yang dianjurkan menutupi aurat kita sebagai wanita"balas bunda nisa bertepatan dengan kelurnya rony dari toilet

" eyy lagi ngomongin apa si serius banget bunda-bunda ini" seloroh rony memasang dasinya

" ini masalah wanita kamu ga usah kepo dan ga usah cari tau" balas bunda nisa berlalu pergi

" sayang aku berangkat sekolah dulu uah sekalian mau kekantor ayah sebentar ga lama ko, paling jam makan siang aku udah disni lagi"pamit rony menghampiri salma yang duduk di brankar

" ga usah banyak pikiran dulu pikirin aku aja cukup ga usah mikirin orang diluar sana oke cantiknya ayah ony"lanjut rony megacak rambut salma gemas

" iya kamu hati-hati yah," balas salma menyalimi tangan rony

" jangan takut atau insecure karena lingkungan yang seakan menolak kehadiran kamu yah, nanti kalau kamu malu kalau lewat koridor pake topeng falak aja yah" ujar salma tertawa lepas

" iya nanti aku pake kostum pocong sekalian terus lompat-lompat sepanjang koridor biar mereka pada takut ga jadi deh ngehujat aku"balas rony tersenyum lebar

" ya good idea kak ronayyy"balas salma alay lalu mereka tertawa bersama


***
Lapak author

Hai guys dukung terus karya salma dan rony jadikan interaksi mereka mood booster untuk kita


" pejuang hebat tak lahir dari laut yang tenang, sabar waktu itu akan tiba mengemparkan seisi lautan!"



keep streaming
Mengapa-rony parulian
sepenuh hati-rony parulian
bunga hati-salma salsabil
rumah-salma salsabil



jangan lupa vote dan komentarnya yah guys 😉






See you wargaaa 🙌

 

DUA GARIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang