🍒 BAB 1 🍒

19.1K 790 46
                                    

“Terkadang, ada pria yang lebih mementingkan dirinya sendiri saat berhubungan badan. Mungkin, itu hanyalah kurangnya rangsangan.”

Jennie Kim tidak pernah berpikir bahwa dia harus membawa masalah kehidupannya di tempat tidur pada seorang dokter. Namun, disinilah Jennie berada setelah rasa frustasi yang di alaminya selama bertahun-tahun berlalu.

Semuanya dimulai sejak SMA. Ketika Jennie mencoba berciuman dengan seorang pria. Pada mulanya, Jennie merasa aneh karena tidak merasakan sensasi tertentu saat berciuman.

Seperti... kau tahu? Percikan api, gairah, keinginan untuk mencium seseorang. Itu tidak pernah terjadi dalam dirinya.

Sejujurnya, menjengkelkan sekali merasakan ini semua. Jennie ingin merasakan sesuatu. Sial, vaginanya bahkan tidak bisa basah seberapa pun keras usaha seseorang melakukan sesuatu pada tubuhnya dan itu membuat Jennie sendiri merasa kesal, frustasi dan disinilah Jennie sekarang.

Duduk di hadapan seorang dokter yang baru saja mengatakan bahwa mungkin saja pria yang minggu lalu berhubungan seks dengannya itu kurang rangsangan.

“Kau tahu apa?” Jennie menghela nafas. “Sudahlah, kau tidak akan mengerti bagaimana frustasinya aku bagaimana dia mencoba untuk membuatku orgasme tapi aku sama sekali tidak bisa melakukan itu!”

Sungguh menyedihkan ada seseorang yang berusaha keras menyenangkan tubuhnya, namun tubuhnya tidak bisa bereaksi sama sekali. Sudahlah, percakapan ini sama sekali tidak berguna.

“Coba saja lakukan dengan perlahan.” Saran dokter. “Mungkin, kau bisa lebih menikmati sentuhan daripada terfokus pada... apakah dia bisa membuatku orgasme atau tidak.”

“Tentu,” Jawab Jennie singkat.

Dokter tidak bisa mengatakan apapun lagi, begitu juga dengan Jennie. Sejujurnya, yang Jennie inginkan adalah bertemu teman-temannya, mabuk, atau mungkin pulang. Itu akan lebih menyenangkan.

Jennie berdiri, begitu juga dengan dokter. Sambil memaksakan senyum, Jennie mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

Mengeluarkan sejumlah uang yang sayangnya tidak sedikit, Jennie pergi dari ruangan dengan perasaan kecewa.

Kembali ke apartemen yang dia tempati dengan teman sekamarnya, Jennie pun menghela nafas. Rasanya, semua pemikiran tentang kepuasan di tempat tidur telah menyita semua energinya.

Suara pintu di kamar sebelah terbuka dan teman sekamarnya muncul dengan kaos besarnya. Wajah wanita itu tampak kusut, namun tetap terlihat tenang seperti biasa.

“Lisa? Kau tidak masuk kelas?” Tanya Jennie.

“Tidak, kelas kosong.” Jawab Lisa singkat.

Lisa adalah teman sekamarnya sejak 1 tahun lalu. Umur mereka sama. Dulu saat SMA, mereka berada di sekolah yang sama. Jennie tidak menyangka dia dan Lisa ternyata kuliah di tempat yang sama juga.

Mereka tidak pernah berteman. Alasan kenapa mereka berada di satu apartemen yang sama adalah, Lisa memasang iklan di salah satu situs dan memberi deskripsi bahwa salah satu kamarnya kosong.

Pada saat itu, Jennie tidak tahu bahwa itu adalah Lisa. Sebelumnya, Jennie tinggal di apartemen dan saat tinggal sendirian, harganya terlalu mahal hingga Jennie memutuskan untuk mengirim pesan pada sang pemasang iklan.

Jadi, begitulah mereka ada. Setelah 1 tahun tinggal bersama, bukan berarti mereka bisa akrab. Karena... itu sama sekali tidak terjadi.

Sebaliknya, baik Jennie maupun Lisa tidak pernah kelihatan ingin berteman. Jika Jennie berteman dengan dua teman wanita lainnya, Jisoo dan Chaeyoung, Lisa adalah orang yang jauh berbeda dari Jennie.

JENLISA - FEEL THE TOUCH (GIP) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang