73. Tangis sang Sulung

2.4K 208 40
                                    

Happy reading

-

-



18 April 2020

"Avi, Avi udah dongg ngambeknyaaa."

"AVI!!"

Lara tak ingin menyerah. Ia sedari tadi berusaha membujuk Avi agar berbicara dengannya kembali. Susah kalau Avi pundung begini. Sudah berapa jam semenjak pagi tadi selepas pergi ke car free day? Awalnya Lara tak menyadari kalau Avi marah. Puncaknya saat malam Avi bungkam tak menatap Lara sama sekali.

Kini jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Sudah hampir dua jam Lara membujuk Avi untuk tidur  dikamarnya. Biasanya memang seperti itu. Avi paling girang kalau adiknya mau tidur bersamanya. Kali saja cara itu manjur.

Ia terus mendusel Avi yang pura pura tertidur di dalam selimutnya. Loncat loncat dikasur, peluk Avi, jambak rambut Avi, tarik kaki Avi sudah dilakukan semua tapi Avinya tetap diam. Sampai Lara lelah sendiri dibuatnya.

"Maunya apa sih? Kan tadi udah diajakin pergi ke car free day?!" Lara sudah tak tahan lagi. Tak kunjung mendapat respon, ia raih bantal guling lalu berdiri kembali menyerbu Avi.

Seperti sebelumnya Avi hanya diam tak membalas. Sampai Aige muncul didepan pintu dengan adonan bakwan yang ia bawa melalui mangkok kecil.

"Lara udah dong, kamu udah teriak teriak dua jam, ngga capek? Kalo mau bujuk kakaknya yang baik baik jangan dipukulin gitu. Mana mau Avinya maafin."

Tapi Lara sama sekali tak menjawab. Ia hanya memandang Aige dengan raut kesal. Aige yang tidak ingin ikut campur memilih meninggalkan mereka berdua.

"Ngapain ngomong sama gue? Kakak lo 'kan Aryan. Tidur noh sama si Aryan!" setelah dua jam akhirnya Avi membuka mulutnya untuk berbicara.

Lara yang mendengar pengakuan Avi seketika merapatkan bibir. Menggaruk pipi bulatnya menatap Avi polos bercampur bingung. Ia bungkam tak tahu harus menjelaskan bagaimana.

Sebenarnya Avi marah perkara itu. Saat pagi Lara diajak Aryan ke car free day di dekat lapangan komplek mereka. Karena dijanjikan jajan sepuasnya tentu Lara mau. Namun Lara tak mengabari Avisena karena pemuda itu memang suka bangun siang kalau libur.

Akhirnya pemuda itu menyusul setelah beberapa menit Aryan dan Lara mengelilingi stand makanan. Eh pas datang wajahnya nampak khas bangun tidur. Tidak mandi, tidak mencuci wajah bahkan sekedar sikat gigi.

Saat ketiganya mengantri jajanan, penjualnya bertanya kesini dengan siapa. Lalu Lara menjawab dengan kakaknya. Malah ditanya lagi kakaknya Lara yang mana. Lara dengan ragu menatap Avi yang memiliki wajah kucel. Sementara itu wajah Aryan sudah tampan bersih meski tidak mandi. Barulah Lara menjawab kalau Aryan adalah kakaknya.

Malu lah. Soalnya Avi meski tampan kalau bangun tidur keliatan gembel.

"Ya kan udah tau mau ke car free day rame. Kalo ngga mandi cuci muka dulu kaya kak Ian," kata Lara alasan.

"KANNN! SAMA AJA!" semprot Avi dalam selimut. "Udah sana pulang kamar sendiri, gue mau tidur," ucapnya terkesan mengusir.

Lara mencebikkan bibir. Memandang Avi dengan raut kesal. Satu kakinya turun ke bawah ranjang. "Yaudah, aku pergi nih!" ancam Lara menatap Avisena penuh harap.

"Sana!"

"Pulang beneran ya?!"

"Iya sana!"

Sea For Blue WhalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang