Part 4

2K 79 0
                                    

10 bulan gue sekolah disini. hampir semua temen seangkatan gue udah kenal, kl kakak kelas yang gue kenal paling yang sering nongkrong bareng doang dan yang cantik cantik aja hahahaha.

pencitraan yang selama ini gue tunjukin di sekolah ini cuma bertahan tiga bulan. gue kembali jadi racun, setiap pulang sekolah gue selalu jadi pelopor buat ‘minum’. kl ada anak tongkrongan yg ga mau minum, gue pasti mengompori yang lain buat cekokin. biasanya orang yang gue cekokin gue iket di tiang listrik, celananya gue dodorin. kl dia ga mau minum, ‘burung’nya jadi sasaran tembak diseplet pakai karet..
kejam? Emang hahahahaha.

hari ini yang jadi trending topic adalah “Study Tours” yang diadakan bulan depan, Juli 2003. setiap tahun di sekolah gue selalu ada acara study tours, dan itu kegiatan wajib di sekolah gue. ya karena memang sekolahan gue kan dibidang pariwisata.

destination study tours ini berbeda antara kelas 1,2, dan 3. semua murid dari kelas 1 sampai 3 bikin planning buat seru seruan saat study tours. gue? Yang ada di pikiran gue Cuma berapa banyak botol yang gue bawa? Siapa yang bakal gue cekokin nanti disana? Ga keren banget ya pikiran gue.

kegaduahan di kelas gue berubah menjadi hening dan mencekam saat guru matematika gue mulai memasuki kelas. aura aura kengerian begitu terasa saat guru gue menyuruh kami mengeluarkan selembar kertas. itu artinya ulangan dadakan. guru gue mendikte sepuluh soal yang akan kita kerjakan. anak anak yang lain mulai sibuk mengerjakan soal. sedangkan gue hanya berdiam diri menunggu ilham hahaha...

"ne, liat dong" bisik gue

"sebentar. bantuin gue cari rumus yang ini dong" anne mununjuk salah satu soal

gue membuka buku di kolong meja, anne mulai melirik buku di kolong meja dengan kode mengetuk pulpen ke meja menandakan gue harus membalik halamannya. sementara mata gue fokus memantau ke arah guru.

"udah nih, cepetan nulisnya. gue belum semuanya"

"iya" gue menutup bukunya dan mulai mengkopi tulisan anne. inget, gue ga nyontek tapi mengkopi

satu jam telah berlalu. guru gue meminta semua murid mengumpulkan kertas selembar di mejanya. kemudian pelajaran dilanjutkan hingga bel pergantian pelajaran berbunyi. jam berikutnya, gue mendapat jam kosong karena gurunya ga masuk. sorak soray penghuni kelas gue memecahkan kesunyian selama dua jam tadi.

semua temen sekelas gue kembali membahas soal study tours. obrolan ringan yang diselingi dengan canda tawa mulai bergema. kini keadaan kelas gue lebih layak dibilang pasar tumpah karena keadaannya yang sangat gaduh.

“de, nanti disana kita bikin acara apa nih Biar seru? Trus trus lo bawa gitar ya biar ga bosen pas di bus” suara anne riang.

“hhmmm apa ya? Lo sekamar sama gue aja, pasti seru”

“iisshh ditanya serius juga” anne menoyor pelan pala gue

Gue menyeringai

“soal acara pasti udah diatur sama guru, kita tinggal ikut aja”

“yee maksud gue acara tambahan pas ada free time, nih lo liat kita ada waktu.. lumayankan tiga jam waktu bebas abis makan malam” kata anne sambil menunjukan pamflet study tours untuk kelas satu

“yah kan tadi udah gue bilang, kl mau acara tambahan lo dateng aja ke kamar gue abis makan malam” jujur waktu gue bilang ini gue mengkhayal hahaha

“plak” pala gue di getok pakai brosur

"dasaarr gila !!” ucapnya lalu berlalu bangkit dari kursinya dan bergabung dengan anak anak lainnya

hahahha mungkin kl kita dulu bisa melihat masa depan, saat itu lo dan gue pasti tidak akan merasa canggung saat gue mendekap tubuh lo dalam dinginnya dataran tinggi Dieng, disinari indahnya matahari yang mulai merangkak naik ke permukaan. dan saat ini gue benar benar baru menyadari knp kenangan itu terasa begitu indah.....

-Lebih Dari Sekedar No Absen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang