Tiba di ruang makan, semua meja udah full. Gue dan somad celingak celinguk mencari juki dan ali
"Nah tu si kampret" gue menunjuk meja yg dekat kolam renang dan menghampirinya
"Menunya apa aja?" Tanya somad
"Banyak, lo mau makan berat atau sekedar nyemil ada tuh" saut ali
"Yuk, keburu abis. lo makan apaan?" ajak somad
"Gue ga laper banget si, gue ngemil aja dah"
Gue dan somad berpencar, sepertinya somad ingin langsung makan berat pagi ini. Setelah gue melihat lihat makanan yg di hidangkan, pilihan gue jatuh pada omlet.
"Hai.. Lo Dante kan anak kelas 1.1?" Sapa seorang wanita di sebelah gue waktu gue lagi menuang saos
"Eeh..iya" jawab gue singkat
"Kenalin, nama gue emil" dia menjulurkan tangan
"Aduuh maaf tangan gue penuh" tangan kiri gue pegang piring, tangan kanan pegang botol saos
"Hehehee gpp" emil tersenyum
"Oh iya gue duluan ya" gue pun membalas senyumnya emil
Semenit kemudian gue udah berada di meja dengan juki, ali. Somad belum kembali, masih hunting sepertinya..
"Lo ngemil aja 3 omelate" ejek juki
"Terlalu jaim juga nyiksa kali bro" saut gue dan kita bertiga pun tertawa
Beberapa saat kemudian, somad datang. Kita bertiga tertawa melihat porsi makan somad. Makanan yg di bawa somad sepertinya cukup untuk kita berempat.
"buset dah. Mas mas, genteng rumah saya bocor, abis makan langsung dikerjain ya mas" ejek ali
"Lo pikir gue kuli bangunan" jawabnya, lalu kami tertawa bersama
sembari menyantap hidangan kita selingi dengan canda tawa hingga sarapan selesai. Selesai sarapan kita kembali ke kamar untuk bersiap siap rute terakhir dan tidak lupa sebats dulu. Semua udah siap, udah rapi, udah kece, yuukk capcus cyin.
Sesampainya di bus, gue rada kaget yg duduk di sebelah gue kok beda, dmn anne? bangkunya anne di duduki sama agus, yg bikin gue males doi melambai cyin.
"Heh ngapain lo disini?" Tanya gue
"Gue tukeran tempat duduk sama anne" jawabnya
"Engga !! Pindah lo !! Noh lo duduk situ aja pangku pangkuan sama supir" gue menunjuk tempat duduk supir
"Anne yg minta tukeran" terang agus
Gue celingak celinguk mencari anne, dan melihat anne sedang memejamkan mata dengan earphone yg menempel di kupingnya. Gue ga tau dia pura pura merem atau benar benar udah terlelap. Gue menuju bangkunya somad, dan meminta nadhira untuk bertukar tempat. Sumpah demi apa pun, gue ga mau perjaka gue di rebut oleh makhluk laknat yg melambai. Nadhira pun mau bertukar tempat. Somad meminta gue bermain gitar untuk hiburan selama perjalanan. Awalnya gue memainkan gitar dengan suara pelan, kan niatnya buat hiburan gue dan somad doang.
"Hadapilah ini, kisah kita takan abadi" suara dari bangku belakang menyambung bait lagu shepia yg gue mainkan
"...."
Gue dan somad terdiam
"Yee terusin dong" protesnya
Selamat tidur kekasih gelap ku,
Semoga cepat kau lupakan aku,
Kekasih sejatimu takan pernah sanggup melupakan muSelama perjalan kita menyanyikan hampir full album sheila on7. yang awalnya hanya gue dan somad, kini hampir semua yg ada di bus ikut bernyanyi, kecuali anne. Karena dia baru melepas earphonenya saat bus sudah sampai di tangkuban perahu. Kita turun dari bus, kemudian berbaris satu kelompok berdasarkan no bus..
"Adik adik ada yg tau sejarah gunung tangkuban perahu?" Tanya tour guide
"Ga tau pak" jawab anak anak serentak
Sebenarnya kita udah tau dari buku pelajaran sejarah, tapi kita sengaja jawab engga tau biar tour guide nya keliatan kerja aja..
"Jadi gini, gunung ini terjadi karena bla..bla..bla" tour guide mulai bercerita dan rombongan bus gue mulai bergerak
Di tengah perjalan, pandangan gue teralihkan oleh senyum dari seorang murid rombongan bus tiga.
"Haii" sapanya
"Eh lo mil"
"Siapa de?" Tanya somad
"Mil, kenalin temen gue, mad kenalin ini emil"
"Hai ....." sapa somad
"Gue emil, eh tunggu nama lo .... Kok si dante manggil lo mad?" Tanya emil
"Itu cuma panggilan sayang gue buat dia doang kok Mil" gue mengedipkan mata ke somad
"Jadi kalian?" Emil membentuk tanda kutip dengan jarinya
Gue dan somad tertawa lebar
"Jgn dengerin orang koslet kaya dia mil" jawab somad
Kita melanjutkan perjalan bertiga dengan obrolan ngalor ngidul, dan gue pun ga sadar kl gue dan somad udah terpisah dari rombongan gue dan ikut dengan rombongan bus emil.
"Mad rombongan kita mana?"
"Lo si tadi pake ngajak ngobrol si emil" jawab somad berbisik
"Jiah nyalahin gue, lo yg minta kenalan" gue pun membalas dengan berbisik
"Hayoo bisik bisik, ngomongin gue ya" kata Emil
"Dih pd jaya lo, hehehe" saut somad
"Mil gue nyari rombongan gue dulu ya" timpal gue
"Yah, ikut sini aja" pinta Emil
"Nanti dicari sama wali kelas gue" somad menimpali
"Oh yaudah deh"
Gue pun dan somad langsung mencari rombongan kita, sekitar 10 menit kita baru ketemu dengan rombongan kita..
"Ciiee siapa tu de" sambut juki
"Yg mana?" Tanya gue heran
"Itu tu anak bus sebelah" ali menimpali
"Oh itu, tanya dong sama somad, dia yg kenalan"
"Hah serius lo? Dia mau kenalan sama lo mad? Dia masih waraskan?" Gue, ali, dan juki tertawa lebar
kita berempat kembali ke bus. Saat di bus somad, juki, ali mulai bertanya tanya tentang Emil, posisi kita duduk di bangku paling belakang yg waktu itu penghuninya belum kembali ke bus. Gue bilang ke mereka kl gue juga baru kenal tadi waktu sarapan. satu persatu penghuni bus ini mulai menempati posisinya masing masing, dan kita berempatpun kembali ke bangku masing masing, kecuali gue yg tetap duduk di samping somad bertukar tempat dengan nadhira.
Ada sedikit kekecewaan saat anne kembali ke bangku asalnya duduk di sebelah nadhira. Rasanya gue pengen bertukar tempat lagi dengan nadhira, tapi gengsilah. Tak lama kemudian bus mulai berjalan kembali ke destinasi selanjutnya danau situpatenggang....
KAMU SEDANG MEMBACA
-Lebih Dari Sekedar No Absen-
Randomawalnya ga pernah terpikirkan buat gue nulis cerita ini. setelah acara reunian kemarin, ga tau kenapa gue jadi ingin banget nulis cerita ini. ya sekedar gue bernostalgia. Nama gue Dante, gue ingin menuliskan sebuah kisah hidup gue dari jaman masih k...