Mei yang baru kenal dengan gue dan anne ga henti hentinya tertawa melihat tingkah gue dan anne. Sebelumnya anne udah memberi tau mei kl gue dan anne sudah saling kenal dari waktu di smip.
Selesai dari perpus, kita langsung memulai mengerjakan tugas tersebut.
Karena kost gue atau rumah neneknya anne dekat dengan kampus, maka kali ini kita ngerjain tugasnya disana.“kalian tinggal disini?” tanya mei saat tiba di kost nenek
“iya” jawab gue dan anne serempak
kita bertiga menaiki tangga menuju balkon depan lantai dua
“kok bisa? itu di pager tertulis “khusus laki laki” tanya mei kembali. mei menaruh tasnya di lantai. lalu duduk menyender ke tembok
“neneknya anne yang punya kost ini” jawab gue
“wah enak dong. jadi biaya bulanannya bisa nunggak, bahkan bisa gratis” canda mei
“enak aja, buat orang kaya dia jangan dibaik baikin. Ngelunjak !!” anne berkacak pinggang dan menatap tajam ke arah gue
Mei tertawa
“kalian lucu ya, kaya tom & jerry”
“yah gitu deh mei, anne ini kl di depan orang lain selalu jaim. Padahal beberapa bulan yang lalu ada yang nangis loh mei karena jauh dari gue” gue menggoda anne, terlihat wajahnya memerah
“Dih engga.. engga.. boong mei, jangan percaya” bantah anne
Mei kembali tertawa
Entah apa yang ada pikiran mei saat ini, pasti sangat aneh bagi mei melihat kelakuan gue dan anne yang sering memperdebatkan hal hal sepele selama mengerjakan tugas kelompok. Gue ga tau dapat ide darimana gue mengusulkan topik 'pekonomian kehidupan waria' tapi bukan waria waria yang mangkal di pinggir jalan. Kita akan membahas waria waria yang sering ngamen keliling. Jadi gini loh kita mensurvey tentang penghasilan mereka, kenapa mereka memilih kerja seperti itu, apa penyebabnya mereka bisa jadi seperti itu. Anne dan mei menyetujui usul gila gue ini. Sementara gue malah menyesal dengan usul gue sendiri.
Belajar kelompok hari ini selesai. Meskipun baru menentukan topik, tapi cukup membuat pikiran gue lelah. Bukan lelah karena mikirin tugas, tapi lelah karena mikirin anne. Semenjak pulang dari australia kenapa otaknya jadi tambah koslet. Mei masih sibuk membaca buku buku refrensi yang tadi kita pinjam dari perpus, sementara anne lagi membuat minuman untuk mei. Gue ga yakin kl gue juga dibikinin. Mumpung ga ada anne, gue mencoba untuk menggoda mei. Ada cewek cakep depan mata, sayang juga kl dianggurin. Kali aja nyantol hahaha
Oh iya mei ini anaknya lebih tinggi dari anne, cakep kok anaknya. Bisa dibilang mei ini mempunyai pribadi yang bertolak belakang dengan anne. anaknya santun, ramah, pemikirannya juga dewasa, sikapnya yang feminim abis membuat lelaki manapun akan berfikir mei totally perfect.
“tinggal dimana mei?” gue memulai serangan
“di rumah hehehe”
jiah cape deh, awal yang buruk nih
“wah terkejut saya, rumahnya jangan dibawa bawa ya mei” ucap gue. lalu tersenyum
“ya enggalah, emangnya gue kelomang” jawab mei santai
“bukan gitu, nanti gue bingung nunjukin ke orang orang kl bidadari juga punya tempat tinggal di bumi” #ttssahhh, *sisiran*
Mei tertawa pelan
“bisa aja lo, dan” jawabnya, kemudian tersenyum
“yes +1”kata gue dalam hati
“hayooo pada ngomongin gue ya” anne datang dengan membawa dua gelas es teh manis, satu untuk mei, satu ya untuk dia sendiri
“buat gue mana?”
“bikin sendiri ah, manja banget” jawab anne
Gue mencibir
“rumah gue di setra duta, next gantian ya kita kelompokan di rumah gue” kata mei
“dimana tuh? Maklum masih buta daerah sini”
“ga begitu jauh kok dari sini” jawab mei “oh iya gue minta nomor kalian dong. Biar lebih mudah komunikasinya”
Gue dan anne memberikan memberikan no hape gue, tak lama kemudian mei berpamitan pulang karena hari sudah berganti menjadi malam. Hebat ya kita, baru menentukan topik aja bisa berjam jam.
Karena tadi mei bilang rumahnya ga begitu jauh dari sini, gue menawarkan diri untuk mengantar mei ke rumahnya naik sepedah. ga tega juga ngeliat cewek pulang sendirian malam malam.
Oke..oke...ini modus... gue ingin berlagak seperti pahlawan kemaleman (karena ini udah malem)
mei pun menyetujuinya, tapi bukan mengantarnya sampai rumah. Melainkan mei meminta gue mengantarnya sampai parkiran kampus.Tiba di parkiran kampus, mei langsung menuju ke sebuah mobil yang terparkir disana dan ia menaikinya. Njir jadi malu sendiri gue hahaha.
“kok cepet? Deket banget ya rumahnya?” anne bertanya saat gue baru kembali ke kost
“cepetlah, gue nganter Cuma sampai parkiran kampus” jawab gue sembari mengambil gelas es teh manisnya anne dan langsung meminumnya
“trus, mei dari kampus gimana?”
“mei bawa mobil, mana mau mei gue antar sampai rumahnya naik sepedah”
Anne tertawa lebar
“tengsin...tengsin” ucapnya, anne masih aja tertawa lebar.
“diem lo ne” gue menjewer kupingnya pelan “laper ga lo?”
Anne mengangguk
“mie goreng atau rebus?”
“ah mie mulu, keriting deh lambung gue. Pecel ayam depan aja yuk”
Gue dan anne beranjak warung tenda dadakan tempat pecel ayam. Selama makanpun anne tetep ga berenti ngoceh. Ini anak waktu di australi makannya apaan si? Lauk utamanya jangkrik kali ya.
Sepulangnya dari warung pecel, anne langsung masuk ke kamarnya. Abis juga batrenya ini anak. Gue mengambil gitar dan sebotol minuman yang isinya tinggal setengah. Lalu gue menuju ke lantai tiga. Sekarang gue udah gak takut gitaran di atas lagi, karena setannya udah tidur di kamarnya.
kebiasaan gue selama di bali membuat gue jadi candu banget sama alkohol. Setiap malam gue harus meminumnya walaupun hanya segelas agar gue bisa tidur. Pernah kejadian beberapa minggu yang lalu, gue sama sekali gak punya stok Dan gue masih buta banget daerah ini. Gue ga tau gue harus beli dimana. So, karena malam itu gue ga minum, gue ga bisa tidur sampai pagi.
Satu lagu belum selesai gue mainkan, setan penghuni kost ini datang mendekat. Samar samar suaranya mulai terdengar. dari setan ini masih berada di lantai satu, lalu di ikuti suara langkah kakinya saat menaiki anak tangga, suaranya semakin lama semakin mendekat, hingga akhirnya setannya duduk disebelah gue.
“eh ada setan, tadi katanya ngantuk?”
“lo berisik, jadi ga bisa tidur deh gue”
Sama seperti malam kemarin, kita baru selesai gitaran sampai larut malam. Sepertinya ini akan menjadi rutinitas baru buat gue. Anne kl udah ada maunya ga terima jawaban engga, pokoknya harus iya. ya beginideh keadaan nya. jauh dari anne bikin gue stress sendiri, giliran ada orangnya bikin gue naik darah. entahlah, gue juga bingung dengan yang gue rasa saat ini. meskipun jengkelin tapi gue lebih seneng anne ada disini. rasanya terlalu sulit buat gue ungkapkan...

KAMU SEDANG MEMBACA
-Lebih Dari Sekedar No Absen-
Rastgeleawalnya ga pernah terpikirkan buat gue nulis cerita ini. setelah acara reunian kemarin, ga tau kenapa gue jadi ingin banget nulis cerita ini. ya sekedar gue bernostalgia. Nama gue Dante, gue ingin menuliskan sebuah kisah hidup gue dari jaman masih k...