Part 49

1.2K 41 0
                                    

senin pagi,
gue, somad, anne, dan anak anak kelas gue yang lainnya berkumpul sebelum malaksanakan ujian akhir. kita berdoa bersama dan kompakan untuk saling bantu. kita semua harus membuang jauh jauh rasa ego kita masing masing. bagaimanapun kita satu perjuangan, kita masuk bareng lulus juga harus bareng. kita berjanji kl ada temen yang di panggil ga nengok saat ujian, mau cowok atau cewek kita gebukin rame rame. kejam njir hahaha. kecuali dalam keadaan yang ga memungkinkan buat menengok, contoh kl guru pengawas ada di dekat target yang kita panggil.

kl anak anak kelas lain memberi koran dan cemilan yang beli di kantin untuk mengalihkan perhatian guru pengawas, justru kelas gue beda. kita kompakan patungan beli dunkin, martabak, pokoknya kita kasih yang enak enak. segitu baiknya anak kelas gue, padahal kita sendiri sarapan cuma pake combro.

"tek..tek..tek..tek..tek (anggap aja suara cicak)" kode dari somad

gue dan anne langsung menengok ke arah somad.

gue, anne, somad, ali dan juki dari kelas satu punya kode tersendiri saat ujian. jadi kl salah satu diantara kita ada yang menirukan suara cicak kita langsung menengok ke arah suara tersebut. itu tanda kl dia mau nyontek hahaha.

Quote:
Noted : Adegan ini dilakukan oleh profesional, mohon jangan ditiru !!

somad membentuk angka lima belas dengan jarinya

gue liat lembar LJK masih kosong, gue pun menggeleng

anne membentuk angka empat dengan jarinya, itu tandanya D

bukan hanya somad, gue, anne dan murid murid lainnya pun berkali kali meminta bantuan hingga ujian memasuki hari terakhir.
di hari terakhir semua murid terlihat lebih tegang. menurut kita, inilah ujian yang sesungguhnya. karena mata ujian yang terakhir adalah MATEMATIKA !!

dulu gue sempat berfikir, orang gila mana yang menciptakan matematika. tapi seiring berjalanya waktu, gue mulai menyadari ternyata tanpa adanya matematika mungkin sekarang gue ga akan bisa menulis cerita ini disini. ya gimana mau nulis, komputer dan internet ga akan pernah ada tanpa pelajaran sesat itu.

akhirnya ujian selesai.
terasa banget beban pikiran gue tentang ujian ikut menghilang bersamaan dengan berakhirnya suara bel sekolah. semua murid meluapkan kegirangannya, ada yang teriak teriak ga jelas saat baru keluar kelas, ada yang menangis, ada yang saling bercerita tentang soal ujian yang baru aja kita kerjakan, ada juga yang berekspresi datar dan itu cuma gue kayanya. padahal kita belum tentu lulus dan kita tau akan hal itu, yang kita lakuin saat ini cuma meluapkan perasaan lega setelah beberapa hari kemarin kita di teror oleh ujian.

baru selangkah gue melewati pagar sekolah, somad mengambil pilok dari dalam tasnya dan mencoret baju gue. gue merebut pilok tersebut dan membalas ke arah somad. somad lalu mengambil tiga kaleng pilok lainnya dari dalam tasnya dan memberikan satu ke gue. saat ini gue dan somad memegang dua buah pilok di tangan kanan dan kiri kita masing masing.

dan tanpa di komando, gue dan somad langsung mencoret baju anak anak lainnya. bukannya malah marah, mereka malah nagih minta dicoret coret lagi.

beberapa anak cewek dan cowok ada juga yang mengeluarkan spidol untuk ikut mencoret coret baju anak lainnya. bahkan ada beberapa anak yang kembali ke kelas hanya untuk mengambil spidol di semua kelas.

juki, ali dan beberapa anak cowok dari kelas mereka datang, ternyata mereka juga membawa pilok. alhasil semua murid seangkatan ikut meramaikan aksi corat coret baju yang sama sekali ga layak ditiru.

di baju gue tertulis banyak nama temen seangkatan, walaupun ga semua temen seangkatan bisa menulis namanya di baju gue karena ga muat buat nulis semuanya. kebanyakan nama yang tertulis di baju gue nama temen sekelas waktu kelas satu. ada satu nama yang ukuran fontnya paling besar dan letak tulisannya tepat di dada gue.

"ANNE"

begitupun dengan anne, di bajunya juga tertulis nama gue dengan ukuran font yang paling besar dengan letak tulisan yang sama.

awalnya anne ga mau, tapi bukan karena ga mau nama gue ada di bajunya. anne nolak karena letak tulisannya hahaha. akhirnya dengan terpaksa suci yang gue suruh nulis nama gue di bajunya anne.

emil? ga ada !! nama gue ga ada di bajunya begitupun sebaliknya.

selesai corat coret, gue juki somad ali suci dan widia diajak main ke rumahnya anne. saat di rumah anne, kita janjian sabtu besok kumpul lagi disini, di rumah anne buat sedikit mengenang perjalanan kita tiga tahun di sekolah ini.

-Lebih Dari Sekedar No Absen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang