Part 6

2K 67 0
                                    

malam ini gue terbangun karena para cacing dalam perut gue mulai berdemo. somad, juki, dan ali sibuk duduk bersila sembari memegang kartu remi dengan uang ribuan sebagai pasangan. pemandangan yang ga ada indahnya, bangun tidur yang pertama gue liat berharap ada Dian Sastro di depan gue, malah penjudi penjudi laknat.

"eh udah bangun lo, kurang 1 nih buruan" pinta juki ketika melihat gue terbangun

"gue laper, makan yuu"

"mau makan dimana lo?" saut ali

"udeh cuekin aja, palingan lagi ngelindur tu anak" somad menimpali

"tempat makannya dmn? Laper banget gue" Tanya gue lagi

"udah tutup woy !! jam berapa nih?" jawab somad

"di lantai 3, kl masih ada" juki berteriak dari dalam kamar saat gue berlalu keluar kamar

gue menuju ke lantai 3 dan gelap. ga ada tanda tanda kehidupan disini. Cuma ada beberapa mas mas yang lagi duduk duduk santai. gue Tanya sama mas masnya dia bilang udah tutup dari jam 10. gue melirik jam tangan ternyata udah jam setengah12, jiah gue kelaperan dong malem ini. gue turun ke bawah, mencari peruntungan berharap ada warung di luar hotel. yaa seenggak nya malam ini gue bisa makan roti atau apalah biar ga terlalu kelaperan.

"Ting" pintu lift terbuka

"aaarrrgghhh kampret, bikin kaget gue aja lo" gue sedikit shock melihat anne di dalam lift

"yee biasa aja dong" jawabnya sewot

"mau kemana lo?"

"mau ke bawah aja, gue bete di kamar.. lo mau kemana? Bukannya kamar lo di lantai 5 ya?" Tanya anne saat gue menekan tombol "L" di lift

"gue mau ke bawah nyari makanan, laper banget gue belom makan"

"oh pantes tadi lo ga ada pas makan malam"

"ciieee nyariin gue lo ya" goda gue

"pede bener lo" saut anne sembari melangkah keluar dari lift

"ikut ga?"

"mau kemana?"

"ke depan, kali aja ada yang jual makanan" gue menarik tangan anne

gue dan anne muter muter sekitaran hotel, gue berharap ada tempat makan yang masih buka atau sekedar warung kelontong biar gue ga terlalu kelaperan. tapi nihil. gue baru ingat ini bukan jakarta. belum tentu disini tempat makan atau warung kelontong buka 24 jam. sekitar 10 menit gue dan anne muter muter akhirnya gue balik lagi ke Hotel.

"masih laper" Tanya anne

"banget, kan tadi kita Cuma muter muter doang ga makan apa apa" jawab gue setengah kesal

"di kamar gue ada wafer, mau?"

"yuk ambil"

segera gue ke kamarnya anne. sampai di kamarnya, anne langsung kasih gue satu bungkus wafer 'Tangga'. Itu loh yang iklannya milyaran.

"thanks ya"

"eh eh lo mau kmn?"

"ke kamar gue lah, lo mau ngajak gue tidur disini?"

"MIMPI !!" anne menutup pintu kamarnya

gue balik ke kamar dan para penjudi penjudi laknat masih asik bersila di depan TV. gue duduk di Balkon Kamar, sembari menikmati kopi & 'Tangga' pemberian dari anne.. tak lupa gue menyalahkan sebatang rokok, tentunya denga celingak celinguk ke balkon kamar sebelah dan mengunci rapat pintu kamar terlebih dahulu..

selesai gue dengan ritual di balkon kamar, gue bergabung dengan penjudi penjudi laknat. dan malam itu gue kalah 100rb !! buat gue dulu jaman sekolah kalah judi sampe 100rb bikin gue ga bisa tidur tujuh hari tujuh malam.

-Lebih Dari Sekedar No Absen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang