"gue serius, nte... kl gue beneran hamil gimana?" tatapannya semakin membuat gue salah tinggkah
"gimana apanya?"
"kita... kita gimana?" ucapnya sembari menggigit bibir bawahnya
"kita? apa urusannya sama gue?"
"kan lo doang satu satunya cowok yang sering 'tidur' bareng gue"
"tunggu...tunggu... kita 'tidur' bareng juga dalam arti yang sebenarnya. kita bener bener tidur !!"
"tapi kan setiap kita tidur lo sering peluk peluk gue, nte... ya kali aja gitu pas tengah malem........" belum selesai anne berbicara, dengan cepat gue memotongnya.
"engga...engga..... jangan bikin gosip yang aneh aneh deh lo"
gue kembali mengingat setiap anne tertidur di samping gue. dan ga ada satupun di ingatan gue yang terlintas akan hal hal 'aneh'. kl memang anne hamil karena gue, sehebat itukah gue bisa hamilin orang tanpa 'melakukannya'?
"lo udah periksa ke doker?"
anne menggeleng"periksalah... biar J-E-L-A-S !!"
"temenin..." pintanya
"engga !! atau beli test pack aja gih"
"yaudah beliin"
"dih ogah... malu maluin aja gue beli gituan"
"cowok kampret !! ga mau banget tanggung jawab lo !!" gerutunya
"elo yang kampret.. gue harus tanggung jawab apa? gue ga ngelakuin apa apa kok"
anne mencibir ga jelas. menyilangkan kedua tangannya di dada, lalu memanyunkan bibirnya 10cm
"gini deh ne, mulai besok lo jangan masuk ke kamar gue lagi. lo juga gue larang untuk tidur di kamar gue lagi"
"apa hak lo ngelarang ngelarang gue?"
gue mendengus kasar
"daripada gue harus tanggung jawab hal yang ga pernah gue lakuin... coba lo inget lagi, kali aja lo lupa pernah 'tidur' sama cowok lain.."
*PLAAAAKKK*
"maksud lo apa? lo pikir gue segampang itu, hah?"
gue menyengir bodoh. kata kata gue barusan terlalu sensitif untuk diucapkan di depan cewek."yaudah diperiksa dulu ke dokter. daripada ga jelas kaya gini" nada suara gue melemah
"...."
"ayoo gue temenin"
"....."
"sialan, gue dicuekin" gumam gue dalam hati
"ayoo lah" gue menarik tangannya
"jawab dulu.. kl gue beneran hamil, gimana?"
"yaudah dicek aja dulu.. kl itu anak gue ya gue pasti tanggung jawab. tapi kl bukan, ogaahh !!"
*PLAAAAKK!!"
dua kali gue kena tampar
kita berangkat menuju salah satu klinik dokter kandungan. gue sengaja meminta anne untuk cek disini. suasana di klinik pasti ga serame rumah sakit. kl di rumah sakit aduh malu banget gue harus periksa yang kaya begini..dokter yang memeriksa anne ini perempuan, kl dokternya cowok menang banyak tuh dokter. saat anne diperiksa, gue disuruh menunggu di luar ruangan. padahal tadi gue udah berpikir yang engga engga saat mendengar penjelasan dari dokternya tentang proses pemeriksaannya. cukup lama anne diperiksa oleh dokter, akhirnya gue disuruh masuk kembali ke dalam ruangan itu.
"mas suaminya?" tanya dokter tersebut ke gue
"bukan !! bukan dok !!" bantah gue
"pacarnya?"
"bukan !! saya kakaknya"
Sumpah malu bener gue ditanya kaya gini. dokternya pasti udah mikir yang macem macem nih
dokter mulai menjelaskan kenapa anne bisa telat kedatangan tamu. gue ga ngerti sama sekali tentang penjelasan yang diberikan oleh dokter tersebut. dari penjelasannya gue hanya bisa menangkap, anne telat mens karena stress. dokter memberikan obat untuk membantu memperlancarnya. dan dokter juga menyarankan agar anne bersikap terbuka agar tidak terlalu stress.tiba di rumah anne, gue langsung duduk di teras rumahnya dan menyalakan sebatang rokok. tadi kita sempat mencari makan terlebih dahulu sebelum kita sampai ke rumahnya.
"ngrokok mulu sih lo" anne mengambil rokok, bukan mengambil rokok yang sudah gue bakar tapi mengambil rokok yang masih ada didalam bungkusnya. lalu membuangnya ke tempat sampah
"kok dibuang semua?"
"engga semua kok.. itu yang lo pegang ga gue buang kan"
anne masuk kedalam rumahnya, lalu kembali membawa dua gelas teh hangat. anne mengajak gue untuk duduk di dalam, karena banyak nyamuk. duduk di ruang tamu sembari menikmati teh hangat ditemani dengan obrolan ringan. hingga keadaan rumahnya yang semula terdengar ramai dari arah ruang keluarga, kini berubah menjadi sunyi menyisakan tinggal kita berdua di ruang tamu.
"thanks ya, nte"
"buat apa?"
"for everything"
"everything?"
anne mengangguk mantap
"you're the best i ever had"
alamaakk, gue mau terbang dengernya.
"oh ya?" sok cool mode on
"You're my head start"
"...."
"You're my ....." gue menahan bibirnya dengan jari telunjuk gue
"Ne, udah stop.."
"......"
kita beradu pandang sejenak.
"......"
jari tangan gue yang tadi menahan bibirnya kini tengah membelai lembut pipinya.
"......"
wajah kita semakin dekat, sampai papahnya anne berdehem di samping tembok pembatas antara ruang tamu dengan ruang keluaga.
"udah malam, ga enak sama tetangga"
gue reflek langsung berdiri. pengen banget rasanya gue lari
"ehh... iya om.. ini udah mau pulang" ucap gue berusaha menguasai diri. lalu berjalan ke arah papahnya anne dan berpamitan untuk pulang
anne tersenyum malu. sesekali dia terkikih pelan. saat anne mengantar gue sampai pagar rumahnya pun dia masih dengan keadaan yang sama.Tiba dirumah, gue langsung menuju kamar. menyalahkan kompi, login fb dan mulai bermain poker. gue udah duduk di room yang isinya orang orang tajir. gue sebenernya ga jago jago banget main poker. modal gue cuma nekat. setiap gue dapat kartu AS, pasti langsung gue all-in dari awal kartu dibagikan. dan malam ini gue kehilangan banyak chip.
ah udahlah gue emang ga ada bakat bermain judi. gue mematikan komputer, dan berusaha untuk tertidur. pikiran gue masih terbayang kejadian lucu yang baru saja terjadi. mulut gue tak henti hentinya tersenyum mengingatnya. hingga akhirnya mata gue terpejam dengan senyum lebar yang masih melekat......
KAMU SEDANG MEMBACA
-Lebih Dari Sekedar No Absen-
Randomawalnya ga pernah terpikirkan buat gue nulis cerita ini. setelah acara reunian kemarin, ga tau kenapa gue jadi ingin banget nulis cerita ini. ya sekedar gue bernostalgia. Nama gue Dante, gue ingin menuliskan sebuah kisah hidup gue dari jaman masih k...