Part 46

1.2K 39 0
                                    

10 Februari
ini adalah salah salah satu tanggal sialan yang selalu gue ingat. karena pada tanggal ini emil mutusin gue. emil beralasan mau fokus belajar buat UN.

FAAAAKKK !! alasan klasik !!
gue ga tau apa yang saat ini gue rasa, gue cuma merasa sakit tanpa bekas luka dan tanpa berdarah. rasa sakit ini nyata !! semalam gue masih bercanda mesra dengan emil. bekas bisikan masih terngiang di kuping. sisa wangi parfum masih menempel di baju gue.
apa salah gue?

tak henti hentinya hati gue memaki, mulut gue berulang kali mengucap sumpah serapah. ah.. rasanya sangat sakit. teramat sangat sakit mengingat apa yang emil ucapkan. selama ini kita baik baik aja, ga ada sedikitpun tanda tanda hubungan gue dengan emil akan berakhir. entah sudah berapa lama gue menangis, she's my first love dan dia juga yang cewek pertama yang bikin gue patah hati.

"oke, kl itu mau lo." jawab gue dengan nada yang begitu lirih "jangan pernah berfikir gue akan berusaha menahan lo"

"tapi kita masih bisa temenan kan?" pinta emil

gue ga menjawab pertanyaan emil, gue langsung bergegas pulang.

tak butuh waktu lama, berita gue putus dengan emil sudah tersebar di sekolah. gue pun ga ngerti gimana caranya berita gue bisa nyebar. karena gue sendiri sama sekali ga pernah ngebahas ini dengan siapapun.

dari berita yang gue dapat, ternyata emil sudah pacaran dengan salah satu staff di tempat PKLnya. kan kampret ini anak

hal ini menjadi dendam tersendiri buat gue. dimanapun gue berada, gue jadi selalu tertarik untuk memperhatikan sekitar. siapa tau gue ketemu emil dengan cowok barunya, kan bisa langsung gue gebukin tuh orang.

You were everything I wanted
But I just can't finish what I've started
There’s no room left here on my back
It was damaged long ago
Though you swear that you are true
I still pick my friends over you

lagu new found glory yang gue play berulang ulang, berdendang keras di balik earphone yang gue pasang dengan volume full. hingga sampai seseorang menepuk pundak gue.

"woyy" kata somad yang tiba tiba muncul.

"kok lo bisa ada disini mad?"

"kan tadi gue nelpon" somad menoyor pelan pala gue. "ciee ceritanya galau nih ye"

"berisik lo mad"

"gue malah seneng loh lo putus sama emil"

mata gue manatap tajam ke somad

"santai dulu, emil itu ga sebaik yang lo pikir" kata somad "gue berkali kali ngeliat dia jalan sama cowok lain"

gue mengernyitkan dahi

"kelakuan dia di tempat PKL itu hanya salah satunya" somad terus mencerca "lo ga tau kan kelakuan dia selama ini? lo itu udah berkali kali dicurangin sama dia"

"serius lo?" tanya gue heran

"gak ada untungnya buat gue boong" kata somad "lo itu ganteng, tapi sayang lo itu tolol !!"

"....."

"karena lo itu terlalu fokus sama 1 pintu, tanpa lo sadar pintu lain terbuka lebar buat lo"

gue memandang heran ke arah somad

"sekarang gini ya mad, di rumah lo ada 100 pintu. Dari 100 pintu di rumah lo cuma ada 1 pintu yang ke WC. dan saat perut lo lagi mules mulesnya, pintu mana yang bakal lo datangin? 1 pintu yang tertutup atau 99 pintu yang terbuka?

"tapi sayangnya wc di rumah gue ada empat, dan lo tau itu" somad tertawa lebar "lagian itu kan cuma perumpamaan, gue juga dapat kata kata itu dari majalah hahaha"

gue mencibir

"udah berapa lama lo tau emil curangin gue?"

"kira kira empat bulan setelah lo jadian sama dia"

"njridd lama banget setahun lebih dong" sedikit shock gue mendengar pernyataan somad. "kenapa lo baru bilang semuanya sekarang?"

"gue bingung mau ngomongnya, karena gue juga takut gue yang salah ngasih info ke lo" jelasnya "tapi pas waktu kemarin dia jadian sama staff di hotel tempat gue PKL gue yakin dugaan gue selama ini bener. dan gue juga kok yang mengancam emil buat bilang ke lo"

"trus?"

"ya trus lo diputusin deh sama emil hahaha"

"kok lo malah ketawa si mad" gue cemberut "gue galau nih"

"yaelah lo ngapain galau. harusnya lo itu bersyukur bisa lepas dari cewek yang udah curangin lo" jawabnya "fans lo di sekolah itu banyak, buat apa lo galau"

"so tau lo" gue membakar sebatang rokok, rokoknya somad ^^

"gue malah iri sama lo, dari kelas satu ada aja cewek cakep yang ngefans sama lo" somad ikut membakar sebatang rokok "kl lo lebih peka, lo bisa dengan cepat dapat gantinya emil kok. menurut gue malah lo dapet yang lebih dari emil"

"maksud lo?"

"ada cewek yang kayanya ya dia suka sama lo, dan menurut gue dia lebih cakep dari emil"

"siapa? kl lebih cakep tapi lebih busuk sama aja boong dong"

"kayanya dia lebih baik juga deh"

"siapa si mad?"

"lo kenal kok"

"cewek yang gue kenal itu banyak" gue mencibir

obrolan kita mendadak berhenti saat gue dan somad melihat Randy. Randy yang dulu anak 3.1 yang sekarang udah kuliah ga tau dimana.

"itu randy ya?" tanya somad "sama siapa tuh?"

"ga tau, doi masih sama anne?"

"setau gue si masih" jawab somad

gue dan somad memperhatikan cewek yang lagi sama randy, itu bukan anne.
weleh weleh ternyata bukan gue doang yang dicurangin hahaha..

-Lebih Dari Sekedar No Absen-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang