Something in the sky [Revisi]

5.9K 553 12
                                    



[SEDANG DI REMAKE]


 Maulana beserta beberapa orang yang masih merupakan anggota Hope mulai menyisir kapal tersebut dengan dipersenjatai oleh peralatan taktis lengkap dengan senjata api untuk meningkatkan persentase keberhasilan misi.

 Di saat yang sama, beberapa tim lain juga melakukan penyisiran di kapal yang tersisa karena Maulana ingin semua kapal dapat dibersihkan hari ini juga karena ke depannya kapal-kapal tersebut pasti dapat dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih berguna ketimbang dianggurkan begitu saja tanpa melakukan apapun.

 Ia tahu jika situasi yang akan Maulana hadapi adalah kebanyakan menyisir menuju lorong yang begitu sempit sehingga pergerakannya tidak leluasa ketika di tempat yang lebih lebar, oleh karena itu Maulana hanya membawa senjata yang memiliki laras yang tidak terlalu panjang untuk memaksimalkan potensi yang ia miliki.


Peredam.


 Di tempat tersebut, semua senjata sama sekali tidak dilengkapi peredam sedikit pun. Tujuannya adalah untuk memancing kehadiran para zombie agar mendekat karena letusan suara peluru pasti akan segera terdengar menuju ke segala penjuru dengan cepat. Tanpa harus menemukan mereka lama-lama, para zombie akan menemukan mereka terlebih dahulu dan tugas mereka dapat selesai lebih cepat dari yang seharusnya.

 Menggenggam AK47 yang telah ia setting single bullet per shoot alias setiap tarikan pelatuk hanya akan menyebabkan sebuah peluru meletus dan jika ingin mengeluarkan pelatuk lagi, ia harus secara terus menerus menarik pelatuk secara rutin. Pandangan Maulana lurus ke depan sementara salah satu anak buahnya menjaga bagian belakang.

 Beberapa orang telah ia perintahkan untuk menyebar menuju ke seluruh bagian kapal karena semakin sedikit orang yang ia bawa, ia lebih leluasa untuk menyisir. Suara desingan peluru cukup menggelegar di sepanjang lorong, menandakan jika mereka telah menemui target masing-masing dan Maulana tidak sembarang dalam memberi pekerjaan ini terhadap anggota Hope.

 Mereka yang mengikuti misi ini minimal memiliki pengalaman dalam menggunakan senjata api dan bukanlah pemula dalam melakukannya karena Maulana tidak ingin menjatuhkan korban lebih banyak daripada yang seharusnya.


"Lindungi bagian belakang, aku akan mengurus bagian depan!" setelah beberapa menit sama sekali tidak menemukan para zombie untuk ditembak, akhirnya ada sepuluh zombie yang muncul dengan cara berlari menuju ke arah Maulana karena terpicu suara tembakan yang disebabkan oleh anak buah Maulana.


 Dalam situasi tempat yang sempit seperti ini, salah satu hal yang tidak boleh dilupakan ialah bagaimana kuda-kuda kaki ketika bertindak. Maulana yang menyadari jika semuanya akan terjadi begitu cepat memasang kuda-kuda bertahan untuk mengatasi keraguan yang muncul dari dalam dirinya.


"Hufh.."


 Menghembuskan nafasnya pelan sementara jarak zombie tinggal satu setengah meter lagi dan akan segera menerjang dirinya jika ia tidak melakukan apa-apa, Maulana mulai menarik pelatuk yang berada di antara genggamannya. Butir demi butir peluru yang melesat melayang diantara lorong yang tidak terlalu lebar sehingga tembakannya dapat terfokuskan ke satu arah.

 Pada titik yang sama, Maulana langsung menarik pelatuk setelah berhasil memperkirakan kemanakah peluru tersebut akan menuju, sebuah tembakan dimana target memiliki posisi yang linear sehingga ketika butir peluru tersebut menembus kepala yang pertama, kepala makhluk yang berada di belakangnya juga ikut tertembus pada seperkian detik berikutnya karena ujung peluru AK47 yang sangat tajam.

Hope : Survive [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang