A/N: Jangan lupa vote dan comment :)
"Lepas! aku mau ngeliat dia.." teriak Sara memberontak kepada Putra dengan cara melepaskan pelukannya secara paksa karena ia merasa ada sesuatu yang tidak beres di dalam sana meskipun Putra masih berusaha untuk menahannya saat ini.
"Engga!" tolak Putra.
"Jangan ngehalangin, aku mau ngeliat dia."
"Ga boleh." ucap Putra ketus.
"Kenapa sih??"
"Pokonya jangan kesana."
Hingga akhirnya Putra menjadi sedikit lengah dan tak sengaja membiarkan Sara terlepas dari pelukannya dan langsung berlari mendekati kea rah mobil.
"Louise.." panggil Sara berulang kali dari luar dan ia sama sekali tak mendapatkan jawaban satu pun dari dalam.
Sara hanya sempat mengira jika mungkin Louise sedang ketiduran di dalam mobil saat ini, maka dari itu ia ingin memastikannya dengan cara membuka pintu tengah mobil.
"Louiseeeeeeeeeeeeee........." teriak Sara tak berdaya ketika melihat keadaan adiknya yang terkulai lemas dan tak bernyawa berada didepannya saat ini.
Sara juga sempat melihat ada banyak luka tembak yang mengenai tubuh Louise, tapi dari semua lukanya itu, yang paling vital adalah bagian dada dan kepala. Dan tentu saja luka yang seperti itu langsung mengakhiri nyawanya seketika. Tapi, setidaknya Louise tidak akan pernah berubah menjadi zombi dan Sara tidak harus membunuhnya untuk kedua kalinya, karena luka yang ada di kepala Louise itu masih membuatnya tetap untuk mati untuk pertama dan juga terakhir kalinya.
"Udah, Ra. Aku masih disini.." ucap Putra pelan sambil mengelus-elus punggungnya dari belakang karena ia melihat air mata Sara juga ikut jatuh kebawah, sama sepertinya. Hanya, yang paling membedakan diantara mereka berdua adalah, Sara yang paling merasa terluka untuk saat ini.
Tanpa ada yang menyuruh pun, Sara langsung menghadap kebelakang dan kembali memeluk Putra karena ia tak tahu lagi, kepada siapa ia bisa mencurahkan seluruh emosinya saat ini. Louise, adik kesayangannya dan juga merupakan adiknya satu-satunya sudah tiada, orang asing sama sekali tidak bisa dipercaya. Dan hanya Putra saja yang bisa ia percayai untuk saat ini.
"Ak aku ga percaya kalo dia udah pergi, Tra.." sahut Sara dengan nada sesegukan karena ia merasa emosinya sedang campur aduk untuk saat ini.
"Aku juga, semua terjadi terlalu tiba-tiba.." ucap Putra pelan.
"Ini salahku.."
"Ini bukan salahmu, Ra. Kamu ga bersalah sedikitpun." balas Putra berusaha menenangkan Sara sambil menyempatkan untuk menembakkan beberapa peluru untuk para zombi yang berniat mendekat. Setidaknya Putra telah memasang peredam pada pistolnya, jadi suara tembakannya menjadi tersamarkan.
"Ini salahku.." ulang Sara.
"Bukan.." potong Putra.
"Seharusnya kita ga usah nolong bajingan-bajingan seperti mereka." sambung Sara yang kali ini memakai nada sangat emosi.
"Sekarang mereka berdua udah mati, kamu ga perlu khawatir." sahut Putra pelan.
Setelah itu, Sara langsung menjadi tak sadarkan diri karena pikirannya terlalu lelah saat ini. Tentu saja, Putra juga langsung reflek menahan Sara agar tidak terjatuh ke tanah dan langsung mengangkatnya ala bridal style menuju ke mobil satunya, bukan mobil yang di dalamnya masih ada mayat Louise.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope : Survive [END]
Science FictionHalo. Namaku Maulana, salah satu seorang survivor yang masih tersisa. Milyaran nyawa telah tewas ketika kebanyakan orang tidak mempercayai wabah zombie sudah terjadi dan fakta membuktikan hal yang sebaliknya. Ini adalah kisah kami di tengah apocalpy...