[SEDANG DI REMAKE]
"Tetap dalam formasi" intruksiku sambil mengingatkan yang lain.
Kami mulai menjelajahi tempat ini dengan ditemani sebuah senter yang kami bawa masing-masing.
Kami bergerak dengan hati-hati karena tempat ini sangat gelap, ditambah lagi kami tidak tahu darimana zombi akan muncul.
Groarr
Groarr
Groarrr.
"Waspada"ucapku.
"Arah jam 3" peringat David sambil mempersiapkan pistolnya.
Dor
Dor
Dor
Dor
Setelah suara tembakan keempat, tidak ada suara yang muncul lagi.
"Tetap bergerak" ucapku mengintruksi.
Kami bergerak maju, hingga sepertinya kami sampai disebuah tempat pembuatan Corona
(Aku lupa memberitahu ini, Corona itu jika dari pabrik berbentuk siap goreng ketika dijual. Jadi untuk tempat pembuatannya adalah pabrik ini.)
"Coba kalian cium alat-alat ini, baunya busuk" komentar Nola setelah menghirup beberapa alat tersebut.
"Dia benar" balas David menyetujui.
"Sepertinya ini, adalah bagian akhir dari produksi, kita harus menelusuri dari awal" tanyaku/
"Mungkinkah itu yang kau maksud?" jawab Ram dengan mengarahkan senternya ke sebuah peta pabrik di dinding.
"Coba kita lihat" ucapku mulai mendekat.
"Kita sekarang berada di ruangan pengemasan, ruangan yang kumaksud adalah ruangan produksi, tidak jauh dari sini" jelasku menerangkan.
"Kalau begitu ayo" ucap Ram.
"Aku foto dulu, biar tidak tersesat nanti" tambahku.
Setelah itu kami bergerak menuju ruangan produksi, dan tidak sengaja David seperti mencium sesuatu ketika melewati ruangan penyimpanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope : Survive [END]
Science FictionHalo. Namaku Maulana, salah satu seorang survivor yang masih tersisa. Milyaran nyawa telah tewas ketika kebanyakan orang tidak mempercayai wabah zombie sudah terjadi dan fakta membuktikan hal yang sebaliknya. Ini adalah kisah kami di tengah apocalpy...