A/N: Jangan lupa vote dan coment :)
Ram tidak ingin menunggu mereka berdua lebih lama diluar. Dia langsung menjalankan idenya. Karena jendela mereka tertutup tirai dan pintunya sepertinya dikunci dari dalam terpaksa Ram memakai cara manual.
Dia mendekati pintu itu dengan menyembunyikan pistol di balik badannya sembari mengetuk pintunya tiga kali.
Tok
Tok
Tok
Setelah menunggu beberapa detik, akhirnya pintu itu dibuka oleh pria yang ada di dalam. Dan Ram langsung menodongkan dan memposisikan pistolnya di wajahnya. Melihat wajahnya ditodong dia langsung berusaha menutup pintunya tetapi dicegah oleh Ram dengan mengganjal pintunya menggunakan kaki kirinya.
"Apa maumu" tanya pria itu berusaha menutup pintunya meskipun dia sedang ditodong.
"Suruh wanita dibelakangmu itu untuk melepaskan pistol yang dia pegang, aku tidak akan memakai cara kasar jika kau bisa bekerja sama."ucap Ram sambil menodongkan pistol yang dipegangnya.
"Sayang, lakukan perintah dia" balas pria itu sambil menghadap kebelakang.
"Baiklah" jawab suara wanita yang ada di belakangnya sambil meletakkan pistolnya ke lantai.
"Buka pintunya, dan kita akan bicara baik-baik"ucap Ram masih tetap menodong.
"I iya"jawabnya.
Setelah pintunya dibuka, sekilas Ram melihat banyak kabel berserakan beserta peralatan teknologi dan komputer canggih berada di tempat ini. Bahkan peralatan disini lebih canggih dari yang ada di ruangan tim IT.
"Mundurlah" ucap Ram setelah menendang pistolnya menjauh dan masih tetap menodong.
"Kau ingin apa disini? kami tidak memiliki apapun" timpal pria itu dengan nada meragukan.
"Dasar pembohong, kenapa kalian bisa memiliki teknologi secanggih ini?" balas Ram sambil mengintimidasi.
"Itu hak kami, kami bisa melakukan apapun disini." ucap pria itu.
"Benarkah? untuk apa kalian menggunakan komputer saat ini?" balas Ram tegas.
"Kami hanya menggunakan komputer untuk bersenang-senang." jawab wanita itu meyakinkan.
"Sebaiknya kalian jujur, atau nyawa kalian terancam" ucap Ram.
Ketika Ram mengucapkan itu, pria itu diam-diam mengambil sebuah pisau yang disembunyikan di tubuhnya dan dia akan melemparkannya ke Ram. Itu sebelum Ram berhasil menembak tangannya agar dia gagal melemparkan pisaunya.
"Arrghhh" rintih pria itu karena kesakitan tangan kirinya tertembak.
"Kan sudah kubilang, mengakulah" tukas Ram geram.
"Ba baiklah, aku mengaku" ucap wanita itu tidak tega melihat pasangannya kesakitan lebih parah lagi.
"Apa?" tanya Ram.
"Kami sudah berhasil menyusup menjadi anggota kalian sejak lama, dan bahkan kalian tidak bisa mengenali kami baru atau tidak." balas wanita itu.
"Menyusup? sebenarnya apa tujuan kalian?" ucap Ram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope : Survive [END]
Science FictionHalo. Namaku Maulana, salah satu seorang survivor yang masih tersisa. Milyaran nyawa telah tewas ketika kebanyakan orang tidak mempercayai wabah zombie sudah terjadi dan fakta membuktikan hal yang sebaliknya. Ini adalah kisah kami di tengah apocalpy...