Blue Scale [5] [Revisi]

4.4K 388 2
                                    


[SEDANG DI REMAKE]


#Sekarang


 Helikopter membawa mereka dengan cepat melewati gelapnya lautan akibat malam yang terlalu pekat. Hope berhasil melacak sebuah kapal induk militer asing yang terombang-ambing di dekat lokasi terakhir sinyal yang mereka temukan. Kemungkinan besar memang sinyal SOS bukan berasal dari kapal tersebut, namun apa yang Maulana incar adalah teknologi yang berada di dalamnya karena ada banyak hal yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang peradaban manusia yang sempat menghilang.


"Ambil jarak dan putari beberapa kali. Kita membutuhkan sudut pandang yang bagus untuk mengamati sekaligus menyingkirkan ancaman tempat mendarat dari atas sini." memerintahkan pilot untuk tidak langsung mendarat karena seisi kapal dipenuhi oleh awak yang telah berubah menjadi zombie.

"Roger."


 Terdapat beberapa sekoci yang terdampar di pulau terdekat. Kemungkinan beberapa awak kapal yang mencoba melarikan diri dari tempat mereka semula dan masih hidup di dalam sana mengandalkan sumber daya alam yang ada.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


 Maulana mengangkat sebuah senapan hitam yang berukuran cukup besar sekaligus panjang untuk diarahkan menuju ke luar bagian pintu yang telah dibuka. Dalam jarak setinggi dan sejauh ini, menggunakan benda tersebut adalah pilihan terbaik karena jangkauan tembak miliknya lebih dari 700 meter. Masing-masing butir peluru yang panjang dan tajam sudah cukup untuk melubangi bagian kepala zombie dalam sekali tembakan yang tidak sekedar menembus  otak.


"Kalian tahu apa yang harus dilakukan. Habisi sebanyak mungkin sebelum mendarat." mengintruksikan anak buah yang ikut Maulana bawa untuk terbang untuk melakukan hal yang sama seperti dirinya.


 Tidak sembarang membawa teman perjalanan karena misi kali ini tergolong sangat penting sehingga Maulana memilih mereka yang sudah terbukti memiliki kemampuan pengalaman bertarung hidup dan mati sehingga insting untuk bertahan hidup terasah secara alami. Cukup mudah untuk membuktikannya, yaitu mereka tidak akan berada di tempat yang sama dengan Maulana jika tidak berhasil bertahan hidup hingga detik ini.

 Beberapa ada yang memiliki basic militer, intel, satuan detasemen khusus, dan salah satu diantaranya adalah anak muda yang memiliki potensi tinggi untuk berkembang dengan pesat karena memiliki kemampuan beradaptasi dan belajar diatas rata-rata sehingga cepat menyerap sesuatu. Tujuan Maulana ikut membawa anak semuda itu adalah ketika ia berhasil pulang menuju markas Hope, ia dapat menyebarkan dan mengajarkan kepada generasi yang sama mengenai pelajaran yang ia dapatkan ketika berhadapan dengan realita yang kejam.

Hope : Survive [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang