A/N: Jangan lupa vote dan coment :)
Kali ini Maulana tengah sibuk mengatur penjagaan yang ada di Hope. Setelah dia mengetahui jika ada banyak hal beres sedang terjadi ditambah lagi listrik PLN yang sudah mati. Itu berarti kota Surabaya sudah tidak aman lagi.
Para zombi itu bisa memasuki kota ini dengan mudahnya dari segala arah. Dan ini tidak pernah Maulana duga sebelumnya. Karena orang bodoh tidak akan mungkin untuk merusak mesin-mesin yang ada di PLN.
Itu berarti, kejadian ini memang di sengaja.
Untungnya, selama masa tenang itu. Mereka yang ada di Hope sudah melakukan banyak persiapan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan pertahanan. Setidaknya itu bisa mengurangi rasa khawatir mereka saat ini.
****
#3 jam setelah sinyal SOS dinyalakan...
Matahari sudah tenggelam tapi Maulana masih tidak habis pikir, kenapa semua komunitas yang menjadi aliansinya menyalakan sinyal SOS dalam waktu yang hampir bersamaan. Bahkan mereka belum sempat mengirim transmisi ataupun segala sesuatu yang bisa menjelaskan sesuatu.
Ketika pikirannya masih sibuk untuk memecahkan masalah ini, tiba-tiba fokusnya terpecah karena ada suara berisik dari gerbang Hope. Karena penasaran Maulana mencoba untuk mendekati gerbang tersebut.
Dia mencoba menanyakan seorang anggotanya yang sudah berada di dekat gerbang sejak tadi.
"Hei, suara berisik apa itu?" tanya Maulana penasaran.
"Ini bos, ada banyak pengungsi dari komunitas lain yang meminta untuk masuk ke dalam Hope" jelas anak buahnya.
"Berapa perkiraan jumlah mereka?" ucap Maulana.
"100 orang lebih mungkin ada" balasnya.
"Ohh, baiklah kalau begitu" jawab Maulana.
Setelah itu Maulana mencoba untuk melihat dengan jelas melalui pos penjagaan yang terletak di atas kargo di dekat gerbang. Lampu sorot sudah dinyalakan semua saat ini dan terlihat banyak mobil yang sudah mengantri panjang untuk meminta masuk ke dalam Hope.
Tak mau menunggu lama, akhirnya Maulana memerintahkan anak buahnya untuk segera membuka gerbangnya sekaligus juga mengawasi jika ada zombi yang mendekat ke Hope. Dan setelah gerbang terbuka, mobil-mobil itu mulai masuk satu-persatu ke dalam Hope.
****
Sudah sekitar 45 menit sejak gerbang terbuka dan belum semua mobil memasuki Hope saat ini. Meskipun begitu, jumlah mobil pengungsi yang saat ini terparkir juga sudah berjejer cukup banyak.
Sedangkan Maulana yang tadi kebetulan melihat Wilda langsung memanggilnya..
"Wilda" panggil Maulana yang melihat Wilda sedang kebingungan diantara para pengungsi.
"Ya" balasnya setelah mengetahui asal suaraku lalu menghampirku.
"Sebenarnya apa yang terjadi tadi? sinyal SOS berbunyi di setiap komunitas di luar sana" ucap Maulana penasaran.
"Kami diserang oleh manusia dan zombi" jawab Wilda.
"Hahh?? apa maksudmu" balas Maulana masih belum mengerti.
"Komunitas kami ditembaki oleh beberapa pesawat tempur, dan juga setelah listrik mati keadaaan di komunitasku lebih memburuk dari sebelumnya, disana bagaikan neraka!" ucap Wilda dengan sedikit emosi dan air mata yang mulai jatuh di pelupuk matanya.
"Jadi mereka para pengungsi saat ini adalah anggota yang tersisa dari aliansi?" ucap Maulana memastikan.
"Ya, kami sebenarnya juga tidak menyangka jika Hope masih bertahan saat ini. Kalian tidak diserang?" tanya Wilda penasaran.
"Tidak, tapi kami memiliki masalah dengan penyusup saat ini" balas Maulana.
"Begitu, bagaimana dengan kami saat ini?" ucap Wilda.
"Kami masih memiliki kargo yang kosong untuk saat ini, jadi kalian bisa tenang untuk malam ini, ditambah lagi listrik kami masih menyala" ucap Maulana menawarkan.
"Baiklah, terima kasih Maulana" balas Wilda berterima kasih karena masih ada orang baik saat ini.
****
Ini sudah pukul dua belas malam, dan kondisi Hope saat ini terasa ramai dari biasanya karena kedatangan pengungsi dari berbagai tempat. Masih banyak yang berduka dan shock juga saat ini, karena kejadian yang menimpa mereka hari ini.
Sementara itu disisi lain bawahan Albert Company sedang melaksanakan rencana yang sudah dibuat cukup lama sebenarnya. Rencana itu adalah tentang menghabisi setiap manusia yang ada setelah wabah zombi terjadi.
Dan akhirnya hari dimana rencana itu terjadi sudah tiba.
Penyerangan setiap komunitas manusia yang berhasil selamat setelah wabah itu adalah bagian dari rencana Albert Company. Mereka sengaja mengirim pesawat tempur untuk menghabisi sebuah komunitas sekaligus.
Tidak tanggung-tanggung bahkan PLN di kota Sidoarjo dan Surabaya sengaja mereka hancurkan. Mereka sudah mengetahui bagaimana cara dinding tak terlihat Hope bekerja. Itu sebabnya keadaannya dimana ini seperti kembali ke semula.
Albert Company memanglah dalang dibalik semua ini, dan mereka juga memiliki data yang cukup banyak mengenai virus hingga vaksinnya. Tapi sengaja hanya mereka miliki untuk mereka sendiri.
****
Malam ini, tepat tengah malam di kota Surabaya. Beberapa mobil besi besar anti peluru baja dengan sengaja menarik perhatian semua zombi yang ada disekitarnya dengan menyalakan sebuah lagu yang tidak enak di dengar menggunakan speaker. Dari para zombi biasa bahkan Runner tertarik dengan suara itu.
Alhasil mereka semua mendatangi arah suara yang membuat mereka tertarik. Para mobil itu sengaja menarik perhatian mereka sambil mengarahkan kendaraannya menuju ke Hope. Sekitar puluhan ribu zombi mengikuti mereka dari belakang mobil itu dengan perlahan.
Bayangkan saja, sekitar 7 mobil besi anti peluru baja. Membawa malapetaka di belakangnya.
Bagaimana kelanjutannya?
Tunggu part selanjutnya sekaligus epiloge cerita Hope seri ini.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope : Survive [END]
Science FictionHalo. Namaku Maulana, salah satu seorang survivor yang masih tersisa. Milyaran nyawa telah tewas ketika kebanyakan orang tidak mempercayai wabah zombie sudah terjadi dan fakta membuktikan hal yang sebaliknya. Ini adalah kisah kami di tengah apocalpy...