Gina side story [1]

536 30 0
                                    

A/N: jangan lupa vote dan comment :)



(Suara ledakan)


 Ledakan yang barusan menghantam markas utama Hope terasa sangat kuat sekali hingga membuat arus ombak yang sebelumnya terasa tenang menjadi tidak stabil secara mendadak, membuat kapal mereka menjadi bergoyang-goyang mengikuti arus untuk sementara waktu dan Ram berusaha sekeras tenaga untuk mengendalikan kapal yang mereka gunakan untuk segera menjauh dari tempat itu.


"Jangan lihat." menutupi kedua mata Kiki dengan sengaja sembari memeluknya karena ia tidak perlu melihat hal-hal semacam ini.


 Kiki masihlah anak kecil yang berusia tujuh tahun sehingga ledakan tersebut bisa saja menyebabkan trauma masa kecil bagi dirinya. Menjadi salah satu diantara dua orang dewasa disana bukan berarti ia memahami segala hal tentang dunia orang dewasa karena Gina berada di masa peralihan antara masa remaja menuju dewasa.


Rasa takut.


 Jika ada yang mengatakan bahwa tidak ada rasa takut yang muncul ketika menghadapi situasi yang sama dengan mereka adalah kebohongan besar, bahkan bagi seorang Gina dan Ram, mereka harus menyimpan ketakutan milik mereka dalam-dalam karena apapun yang terjadi mereka harus tetap bertahan hidup.


"Semuanya benar-benar hancur dalam sekejap..." ungkapnya dalam hati ketika melihat Hope benar-benar berubah menjadi jauh sangat berbeda dari yang sebelumnya. Kobaran api yang merambat menuju ke segala arah dan para makhluk yang seakan-akan tidak ada habisnya karena terus berdatangan.


 Kiki, Ram, dan Gina terombang-ambing di atas lautan, tanpa bantuan yang dapat menolong, dan situasi yang telah berubah menjadi sangat kacau, mereka bertiga benar-benar sendirian malam ini.


***


#1 bulan setelahnya...


Ram sekarat.


 Raut wajahnya terlihat sangat pucat serta tubuhnya mengalami panas dan dingin di saat yang sama. Ada banyak hal yang sudah mereka alami selama sebulan ini dan tentu saja tubuh mereka kesulitan untuk beradaptasi sehingga pada saat daya tahan tubuh menurun, berbagai macam penyakit dapat menyerang lebih mudah.


"Kamu istirahat aja, jangan mikir yang berat-berat. Ini tanggung jawab kakak." karena meskipun Ram tidak komplain sedikit pun, Gina dapat mendengar adiknya merintih pelan sedari tadi.

"Aku harus bagaimana ini?" merasa cemas dengan banyak hal sembari menyetir kendaraan yang sedang mereka tumpangi kali ini, antibiotik yang terakhir telah ia berikan kepada Ram dan segala persediaan mereka benar-benar telah semakin menipis hingga hampir tidak memiliki apa-apa selain persediaan makanan yang dapat bertahan sampai besok jika dibagi untuk tiga orang.

Hope : Survive [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang