[SEDANG DI REMAKE]
(Suara mesin helikopter menyala)
Landasan dimana mereka akan segera meninggalkan tempat itu telah sepenuhnya bersih dari kehadiran para zombie. Pintu yang menghubungkan atap beserta tangga darurat hanya kembali ditutup secara rapat dan tidak perlu disegel sedemikan rupa karena para zombie tidak mengetahui cara membuka pintu yang benar tanpa harus mendobrak secara paksa.
"Kalian sudah siap? kita akan segera lepas landas setelah ini?" tanya David sembari mengatur beberapa tombol yang berada di hadapannya sebagai pilot kali ini.
"Iya, kita tidak bisa bertahan di tempat ini lebih lama lagi."
"Ok, jangan lupa pasang sabuk pengaman baik-baik."
Perlahan tapi pasti, benda tersebut mulai melayang diantara udara dan sama sekali tidak menyentuh dataran sekali pun diiringi dengan suara baling-baling yang terus berputar tanpa berhenti sedikit pun.
Memiliki markas sebagai tujuan untuk kembali, setelah posisi mereka agak sedikit lebih tinggi, semua orang dapat melihat pemandangan yang berada di bawah sana lebih jelas. Sebagai sebuah kantor yang sering meliput media secara langsung, mereka sangat bersyukur jika masih ada sebuah helikopter yang tidak terpakai di atas gedung tersebut meskipun tangki persediaan bahan bakar hanya tinggal kurang lebih setengah dari jumlah secara keseluruhan.
"Tanpa helikopter ini, aku rasa peluang kami bisa selamat itu nol persen..." batin Putra ketika menatap apa yang berada di bawah sana dengan perasaan yang bercampur aduk semacam takut namun juga sekaligus lega di saat yang sama.
Posisi para zombie yang cukup rapat dan memenuhi jalanan dari segala sisi area gedung ditambah lagi dengan persediaan makanan mereka yang semakin menipis pada setiap beberapa jam membuat mereka semakin terpojok jika dibiarkan secara terus-terusan.
Tentu saja makhluk-makhluk yang berada di bawah sana ikut menyadari suara baling-baling yang sangat berisik namun tidak bisa menggapai mereka karena dari segi lokasi, mereka cukup aman berada di udara selama bahan bakar dan mesin dalam situasi normal.
"Kalo keadaan kota dilihat dari atas sini, semuanya terlalu kacau." komentar Li ketika mengamati apa yang berada di sekitar mereka.
Sisa-sisa bangunan yang terbakar, asap demi asap yang mengepul, kendaraan yang saling bertabrakan serta jalanan telah diambil alih oleh mereka yang telah mati membuat mereka semakin bersyukur dapat melewati semuanya menggunakan helikopter.
"Sepertinya ada banyak orang yang masih hidup juga sampai sekarang." pungkas Nola yang ikut angkat bicara dengan menggunakan scope sebagai alat bantu penglihatan. Menatap ada beberapa kendaraan mobil yang sedang berusaha menyusuri sekaligus menembus jalanan dari kehadiran para zombie tidak sebagai sebuah kelompok yang berarti mereka termasuk survivor yang masih tersisa.
"Setidaknya mereka tau kalo mereka ga sendirian, masih ada banyak orang yang perlu di selamatkan sebelum semuanya semakin terlambat.."
"Kalau mereka pintar, mereka pasti tahu jika arah tujuan kita adalah markas Hope jika ingin mencari tempat untuk selamat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope : Survive [END]
Science FictionHalo. Namaku Maulana, salah satu seorang survivor yang masih tersisa. Milyaran nyawa telah tewas ketika kebanyakan orang tidak mempercayai wabah zombie sudah terjadi dan fakta membuktikan hal yang sebaliknya. Ini adalah kisah kami di tengah apocalpy...