A/N: Jangan lupa vote dan comment :)
"Ah, gapapa kok, lupain aja yang tadi" kali ini pipi Sara sudah mulai memanas karena wajah Putra terlalu dekat dengannya.
"Kirain apaan.." balas Putra karena rasa penasarannya sudah menghilang dan dia kembali berposisi seperti biasa.
"Kenapa?" tanya Putra agak ragu dengan tingkah Sara yang mulai aneh kepada dirinya saat ini
"Ssstt" sahut Sara pelan sambil meletakkan salah satu jarinya di depan bibirnya agar Putra mau diam.
Karena sudah tak tahan lagi dengan perilaku Putra yang terlalu ambigu, maka dari itu Sara berinisiatif untuk mendekati Putra secara perlahan. Putra sebenarnya juga ingin menolak dan langsung pergi dari situ juga karena Sara mulai bertingkah aneh, tapi posisinya saat ini sangat tidak memungkinkan dirinya untuk kabur dari situ.
Tatapan Sara juga semakin terlihat jelas bagi Putra sendiri, meskipun mereka berdua disitu hanya ditemani oleh beberapa cahaya lilin saja, jadi ruangan yang ada disitu tidak sepenuhnya gelap semua.
Sendu.
Hanya kata itulah yang tepat untuk menggambarkan bagaimana cara Sara menatap Putra saat ini.
Dan tanpa ada sepatah kata pun, bibir Sara telah mendarat duluan ke tempat tujuannya. Tidak berhenti sampai begitu saja, Sara juga mulai melumat apa yang berada di dalam mulut Putra karena gairahnya sendiri juga sedang memuncak.
Putra, tentu saja sebagai pria normal, dalam kondisi itu ia sudah tidak bisa melakukan apapun lagi selain membalas aksi dari perlawanan Sara.
Kedua nafas mereka mulai menjadi tidak beraturan karena masing-masing juga tidak mau mengalah, maka dari itu Putra memutuskan berhenti sebentar untuk sekedar mengambil nafas baginya.
"Ke kamar yuk?" ajak Putra sambil cengar-cengir.
Sara tidak menjawab, ia hanya menganggguk-anggukkan kepala saja pertanda dirinya juga telah setuju.
Jadi tanpa pikir panjang lagi, Putra langsung berjalan ke kamar sambil mengangkat Sara dengan kedua tangan kekarnya atau istilahnya bridal style karena ia sendiri juga sudah tidak sabaran.
Tidak berhenti sampai disitu, bahkan Sara juga masih sempat-sempatnya mencuri waktu untuk sekedar mencium bibir Putra saja.
--Hope : Survive--
#Skip...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope : Survive [END]
Science FictionHalo. Namaku Maulana, salah satu seorang survivor yang masih tersisa. Milyaran nyawa telah tewas ketika kebanyakan orang tidak mempercayai wabah zombie sudah terjadi dan fakta membuktikan hal yang sebaliknya. Ini adalah kisah kami di tengah apocalpy...