Blue Scale [3] [Revisi]

5.1K 409 6
                                    


[SEDANG DI REMAKE]


 Li dan beberapa orang yang lainnya dikirim untuk menjalankan sebuah misi khusus. Dibalik ketegangan yang terjadi saat ini, fokus Maulana bukanlah perihal Blue Scale saja, masih ada banyak hal lain yang harus dipikirkan. Ada sebuah rumor baru yang beredar diantara mereka yang masih hidup. Berbeda dengan Blue Scale yang membunuh demi kesenangan dan menjarah kesana-kemari, rumor ini berkaitan dengan kegiatan perburuan orang-orang yang masih hidup secara sengaja dan pergerakannya sangat terorganisasi.

 Setelah orang-orang dibunuh, mereka meninggalkannya begitu saja di tempat tanpa menjarah apapun benda milik mereka seperti persediaan makanan, senjata, dan sebagainya dan berita ini beredar di berbagai kota karena acara perburuannya masih terus berlanjut hingga hari ini. Maulana juga masih mencurigai Albert Company karena mereka terlihat seperti memiliki agenda khusus semenjak hari pertama meskipun belum dapat diketahui itu apa.


"Semarang, apa yang akan kami temui di kota itu nantinya?" kabar terakhir yang beredar terhenti di kota Semarang yang berarti telah terjadi sesuatu di tempat itu.


 Orang-orang yang bersama Li kali ini terbagi menjadi dua tim yang menggunakan kedua kendaraan yang berbeda karena jika menggunakan satu kendaraan saja, barang-barang keperluan yang akan dibawa tidak akan cukup. Tidak akan ada yang tahu masa depan akan menjadi seperti apa, setidaknya mereka tidak pergi tanpa menyiapkan apapun.

 Pemandangan dimana pun terlihat tidak ada perbedaan yang terlalu signifikan. Jumlah mereka yang mati menjadi jauh lebih banyak dari mereka yang masih hidup dan sedang berjuang untuk mempertahankan kelansungan keselamatan mereka. Namun, hal yang menurut Li menarik di tengah-tengah diskusi yang sedang mereka bahas pada perjalanan kali ini mengarah menuju pembicaraan mengenai kemungkinan-kemungkinan baru yang jarang dipikirkan oleh banyak orang, terutama ketika topik tersebut dikaji lebih dalam.

 Berkaca pada kasus Blue Scale, wabah zombie membuat sifat-sifat manusia yang tidak pernah diperlihatkan secara umum menjadi bebas sepenuhnya untuk diungkapkan. Runtuhnya pemerintahan dan peraturan yang pernah berlaku membuat satu-satunya hukum yang masih berjalan hanyalah hukum alam dimana mereka yang kuatlah yang akan menguasai yang lemah dan akan dapat terus bertahan.

 Ego, hasrat untuk saling menguasai, dan segala bentuk kejahatan akhir-akhir ini terlihat lebih menonjol dari sifat kebaikan manusia itu sendiri. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut menjadi sebuah realita dan salah satu diantaranya adalah bagaimana cara untuk menyalurkan sebuah hasrat tertentu.

 Sebelum dunia lama runtuh, bentuk penyaluran hasrat tertentu dapat diterapkan kepada banyak hal, terutama jika memiliki uang dalam jumlah yang banyak. Seperti minum, mencari tempat kuliner, mendengarkan musik, melakukan perjalanan jarak jauh, berlibur, bermain permainan, dan sebagainya. Merupakan contoh-contoh kecil dari banyak hal yang dapat dilakukan karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk yang tidak pernah berpuas diri jika tidak bersyukur meskipun sifat itulah yang membuat perkembangan dalam dunia manusia menjadi sangat pesat, terutama pada zaman modern.


"Zaman dapat selalu berubah, namun manusia belum tentu dapat siap untuk mengikutinya."


 Mendapatkan sebuah makanan kalengan sudah menjadi seperti kemewahan tersendiri di dunia yang oleh banyak orang telah dianggap mengalami kiamat. Berbagai peristiwa ekstrim yang terus bermunculan tanpa henti dan lenyapnya sesuatu yang dianggap masyarakat menjadi sebagai pedoman, yaitu hukum membuat orang-orang menjadi semakin tertekan mengenai apa yang harus mereka lakukan untuk dapat bertahan hidup seterusnya. Ketika seseorang berada dalam posisi sangat tertekan dengan keadaan, orang tersebut dapat melakukan segala hal termasuk yang diluar nalar karena tidak memiliki banyak pilihan.

Hope : Survive [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang