Putra side story [74]

1.3K 122 6
                                    

A/N: Jangan lupa vote dan comment 



 Langsung bertindak sembrono dan tidak membaca situasi adalah hal yang bodoh menurut Putra. Meskipun ia juga sedang bersenjata saat ini, tapi begitu pula dengan musuhnya kali ini. Berbeda dengan para zombi, ketika musuh sudah memegang senjata api, bahkan seorang bocah saja bisa membunuh zombi jika sudah memegang senjata api, dan itu sangatlah berbahaya.

 Keuntungan bagi Putra sendiri adalah, ia sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan yang berada di sekitar rumahnya, ditambah lagi dengan ia cukup hapal dengan sekitar tempat itu.

 Mengabaikan zombi yang berada di sekitarnya, dan cukup membunuh beberapa yang ia rasa menganggu, Putra masih terus bergerak untuk mengamati dan tidak diam di satu tempat untuk waktu yang begitu lama.


"Kalau suara tembakan aja masih terdengar, berarti konflik ini masih belum selesai sama sekali." batin Putra sambil memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang masih berkeliaran di kepalanya.


"Musuh kah?" kali ini Putra langsung sembunyi di semak-semak ketika melihat sesosok bandit yang berusaha kabur meskipun cara berjalannya sendiri terpincang-pincang akibat salah satu kakinya yang tertembak oleh pistol sebelumnya.


 Dari tempatnya bersembunyi saat ini, sangat terdengar suara bandit itu yang menyumpahi serapah siapapun yang telah berhasil menembaki salah satu kakinya tadi. Dirinya sudah tidak berniat untuk menjarah mereka lagi, maka dari itu ia hanya segera pergi menjauh dari tempat itu secepatnya.


"Kalo dibiarin gitu aja bahaya juga." pikir Putra sambil menimbang-nimbang dengan tindakan apa yang akan ia ambil setelah ini.


Tak ingin berpikir cukup lama untuk memutuskan sebuah keputusan, Putra langsung mengambil pistolnya lalu menembaki bandit itu dua kali tepat di jantungnya. Dan tentu saja dia tidak bisa bertahan, dengan jantung yang sudah tertembak dua kali begitu, tentu saja  jantungnya langsung berhenti dan nyawanya sudah terambil di saat yang sama.


"Ah, harusnya aku tembak di kepala aja tadi." rutuk Putra yang menyesali perbuatannya karena tentu saja zombi itu akan bangkit kembali sebagai zombi sebentar lagi.


 Tapi sudah tak ada waktu lagi. Putra langsung keluar dari tempat persembunyiannya karena ia masih harus tetap bergerak saat ini.


*** 


 Disisi lain, para bandit sudah berhasil menguasai situasi saat ini. Meskipun banyak korban yang telah berjatuhan dari kedua belah pihak dan para bandit keluar sebagai pemenangnya. Bagi mereka yang telah kalah dan masih ingin hidup, mau tidak mau terpaksa harus menyerahkan apa yang mereka miliki kepada para bandit sebagai imbalannya.

Hope : Survive [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang