[SEDANG DI REMAKE]
"Ugh"
"Dimana ini? ucapku kaget sambil memegang kepalaku yang masih pusing
Sekarang aku berada di sebuah ruangan yang hanya memiliki satu jendela yang cukup kecil dan sebuah pintu. Dan karena cahaya yang masuk sangat sedikit, ruangan ini menjadi gelap dan pengap. Setelah meraba-raba apa yang ada di depanku, kusimpulkan jika ruangan ini adalah gudang, karena banyak barang-barang yang tidak terpakai ada disini.
"Buka pintunya" teriakku sambil mengedor-gedor pintu.
dug
dug
dug
Aku terus menggedor-gedor, tetapi tetap saja tidak ada jawaban.
"Percuma saja" ucap suara seorang wanita yang terdengar dari sebuah pipa
"Siapa kau?" balasku sambil mendekati pipanya
"Suara itu, Ram??" jawab wanita itu dengan nada yang berbeda.
"Bagaimana kau tau namaku?" balasku heran.
"Tentu saja, aku ibunya Putra" balasnya.
"Tante Dina?" ucapku kaget.
"Bagaimana bisa tante berada disini?" tambahku.
"Akan saya jelaskan..."ucapnya.
#Flashback:
Hari itu adalah hari dimana pengungsian militer sedang kacau. Awalnya aku masih bersama dengan suamiku, tetapi karena banyaknya orang yang berlarian tak tentu arah membuat kami terpisah. Dan akhirnya aku memasuki sebuah bus yang sudah siap untuk kabur.
Meskipun bisnya sudah bermuatan penuh, tetapi akhirnya bis kami berangkat meninggalkan pengungsian. Awalnya perjalanan kami berjalan dengan lancar, hingga para bajingan itu menghalangi jalan kami. Karena tidak punya pilihan, akhirnya kami berhenti di dekat mereka. Dan mereka merampas barang-barang kami. Tetapi diam-diam sebelum mereka naik ke bis,aku sudah turun dari bis untuk kabur.
Aku melihat ketua mereka sedang lengah ketika sedang merampas barang-barang di bis. Setelah mengambil jarak yang cukup pas untuk menembakkan peluru dari pistol yang kudapatkan di pengungsian. Kutekan pelatuk pistolku, dan mengenai tepat di kepalanya, tetapi ketika ingin berbalik arah satu anggota mereka melihatku dan berhasil membuatku kewalahan.
Dan disinilah aku sekarang.
#Flashback End.
"Begitu" ucapku mengerti setelah mendengar keseluruhan ceritanya.
"Baiklah, kita akan keluar dari sini" tambahku.
"Caranya?" ucapnya.
"Sedang kupikirkan" balasku.
*POV End*
*Maulana POV*
Sudah beberapa jam sejak Ram memberi tahu lokasi Blue Scale dan dia masih belum menghubungiku untuk informasi lebih lanjut. Kuputuskan untuk menyatakan Hope siap untuk berperang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope : Survive [END]
Science FictionHalo. Namaku Maulana, salah satu seorang survivor yang masih tersisa. Milyaran nyawa telah tewas ketika kebanyakan orang tidak mempercayai wabah zombie sudah terjadi dan fakta membuktikan hal yang sebaliknya. Ini adalah kisah kami di tengah apocalpy...