"Pokoknya aku gak mau!!" Shella ngehentakin kakinya diatas sofa, raut mukanya udah gak terkondisikan mendengar ucapan Mama Papa barusan.
"Aku masih kuliah Ma, umur aku masih 21 tahun. Mama kok tega banget sih sama aku???" terlihat ada genangan air mata dalam tatapannya.
Bukannya kasian, Papanya malah membalas, "Shel, Mama waktu nikah sama Papa umur 18 tahun. Ini umur kamu 21 tahun nak, udah mateng, udah saatnya nikah."
"Jaman dulu sama jaman sekarang kan beda, Pa??? Gak bisa disamain. Aku masih mau kuliah, mau seneng-seneng sama temen aku. Papa gak bisa maksa gitu dong. Lagian Chanyeol itu siapa aku juga gak kenal?! Papa segitu teganya nelantarin aku sama cowo yang bahkan mukanya sendiri aku gak pernah liat?!"
"Ini demi kebaikan kamu dan kebaikan nenek juga, nak. Kamu pikir papa gak khawatir sama kamu? Chanyeol itu dari keluarga baik-baik. Papa udah tau bibit bebet bobot keluarga mereka. Gak kayak mantan-mantan kamu yang gak pernah jelas itu,"
"Emang Papa bisa menyimpulkan dia baik dari mana? Kata orangtuanya? Ya iyalah Pa, setiap orangtua itu bilang anaknya baik, gak mungkin jelek. Orang tua yang baik gak selalu nunjukin anaknya bakal baik juga. Papa gak tau ya sekarang banyak banget kasus kekerasan dalam rumah tangga? Suami Pa yang mukul istri, suami. Aku udah pacaran berapa lama aja masih gak cocok dan bisa putus, terus ini Papa mau langsung nikahin aku sama Chanyeol Chanyeol itu?? Papa jahat!"
"Oke kalo kamu masih gak percaya sama Papa soal itu, terus gimana nenek? Nenek minta cicit, nak. Siapa lagi anak nenek selain Papa nak, cuma Papa. Tian masih SMA, gak bisa papa suruh nikah. Cuma kamu."
"Jadi Papa ngorbanin masa muda aku demi permintaan nenek?!"
"Kalo emang Papa sama Mama pengen ngasih nenek cicit, ya adopsi aja. Jangan maksain hidup aku kayak gini."
"Nak.. itu permintaan terakhir nenek."
"Pokoknya intinya aku gak mau. Titik." Shella bangkit dari sofa dan melenggang masuk ke kamar.
*****
Shella menghempaskan dirinya ke atas kasur dan menatap langit-langit kamar. Entahlah... dia hanya berpikir. Dosa besar apa yang kira-kira telah ia lakukan sebelumnya? Karna hari ini dia benar-benar ketimpa sial. Pagi tadi di kampus dia telat sampe gak boleh masuk kelas dan dicoret namanya dari daftar ujian, siang tadi mobilnya diserempet mobil lain, dan sampai dirumah, diberi kabar mengejutkan dari Papa Mama yang bikin dia naik darah.
"Kita malam ini dinner di luar ya, sayang. Mama mau kenalin kamu sama anaknya Om Risyad," itu kata-kata awal Mama saat menyambut Shella sepulang tadi. Yang tentu saja, berujung dengan perbincangan panjang bahwa orangtuanya memiliki maksud lain dari sekadar 'kenalan.'
Shella masih gak percaya Mama Papanya akan menjodohkan dia sama orang yang namanya Chanyeol itu.
Like seriously? Jaman gini masih main jodoh-jodohan? Rumput yang Shella injak tiap hari juga ketawa kali kalo tau Shella di jodohin. Ini bukan lagi era siti nurbaya, plis... Hati itu menemukan jodohnya sendiri, gak bisa dipaksa-paksa especially sama orang yang kita gak kenal. Shella apalagi, dia adalah orang yang gak bisa begitu mudah percaya menggantungkan hidupnya pada seseorang, really? You will share your bed with a stranger that you don't know his life is actually like?
Hhhh andai saja nenek tidak sakit, kekonyolan ini gak akan mungkin terjadi. Nenek sedang dirawat di rumah sakit karna penyakit paru, dan minggu lalu saat Shella berkunjung kesana, Shella juga mendengar ucapan yang dilontarkan nenek dalam keadaan tersengal-sengal, "Se-sebelum umur nenek ha-habis, nenek mau li-liat cicit nenek."
Setelah itu semua yang diruangan tersebut terdiam, mencoba mencerna kata-kata nenek dengan baik. Nenek belum bunya cicit, Papa adalah anak tunggal, lalu apalagi yang dimaksud nenek kalau bukan ingin Shella menikah dan memberikan cicit pertama kepada dia?

KAMU SEDANG MEMBACA
Endline #PCY
FanfictionChanyeol dan Shella sebelumnya tidak pernah bertemu dan saling mengenal. Mereka hanya dipaksa untuk tinggal serumah, bertatap muka setiap hari, dan memberikan keturunan. Dan keduanya tidak sanggup untuk menjalani itu seumur hidup. Sehingga pada suat...