empat

18K 1.9K 94
                                    

"Chanyeol, cepetan!!!" panggil Shella dari luar pintu. Dia sudah siap dengan pakaian rapi dan tas selempang hitam andalan. Sore ini mereka akan menjenguk nenek di rumah sakit untuk pertama kalinya setelah menyandang status "menikah."

Yang Shella tunggu-tunggu dari tadi belom menunjukan batang hidungnya juga. Mana sih?

"Chanyeol!!"

"Bentarrr," teriaknya dari balik kamar. Chanyeol muncul dengan baju putih yang terlihat sedikit kotor dan meletakkan sebuah box kosong didekat pintu. Mereka memang baru saja selesai membereskan barang-barang ke apartemen baru.

"Gue ganti baju bentar," ucap Chanyeol lalu dia masuk ke kamar lagi. Chanyeol dan Shella sepakat pengen beres-beres sendiri tanpa bantuan orang lain, karna kalo sampe ketahuan mereka pisah ranjang sama keluarga mereka... wah, bisa disuruh nginep di rumah papa atau ayahnya Chanyeol selamanya :)

Chanyeol dan Shella juga gak mau nyewa pembantu. Emang siapa yang bisa jamin kalo ternyata pembantu itu gak laporan sama Mama Papanya kl mereka gak sekamar? Duh, jaman sekarang gak ada yang bisa di percaya sis. Bahaya. Pembantu aja bisa disogok untuk mencari informasi. Kalo urusan makan dan bersih-bersih gampang lah, makanan kan bisa beli, baju bisa dilaundry, bersih-bersih tinggal bagi dua jobdesk aja sama Chanyeol.

"Lo kebagian tugas nyuci piring ya," ucap Shella waktu udah di mobil.

Chanyeol yang lagi nyetir langsung noleh, "Gue gak tau caranya cuci piring."

Shella membelalakan matanya, seriously? Ada orang didunia ini yang gak tau nyuci piring, becanda kali ya. "Serius lo?"

"Halah bilang aja males," timpalnya lagi.

"Emang males. Tapi suwer," Chanyeol buru-buru ngenunjukin jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan, "Yang lain aja selain nyuci piring."

"Dasar anak mami. Ga ada. Cuma itu tugas lo, tugas lainnya nyapu sama ngepel which is bagian gue. Anak mami kayak lo gak bakal mungkin bisa kan? Pokoknya tugas lo nyuci piring siang-malam. Harus belajar." Shella memberi penekanan pada kata terakhirnya. Karna itu yang benar-benar harus Chanyeol lakukan daripada bermanja-manja.

"Hina banget gue di kantor pake baju bagus dihormati semua orang, pulang-pulang nyuci piring." Chanyeol meletakan tangan kanan yang sudah di sangga pada pintu mobil ke kepalanya.

"Emang mau tukeran sama gue hah? Lagian lo gak bakal terus-terusan tiap hari nyuci piring, kan sering makan diluar."

"Btw lo tiap pagi musti bikinin gue sarapan ya sebelum ke kantor," sanggah Chanyeol.

"Kok jadi gue sih?! Lo kan bisa beli di jalan sebelum ke kantor atau gak gojek pagi-pagi!" Shella menelak. Dia itu gak bisa masak. Hancur deh dapur kalo ada dia.

"Ya kali gue gojek energen sama omelet? Bikinin itu doang bentar aja, Shel. Biasanya Mama gue yang bikin kalo di rumah."

"Gituan ya bikin sendiri aja bisa kali?! Kok lo jadi nyuruh gue ujung-ujungnya? Peraturan ketiga, nih gue masih inget, Chanyeol tidak boleh mengganggu dan menghambat aktifitas Shella. Dengan buatin sarapan, lo menganggu keberlangsungan kehidupan pagi gue!"

"Terus gue gak sarapan gitu? Plis deh, Shel, gue mohon sama lo nih. Sarapan aja deh yang gue minta lo urusin. Yang lain-lain gak perlu. Gak bisa gue kalo gak sarapan menu itu, kalo gue harus nyiapin sendiri terlambat pasti gue ke kantornya."

"Sumpah ya lo bikin repot aja," Shella menghempaskan punggungnya ke sandaran mobil dengan sebal. Gimana sih, katanya hubungan di pernikahan ini gak bakalan terikat dan gak perlu melakukan kewajiban suami-istri, lah masakin Chanyeol omelet dan bikinin dia energen tiap pagi? Hhh Chanyeol kayak anak kecil banget gak sih... Shella aja gak pernah sarapan pagi, krn kalo dia sarapan ntar jadinya mules.

Endline #PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang