"Tok. Tok. Tok."
Shella membuka matanya perlahan, dengan setengah sadar dia dapat mendengar suara Chanyeol meneriakan namanya dari balik pintu kamar.
"Shel!!!"
Jam digital yang tertempel didinding masih menunjukkan angka 07.10, Shella ingat dia ada kuliah jam 10 pagi. Ah masih lama, Shella menarik selimutnya lebih erat, mending tidur lagi.
"Shellaaaa!!"
Astaga, ini orang kenapa sih. Shella menyampirkan selimutnya, mengikat rambut, lalu membuka pintu dengan malas.
"Apa?" Ucap Shella jutek dengan mata ngantuknya. Dia mendapati Chanyeol didepan pintu mengenakan kemeja putih dengan dua kancing teratas masih terbuka, dan berusaha melingkarkan dasi.
"Buatin sarapan gue."
"Buat sendiri." Shella menutup pintu tapi sayangnya ditahan oleh tangan Chanyeol.
"Gampang doang lo tinggal bikin omelet sama energen."
"Kalo gampang lo buat sendiri aja bisa. Udah yeol, gue ngantuk."
Chanyeol masih dengan tangannya menahan pintu, "Gue udah mau berangkat, ini masa lo tega sih nyuruh gue udah pake baju gini terus mecahin telur. Kita udah bicarain ini kemarin kan. Plis dong, Shel?"
Hhhh. Akhirnya Shella mengalah, dia masakin Chanyeol omelet dan bikinin energen rasa coklat.
Dasar lelaki energen.
"Nih habisin," Shella meletakkan omelet di piring.
"Thanks, ya," masih dengan celemek masaknya, Shella duduk dihadapan Chanyeol.
"UHUK! UHUK! UHUK!"
"Shel lo masukin garamnya seberapa banyak???!!!! Asin banget gila, omelet apaan ini!!"
Shella menopang dagu dengan tangannya dan menjawab dengan santai, "Tiga sendok."
"Tiga sendok??!! Sengaja ya lo?!!! Lidah gue, anjir, asin."
"Orang gue beneran gak tau masak, lo paksa."
"Tau ah, gue berangkat." Chanyeol menghabiskan energennya lalu mengambil jas.
Sebelum dia membuka pintu apartemen, dia berbalik, "Lo ke rumah mamah deh Shel, minta ajarin bikin omelet kesukaan gue. Bisa pingsan gue lama-lama serumah sama lo,"
"Lo kerja di kantor jadi bos apa cleaning service sih?! Tinggal suruh bawahan lo aja beliin sarapan apa susahnya," omel Shella.
"Nyuruh mereka gampang, guenya yang gak punya waktu buat makan. Nyampe kantor gue langsung ada meeting, sarapan mungkin baru bisa jam 11."
"Ngide dikit kek makan apa gitu di mobil, roti misalnya."
Chanyeol kembali memperbaiki dasinya dan memasang sepatu, "Gak suka roti."
"Ya ga usah makan aja lo sekalian. Makan aja pake ribet."
*****
Semenjak Shella nyampe di kampus, dia jadi bahan omongan orang. Tiap lewat didepan kelas aja pasti kayak dibisik-bisikin gitu. Ya maklum lah, siapa sih yang bakal nyangka seorang Shella yang tukang phpin cowok-cowok di kampus itu akhirnya nikah? Malah orang bakal mikirnya macam-macam mengingat pernikahan yang beritanya muncul tiba2 seperti ini, contohnya kayak Shella hamil duluan.
Sehabis kelas, dia mengisi perut di kantin bersama dua sahabatnya, Keysha dan Gina.
"Jadi artis ya lo, Shel." ucap Keysha. "Itu mereka pada ngomongin lo semua."

KAMU SEDANG MEMBACA
Endline #PCY
FanficChanyeol dan Shella sebelumnya tidak pernah bertemu dan saling mengenal. Mereka hanya dipaksa untuk tinggal serumah, bertatap muka setiap hari, dan memberikan keturunan. Dan keduanya tidak sanggup untuk menjalani itu seumur hidup. Sehingga pada suat...