dua puluh empat

11.6K 1.5K 135
                                        

"Aduhhhh," Shella mengeluh seraya memenjamkan kedua matanya menahan sakit.

Di hari minggu, ini Shella sedang menekan-nekan pergelangan tangan kirinya menggunakan minyak kayu putih. Selama KKN, tangan dan badannya gak pernah sesakit ini. Namun sehari sepulang dari desa itu, pegalnya selama sebulan itu langsung terasa. Gak lupa kan sama kegiatan kelompoknya sewaktu KKN yang luar biasa padat dan Shella yang tidur diatas tilam tipis setiap malamnya?

Shella keluar kamar dan menemukan Chanyeol yang sedang duduk di sofa dengan laptop yang beralaskan pahanya.

"Kenapa, Shel?" tanyanya melihat Shella raut wajah Shella yang terlihat kesakitan.

"Ngg.. Yeol, bisa anterin gue ke iSpa ga? Tangan gue sakit banget perlu di urut, gue ga sanggup nyetir. Biar sekalian dilulurin juga."

"Kok bisa? Habis jatoh?"

Shella menggeleng dengan cepat. "Engga, pegel karna KKN kemarin. Mobil Daniel kan manual, gue sering gantiin Daniel nyetir. Jadinya pegel banget ini yang kiri, ngangkat botol aqua aja ga sanggup," jelasnya sambil kembali menekan-nekan lengan kiri.

"Mana sini gue liat."

Shella mendekat dan duduk di samping Chanyeol. Pakaian yang dikenakan Shella adalah kaos lengan pendek sehingga tidak perlu usaha untuk memperlihatkan lengannya tersebut. Agak kemerahan karna habis Shella urut sendiri/

"Yang ini. Sakit banget Yeol."

Chanyeol langsung beranjak ke kamar, "Bentar, gue tau obatnya."

Dia keluar dengan botol berwarna merah putih bertuliskan hot and cream. "Pake ini aja langsung hilang pegelnya. Gue berapa kali pake manjur, Shel."

Rasanya nggak percaya sama kekuatan cream macam gitu tapi karna udah sakit banget dan Shella gak tahan lagi jadinya mau coba aja.

Belum lagi Shella berkata agar dia yang mengoleskan sendiri, tangan kirinya udah ditarik sama Chanyeol. Chanyeol sedikit menunduk dan mengoleskan cream itu di lengan Shella dengan perlahan. Dalam posisi yang sedekat ini, Shella dapat melihat wajah serius Chanyeol yang fokus mengobatinya.

Kenapa sih dia jadi perhatian banget?

"Kemarin emangnya kamu nyopir terus, Shel?" ucapnya pelan.

Shella mengangguk.

"Ada lagi yang sakit? Apa cuman tangan ini aja?" Chanyeol bertanya sambil mengangkat alisnya.

"Semua badan sih, Yeol." Shella menggerakan bagian atas tubuhnya ke kiri dan kanan, lalu meraba lehernya yang juga pegel banget. "Cuman yang paling sakit tangan ini aja ampe susah gerak. Eh, panas banget." Efek creamnya mulai terasa. Dahsyat.

"Bentar lagi enakan tuh."

"Tapi gue tetep pengen ke iSpa, Yeol. Masa taruh cream ini diseluruh tubuh?"

"Hahaha." Chanyeol tertawa. "Bentar ya, aku selesain draft ini dulu habis itu aku anter. Tinggal dikit lagi kok."

Shella mengangguk. Namun sebelum beranjak dari sofa, dia seketika menyadari sesuatu...

"Aku?"

Dia tadi gak salah denger kan Chanyeol mengucapkan aku - kamu kepadanya?

"Iya. Aku? Kenapa, Shel? Ada yang salah?" Chanyeol tidak berpaling dari laptopnya dan menanggapi gumaman Shella.

"Yeol, sehat kan?" Shella malah menundukan kepalanya didepan layar laptop Chanyeol untuk melihat wajah cowok itu. Siapa tau lagi sakit sampe gak bisa berpikir jernih, sakit jiwa contohnya. Sejak awal bertemu, mereka sudah terbiasa dengan sapaan lo - gue, kamus aku - kamu itu gak pernah ada di kehidupan Chanyeol dan Shella kecuali mereka sedang berada di acara formal perusahaannya Chanyeol. Masalahnya, sekarang mereka lagi di apartemen, bukan di acara.

Endline #PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang