rewind: thirteen

892 144 35
                                        

Shella tidak tau apa yang ingin Chanyeol bicarakan, yang ia ketahui adalah dia menyetujui ajakan Chanyeol itu tanpa kompromi terhadap siapapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shella tidak tau apa yang ingin Chanyeol bicarakan, yang ia ketahui adalah dia menyetujui ajakan Chanyeol itu tanpa kompromi terhadap siapapun.

Maka, disinilah ia. Menunggu di restoran Jepang yang dahulu sering menjadi tempat mengisi perut bersama mantan suaminya itu. Entah Chanyeol sengaja atau tidak, dengan memilih tempat ini secara otomatis akan mengingatkan Shella tentang masa lalu. Menu, karyawan, dan orang-orang yang makan disini mungkin berbeda, namun secara tidak sadar Shella memilih spot tempat duduk favorite dia bersama Chanyeol.

Ngomong-ngomong, orangnya belum datang. Shella melihat jam tangannya, sudah 15 menit semenjak jam janjian dan Shella ternyata sudah melamun selama itu. Lagipula, mengapa Shella datang tepat waktu sih? Kenapa gak datang telat aja biar dia gak terlihat menunggu Chanyeol banget seperti ini.

Tiba-tiba terdengar bunyi notifikasi dari Hp Shella. Saat dia melihat nama yang tertera di layar, Shella menghela napas. Bukan Chanyeol.

Faris: Shel, lagi dimana?

Kalau boleh jujur, sebenarnya Shella belum ada bilang apa-apa tentang pertemuannya ini dengan Faris. Kalau dulu Shella malah dianter sama Faris buat ketemu Chanyeol, kali ini Shella merasa itu tidak perlu. Karna keberadaan Faris malah justru membuat dia menjadi pelarian dari pembicaraan seriusnya dengan Chanyeol yang sebenarnya perlu diselesaikan.

Me: ini lagi makan kak, kak Faris udah makan?

Balasan "sudah" dari Faris membuat Shella melengus dan memegang dahinya yang tidak sakit, sambil bergumam dalam hati bahwa 'aku gak bohong kan? Aku cuman gak mengungkapkan kebenaran.'

"Loh? Kenapa, Shel?" Tiba-tiba suara yang familiar menghampiri Shella. Chanyeol datang juga.

"Kamu sakit?" Chanyeol tampak khawatir lalu duduk dihadapan Shella. "Sori aku telat, tadi di jalan nabrak kucing."

Jawaban Chanyeol membuat Shella mengernyitkan dahi tidak yakin, "Serius, Shel. Tadi aku nabrak anak kucing."

"Terus gimana anak kucingnya? Mati?"

"Iya, mati. Tapi tenang aja, udah diurus sama satpam depan gedung yang aku lewatin tadi. Biasalah, aku kasih tip buat ngurusin."

"Jadi kamu tinggal gitu aja?" Shella bertanya, layaknya tak pernah ada suasana canggung diantara mereka pada pertemuan sebelumnya.

"Iya. Kan aku mau ketemu kamu?" Chanyeol kemudian bertanya balik. Dia mengalihkan dengan memanggil waitress untuk memesan pesanannya. "Ramen Chicken Katsunya udah pesen, Shel?"

Kebanyakan melamun sih tadi. "Belum."

"Ok, kalo gitu, sama Ramen Chicken Katsu nya 1 ya mba. Plus Spicy Chicken Roll 1."

Setelah waitress tersebut mengulang pesanan, Chanyeol beralih lagi kembali pada Shella yang terkejut mendengar Chanyeol masih ingat dengan makanan favoritenya. "Kenapa? Makanan favoritemu disini masih itu, kan?"

Endline #PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang