dua belas

14.3K 1.7K 47
                                    

Pulang ke tanah air, mereka di jemput sama Papanya Shella. Tidak secara khusus untuk menyambut kedatangan Shella dan Chanyeol dari Thailand, kebetulan Papa juga baru melepas client pentingnya dari luar negeri di bandara, sehingga bukan salahnya Papa menyuruh sang sopir membelokkan mobil dari terminal keberangkatan ke terminal kedatangan.

Seperti tebakan Shella, Papanya itu tetap menunggu di dalam mobil sementara sang sopir sibuk melambaikan tangan kepada kedua pasangan itu. Masing-masing koper yang didorong kemudian disambut untuk disimpan dibagasi, Chanyeol dan Shella mendudukan dirinya di kemudi.

"Gimana, cucu Papa udah jadi?"

Senyum Papa langsung merekah, duh ini yang honeymoon siapa yang keliatan bahagia siapa.

Pasti Papa kira triknya untuk menaruh obat di jus nya Chanyeol dan Shella itu udah berhasil.

Dalem hati Shella LOL pah, maaf maaf aja nih ya.

Chanyeol dengan cerdasnya malah senyum-senyum, "Doain ya Pa, udah banyak usaha kita."

Banyak gundulmu,

Chanyeol deket-deket dikit aja ke Shella pas di kamar hotel dia udah kayak singa ngamuk.

Mulutnya Chanyeol indah sekali ya.

Tapi gapapa deh, at least bikin Papa seneng.

"Kemarin sampe berapa kali emangnya?" Tanya Papa.

Chanyeol menyahut, "Pa, jangan bikin Shella malu dong, Pa."

"Hehehe," Shella cuman bisa nyengir-nyengir. Sebenarnya dia risih ditanyain begini.

Sampai di dalam apartemen, Shella berucap syukur dalam hati, untung kemarin waktu mau berangkat tempat tinggalnya gak kotor-kotor amat, jadinya pulang dalam keadaan bersih. Kalo Papa tadi setelah mengantar di parkiran langsung pamit pulang.

Udah deh, baik Chanyeol dan Shella masuk ke kamarnya masing-masing. Berhubung ini udah sore menjelang malam, Shella membersihkan dirinya di kamar mandi lalu membongkar kopernya yang dipakai buat pergi ke Thailand tadi.


*****


Dua bulan semenjak honeymoon mereka, Chanyeol dan Shella disibukkan dengan kegiatan masing-masing. Chanyeol kembali menjadi pria gila bekerja yang tak henti-hentinya mengorbankan waktunya untuk meningkatkan kinerja perusahaan, sementara Shella digerogoti dengan setumpuk jadwal kuliah beserta tugas-tugas yang tak mengenal waktu dan keadaan. Seperti itu lah hari-hari mereka, membosankan. Kedua manusia ini hanya bertemu di pagi hari, Shella membuatkan sarapan untuk Chanyeol, Chanyeol pergi, lalu selebihnya sudah, jarang bertemu lagi.

Mereka lebih pantas disebut dengan teman kos ketimbang suami-istri, tinggal seatap namun sibuk dengan dunianya masing-masing. Bertegur sapa diluar waktu pagi pun kalau kebetulan bertemu, seperti contohnya saat ini, ketika Shella sedang menonton TV lalu bel pintu berbunyi.

Hampir saja beranjak dari duduknya untuk melihat siapa yang menekan bel pintu, Chanyeol keluar dari kamarnya lebih dulu. Ternyata dia deliv pizza.

"Lo udah makan, Shel?" Chanyeol membuka bungkusan kotak pizza di meja depan TV. Shella menjawab dengan gelengan, thanks god Chanyeol memesan sesuatu karna dia juga kelaparan malam ini.

"Thanks!" ucap Shella lalu melahap pizza dengan topping favoritenya itu, deluxe chesse dengan pinggiran chessy bites, setidaknya dia perlu bersyukur Chanyeol memiliki kesamaan dengannya, sama-sama penggila keju.

Mereka akhirnya memakan satu loyang pizza ukuran medium itu dengan duduk santai di sofa sambil menonton siaran di TV.

"Lo besok free gak?" tanya Chanyeol tiba-tiba.

Endline #PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang