Tak terasa satu minggu telah terlewati, sebelumnya hari-hari Shella disibukkan dengan persiapan untuk berangkat KKN. Rapat kelompok, belanja bahan dan barang dapur, alat untuk bersih-bersih rumah, serta yang tak kalah penting cemilan untuk sebulan. Mungkin dari penjelasan diatas sudah bisa ditebak, bahwa Shella kedapatan untuk KKN di desa. Undian penempatan KKN dilakukan dihadapan dosen-dosen dan petinggi kampus, kemungkinan untuk tukaran seperti yang Chanyeol bilang itu adalah nihil.
Lagi pula Shella tidak memiliki keinginan untuk menukar tempat KKN nya, karna dia yakin dia memang sudah ditakdirkan untuk berada di desa itu. Pasti Allah ikut campur dalam menggerakan tangan Daniel -ketua kelompoknya- saat mengambil kertas undian, dan pastinya ada sesuatu yang baik dari desa itu sehingga Allah tempatkan dia disana.
Bicara soal Daniel, dia menjadi salah satu anggota di kelompok Shella. Mulai dari sekarang mari kita sebut dengan kelompok 4. Kelompoknya ini beranggotakan Daniel, Dipa, Keysha, Indah, Debora, Risa, Mutia, dan tentunya Shella sendiri.
Sebenarnya adalah sebuah keajaiban Shella bisa sekelompok sama Keysha, sahabat yang paling mengerti dia selain Gina. Kalau Gina, dia dapet KKN di desa berbeda, lumayan jauh dibandingkan dengan tempat KKN Shella. Tau sendiri kan, kalo fakultas Shella itu sistem KKNnya spesial, biasanya yang bersahabat bakal dipisah-pisah kelompoknya biar berbaur dengan yang lain. Apalagi yang pacaran, pernah deket, mantanan, udah pasti gak bakal sekelompok. Maka dari itu kayaknya Shella perlu sujud syukur paling gak dalam kelompok yang ditentukan oleh fakultas ini, ada yang bisa dia percaya dan jadi tempat curhatnya.
"Perasaan gue aja atau mobil di belakang dari tadi ngikutin kita mulu?" Debora menoleh ke kaca belakang beberapa kali. Mereka sedang di perjalanan menuju lokasi KKN, hanya untuk bersih-bersih di rumah kontrakan setelah itu pulang, agar besok saat pelepasan KKN dan pergi kesana tidak repot-repot lagi.
Shella menjawab sesaat setelah melihat ke belakang, "Itu Chanyeol."
Risa yang mendengar langsung angkat bicara, "Loh Shel, kalo Chanyeol ke lokasi juga, kenapa lo gak sama dia aja?"
"Gak papa, gak enak sama kalian. Masa kalian semua bareng terus gue di mobil lain, gak dapet kebersamaannya dong."
"Tapi kasian suami lo sendiri,"
"Gak papa, udah biasa," ucap Shella santai. Ini adalah ketiga kalinya Shella bersama teman-temannya cek lokasi, kali ini Chanyeol memutuskan untuk ikut buat mengetahui persis tempatnya dimana. Kalau Shella kenapa-kenapa kan dia juga yang berabe diomelin mertua plus Papa Mamanya sendiri. Tadi Chanyeol juga sempet protes sih kenapa Shella malah ikut mobil Daniel, bukan mobil dia, tapi Shella beralasan atas nama solidaritas.
Solidaritas my ass, sebenarnya Shella cuman males harus berduaan sama cowok itu selama 3 jam lebih.
"Duh Shel hati-hati loh, suami lo banyak yang demen di kampus kita. Gue peringatin aja, cewe jaman sekarang juga bisa nikung," sahut Dipa yang duduk disamping kemudi, sementara Daniel sedang fokus menyetir disampingnya. Cowok berdua yang duduk didepan itulah yang ceritanya memimpin perjalanan ini.
"Eh seenaknya aja bawa-bawa nama cewe," Debora berkacak pinggang, "Kita-kita cewe juga mikir kali kalo mau nikung, udah punya istri brayyyy."
"Lah kenapa lo yang sensi? Pernah nikung pacar orang ya mbak?"
Terlibatlah adu mulut kecil antara Debora dan Dipa, teman-teman lain yang hanya mendengar pertikaian mereka dibuat tertawa.
*****
Sampai di kontrakan atau yang disebut posko KKN, tanpa babibu lagi mereka langsung membersihkan setiap sisi rumah tersebut. Tempat itu telah tiga bulan ditinggal oleh pemiliknya, sehingga perlu pembersihan yang sedikit ekstra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endline #PCY
FanficChanyeol dan Shella sebelumnya tidak pernah bertemu dan saling mengenal. Mereka hanya dipaksa untuk tinggal serumah, bertatap muka setiap hari, dan memberikan keturunan. Dan keduanya tidak sanggup untuk menjalani itu seumur hidup. Sehingga pada suat...