sebelas

12.2K 1.8K 99
                                    

Chanyeol gak bisa tidur.

Ini udah tengah malem, dia butuh istirahat, dan entah kenapa badannya yang capek itu gak bisa sinkron sama matanya yang masih seger. Shella udah tertidur dengan damai disampingnya, tapi udah satu jam lebih dia mencoba mengerjapkan mata, dia tetep gak bisa terlelap.

Beberapa kali dia berpindah-pindah posisi, menghadap kanan, lalu menghadap kiri. Badannya gelisah.

Ini juga kenapa panas banget sih?

Akibat pergerakan Chanyeol yang terlalu banyak, tidur Shella jadi terusik.

"Lo kenapa sih, Yeol?" kata Shella terbangun dari tidurnya.

Chanyeol yang menyadari kemelekan Shella membuat dia langsung duduk, "Panas banget, Shel. Ini ACnya rusak apa ya," dia menggerakan baju depannya beberapa kali untuk mendapatkan angin.

"Ini udah dingin, Yeol, ACnya udah 18 derajat. Gue gak bakal pake selimut kalo kepanasan. Lo tidur di sofa, gih, ganggu gue tidur aja."

Karna gak percaya, Chanyeol bangkit terus melihat settingan AC yang menempel di dinding, lampu AC diatas langit kamar juga dia tatap lekat-lekat apakah beneran nyala apa tidak. Habisnya badan dia beneran panas banget.

Bener kata Shella, gak ada yang salah dari ACnya, dengan badannya yang tinggi itu juga dia dapat menjulurkan tangan ke atas untuk merasakan hembusan angin dari mesin pendingin tersebut. Iya nyala, tapi ini kenapa peluhnya menetes dari dahi.

Bajunya sampe udah basah gara-gara keringat.

Chanyeol balik lagi ke tempat tidur, Shella juga udah tidur kembali...

Apakah dia sakit?

Kalo iya, mampus.. Dia gak ada bawa persediaan obat dari Indonesia...

Pergerakan tidur Shella yang awalnya terlentang jadi memunggungi Chanyeol membuat perhatian Chanyeol teralih, selimutnya sedikit tersikap, dan menampakan setengah betis Shella.

Chanyeol meneguk ludah.

Shella adalah istri sahnya, kenapa sampai sekarang belum dia sentuh ya?

Hah, pikiran apa ini, Chanyeol menggeleng-gelengkan kepalanya.

Tidak, tidak, dia tidak ingin ada kecelakaan disini.

Mengabulkan permintaan neneknya Shella sekarang bukanlah saatnya.

Lagipula mereka sudah bikin perjanjian.

Tapi... Shella itu kalo diliat-liat cantik juga. Wajahnya mulus, bulu matanya lentik, bibirnya berwarna merah meskipun tanpa lipstick, alisnya, Shella gak perlu memakai pensil alis karna bentuk alisnya udah bagus.

Kalo Chanyeol ingat-ingat juga, selama ini Shella emang gak pernah pake makeup berlebihan selain waktu nikahan. Habis mandi biasanya Chanyeol melihat Shella hanya mengenakan lipbalm dan parfum.

Dia cantik bahkan without even trying..

"Shel..."

Beberapa kali Chanyeol memanggil nama Shella namun yang dipanggil tidak kunjung membuka mata, Shella malah kembali tidur dengan berpindah posisi jadi terlentang.

Shit, batin Chanyeol.

Bibir Shella yang berwarna peach itu membuat Chanyeol ingin merasakannya.

Apakah dosa kalo cium istri sendiri dalam kondisi dia terlelap?

Astaga, Chanyeol ingin merutuki dirinya sendiri.

Angin apa yang membuat nafsu Chanyeol bangkit seperti ini, dia gak ingin dibunuh Shella malam ini juga.

Ini aneh. Bener-bener aneh... nafas Chanyeol menderu cepat... membuat dadanya terlihat naik turun dengan intensitas yang berkali-kali lipat.

Endline #PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang