Shella udah kayak karyawan yang magang aja di kantornya Chanyeol. Kerjaannya bahkan melebihi Priska, sekertaris Chanyeol didepan.
Banyak hal yang dia gak tau tapi Chanyeol paksa buat mengerti.
"Nih, bikin design begini." Chanyeol dateng ke meja Shella dengan gambaran kasar produk oleh coretan pensil.
Shella melongo.
Kalo disuruh ngetik atau buat presentasi dia sih oke-oke aja, ini design?
Bisa ngedit di VSCO Cam sama PicsArt itu udah termasuk bisa design gak sih?
Dia gak pernah menyentuh CorelDraw atau Photoshop ataupun sejenisnya.
"Gue gak bisa design," ucap Shella.
"Belajar," paksa Chanyeol gak mau tau.
Mata Shella melotot.
"Lo nunggu gue belajar ya lima tahun designnya baru jadi?! Kasih ke yang bisa aja kenapa sih?!"
"Pak Kenta kecelakaan. Dia cuti." Pak Kenta itu tim produk ini yang bertanggung jawab bagian design.
Astagfirullah.
Jadi Shella gitu yang harus mendesign. "Yeol, lo bawa ke tukang design yang dipinggir jalan itu aja deh mendingan. Masih lebih baik dibanding lo maksa gue melakukan hal yang gue gak bisa."
"Terus gunanya Papa nyuruh lo bantuin gue apa dong kalo gitu?" Chanyeol tetep ngotot. "Lo selalu bilang gak bisa ini gak bisa itu, ya kapan lo bisanya? Ke stuck pikiran lo dikata 'gak bisa' itu. Mind block namanya. Lo gak bakal berkembang, Shel."
"YA UDAH MANA SINI GUE KERJAIN."
Shella ngerampas aja kertas coretan kasar itu.
Iya, Shella bakal ikutin kata Chanyeol. Dia bakal belajar. Dia bakal berusaha belajar design. Demi mendukung pekerjaan Chanyeol.
Tapi bukan di CorelDraw atau Photoshop,
di Paint.
*****
Chanyeol kayaknya udah nyesel nyuruh Shella mendesign, ketimbang gambar yang bagus, design yang dibuat Shella lebih mirip gambaran anak TK. Bikinnya di paint. Masih bagusan coretan di kertas dibanding gambar Shella.
Dia geleng-geleng kepala.
"Udah puas maksa-maksa gue buat belajar?"
Chanyeol memicingkan matanya ke Shella. "Miring ya otak lo Shel bikin design yang mau dipresentasiin begini?"
"Gue emang gak tau cara mendesign tapi lo paksaaaaaaa Pak Chanyeol YANG TERHORMAT."
"Lo kenal siapa deh yang jago design? Yang bisa dipercaya. Bukan karyawan perusahaan manapun. Ini bener-bener dibutuhin banget gambar jadinya besok,"
"Ada sih temen gue? Tapi gak tau dia mau apa enggak."
"Tanya ke dia sekarang. Gue minta tolong, terserah bayarannya dia mau apa, yang penting dia bisa jaga rahasia. Gue gak butuh yang bagus-bagus amat, yang penting gambarnya jelas dan gak kayak punya lo yang mirip buku gambar balita."
Shella memutar matanya dengan malas, lalu menelpon temennya.
"Dia lagi di rumah," ucap Shella kepada Chanyeol sambil menutup speaker di HPnya. "Kita yang samperin atau minta dia kesini?"
"Kita samperin," kata Chanyeol. Kalo dia yang ke ruangan Chanyeol, malah orang-orang yang bakal curiga gak ada kepentingan apa, orang asing malah kesini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Endline #PCY
FanfictionChanyeol dan Shella sebelumnya tidak pernah bertemu dan saling mengenal. Mereka hanya dipaksa untuk tinggal serumah, bertatap muka setiap hari, dan memberikan keturunan. Dan keduanya tidak sanggup untuk menjalani itu seumur hidup. Sehingga pada suat...