tujuh

13.9K 1.8K 89
                                    

Pagi ini Chanyeol dan Shella sudah menginjakan kaki di bandara. Setelah melewati berbagai baggage check dan check in, akhirnya mereka kini masuk pesawat.

"Gue deket jendela." Kata Shella saat mereka akan mendudukan diri di kursi. Shella meletakkan tas backpacknya di kabin, namun seketika Chanyeol mengambil kesempatan itu untuk duduk di tempat yang Shella inginkan.

"Chanyeol guee suka liat jendelaaa," Shella menarik-narik lengan baju Chanyeol untuk berpindah duduk. Untung saja penumpang satunya belum datang sehingga tidak melihat keributan suami istri ini.

"Gue mau tidur." Chanyeol segera menelungkupkan tangan dikedua siku dan memejamkan matanya sambil bersender ke arah jendela.

"Ih! Coba gue gak bilang pengen deket jendela tadi, pasti lo gak ambil. Lo nyebelin banget sih, Yeol, jadi orang," dumel Shella. Namun tidak dipedulikan Chanyeol. Ya udah sih bodo amat, Shella nyalain tv dihadapannya aja sambil membuka plastik headset. Dia mau nonton film.

Tapi film yang bagus gak ada.

Ada sih, cuman banyak yang Shella gak suka. Dia gak suka film action yang bikin dia jantungan, sejenis romance picisan, apalagi film horror.

Jadinya dia nonton Just For Laugh Gags aja, show komedi yang suka ngeprank atau ngagetin orang. Ngeliat orang bingung atau terkejut saat dikerjain, bikin dia tertawa terpingkal-pingkal.

Saat dia lagi asik nonton, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang bertanya pada dia. "Disebelah mbak ini 24C kan?"

Shella membuka headsetnya dan menjawab iya. Bapak itu meletakan tas jenjengnya di sebelah Shella sementara dia berusaha meletakan koper kecilnya di atas kabin dengan bantuan pramugari.

"Shel. Berdiri." Shella dikagetkan dengan suara Chanyeol dari samping yang tiba-tiba bangun. Ini orang kenapa lagi, Shella refleks berdiri karna didorong-dorong Chanyeol.

Saat sudah keluar dari area tempat duduk, Chanyeol kembali menyuruhnya untuk masuk.

"Duduk diujung."

Shella menatap Chanyeol dengan mengernyitkan dahi, dasar plin-plan, katanya aja tadi pengen tidur. Ya udah, Shella kan seneng ya dia jadi bisa liat pemandangan pulau dan langit-langit dengan jelas nantinya, jadi dia duduk aja.

Setelah berhasil mendudukan dirinya di kursi tengah, Chanyeol kembali tidur. Bapak yang baru duduk di sebelah Chanyeol itu sepertinya juga menyalakan tv dan memutar film seperti Shella.

*****

Sampai di bandara Suvarnabhumi mereka merengangkan seluruh otot-otot badan. Perjalanan 5 jam itu Shella habiskan dengan menamatkan show di TV pesawat, dan Chanyeol dengan tidur.

Chanyeol tadi bangun dengan rambut yang acak-acakan, dia beberapa kali menyisirkan rambutnya ke belakang. Mukanya jadi garang kalo habis bangun tidur, btw.

Mereka mengantri di barisan panjang untuk cek imigrasi. Chanyeol sudah memegang paspor, sementara Shella masih mencari buku hijau tersebut didalam tasnya.

"Paspor gue mana ya, Yeol?"

Chanyeol yang sedang mencari sinyal dan mengaktifkan roaming di HPnya berkata dengan tidak peduli. "Mana gue tau."

Shella mengacak-acak tasnya, "Yeol, gak ada."

Chanyeol mendongak, "Keselip kali."

"Sumpah Yeol, beneran gak ada." Ucap Shella dengan cemas. "Cek tas lo dongg, siapa tau kebawa."

"Ngapain gue bawa paspor lo." Chanyeol mengernyitkan dahi tapi dia juga membuka resleting tasnya. Sesuai tebakannya, dia gak menyimpan paspor Shella. "Shel, lo gak lagi bercanda kan?"

Endline #PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang