"Lain kali jangan datang kesini!" protes Shella saat Chanyeol sudah menjalankan mobilnya keluar dari area kampus. "Lo bikin heboh tau gak, atau sengaja ya lo emang mau tebar pesona sama anak kuliahan?!"
"Gak usah ngomel, udah terlanjur juga." Chanyeol tidak mau beradu mulut hari ini. Dia hanya ingin mengantar Shella ke rumah mamahnya dan mengistirahatkan badan dari kerjaan kantor yang menumpuk setelah dia cuti beberapa hari.
Ketika sudah sampai di rumah mertuanya Shella, mereka disambut sama Tante Vera, Mamahnya Chanyeol.
"Hai sayangg," Tante Vera mencipika-cipiki Shella. Eh, udah gak boleh panggil tante lagi ya?
"Halo mah, hehe," sapa Shella canggung, masih tak terbiasa dengan 'keluarga' barunya.
Chanyeol sudah menelpon Tante Vera sebelumnya mengenai maksud kedatangan mereka hari ini. Jadi mamah mertuanya itu langsung mengajak Shella ke dapur, sementara Chanyeol naik ke kamarnya diatas untuk merebahkan diri.
"Gimana si Chanyeol, Shel?" tanya Tante Vera.
"Gimana apa maksudnya mah?" tanya Shella balik tak mengerti. Karna jika tak diperjelas, pertanyaan tadi itu bisa bermakna ganda.
"Dia pasti maksa kamu bikinin sarapan ya? Maaf mamah lupa kasih tau kamu, Chanyeol tiap pagi kebiasaannya dari kecil harus makan omelet sama energen. Mamah ajarin ya? Sini yuk." dia menyuruh Shella mendekat.
Tante Vera mulai mendemokan cara memasakan omelet ala Chanyeol, dia memotong-motong tomat, bawang perai, bawang bombay dan secuil garam kedalam 2 pecahan telur. No cabe karna Chanyeol katanya gak bisa makan pedes. Wah, Shella baru tau fakta itu tuh.
"Kuncinya kalo bikin omelet itu minyaknya segini dan harus panas, waktu kamu masukin campuran telurnya, langsung aduk-aduk di teflon biar dia menebal."
Shella membulatkan mulutnya berbentuk O, begitu toh caranya memasak omelet. Selama ini dia emang gak pernah menyentuh dapur kecuali untuk masak mi.
"Sudah selesai, taruh dipiring, tuangin saus tomatnya. Chanyeol paling males kalo harus tuangin tomat, Shel, suka celemotan sampe kena bajunya, hihihi." Tante Vera jadi mengingat kembali kenangan ketika Chanyeol masih usia sekolah.
Di dapur ini mereka berdua akhirnya memasak makanan berat lainnya. Atau lebih tepatnya, Tante Vera yang memasak, karna Shella cuma ngeliat doang dan membantu sebisanya. Tante Vera itu punya restaurant yang cabang-cabangnya udah tersebar di seluruh Indonesia, makanya kemampuan memasaknya sudah tidak diragukan lagi.
Setelah hidangan sudah tersedia rapi diatas meja, Tante Vera memanggil Om Risyad, dan Shella disuruh memanggil Chanyeol di lantai dua.
Shella sudah tidak asing lagi dengan rumah mertuanya ini mengingat hari pertama menikah mereka sempat tinggal disini. Saat membuka pintu kamar, dia mendapatkan Chanyeol yang sedang tidur terlentang dengan pakaian kerjanya.
"Chanyeol," panggil Shella mendekat ke samping ranjang.
Diliatnya dengan seksama wajah yang baru dia kenali tidak lebih dari satu bulan itu, kelihatannya Chanyeol sangat letih sampai-sampai langsung membaringkan tubuhnya keatas ranjang. Menyadari kantung mata tebal Chanyeol dalam kondisi mata yang tertutup membuat Shella tertegun, apakah semalam Chanyeol tidak tidur?
Apakah pekerjaannya memang sebanyak itu?
Mengapa Shella baru menyadarinya sekarang?
Ah, itu bukan urusan Shella, mengapa dia perlu khawatir.
"CHANYEOL," panggil Shella lebih keras. Tidak mendapat respon, Shella menggoyang-goyang pundaknya.
"MAKAN,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Endline #PCY
FanfictionChanyeol dan Shella sebelumnya tidak pernah bertemu dan saling mengenal. Mereka hanya dipaksa untuk tinggal serumah, bertatap muka setiap hari, dan memberikan keturunan. Dan keduanya tidak sanggup untuk menjalani itu seumur hidup. Sehingga pada suat...