Chapter 8

11.1K 362 0
                                    

- Malik -

"Apa terjadi sesuatu dengan Arman?" tanya Mona.

Dia terlihat khawatir. Jika kuberitahu apa yang kudengar tentang Arman apa.. Dia baik-baik saja?

"Katakan" pintanya.

"Tidak perlu khawatir" jawabku singkat.

Aku pergi meninggalkannya tapi.. Aku menoleh ke belakang, Mona menarik tanganku untuk mencegahku pergi.

"Lepaskan" perintahku.

"Tidak sampai kau beritahu apa yang terjadi" jawabnya.

"Tidakah kau tau, seluruh karyawan disini adalah tanggung jawab saya. Jika terjadi sesuatu dengan mereka saya yang akan disalahkan"

"Siapa yang tidak tau hal itu? Kita semua tau tapi.. Yang aku tanyakan adalah, apa yang terjadi?" paksa Mona.

Tidak ada pilihan lain. Terserah apa reaksi dia selanjutnya, aku tidak peduli.

"Arman dibawa keluar kota dengan sebuah mobil. Pak Adli dalam proses pengejaran"

Mendengar perkataanku ia terlihat terkejut.

"Puas dengan jawabannya? Sekarang biarkan saya pergi" ujarku.

Terserah ia mau berbuat apa, aku tidak peduli sama sekali. Dia melepaskan tanganku tanpa sepatah katapun.

Aku melangkahkan kakiku pergi menuju tempat mobil Sedan putihku terparkir.

Aku masuk kedalam mobil dan mulai menyalakan mesinnya.

"Aku akan ikut" ujar Mona yang tiba-tiba masuk kedalam mobil dan duduk disampingku.

"Siapa yang menyuruhmu masuk kedalam mobil?" protesku.

"Tidak ada yang menyuruh tapi ini keputusanku. Kau tidak boleh menolak ataupun melarang"

"Dengar, ini sa.."

"Aku tau. Jadi tidak perlu mencoba mencari alasan menurunkanku" potongnya.

Perempuan ini senang sekali memotong pembicaraan orang. Dua kali dia memperlakukan aku seperti ini.

"Terserah anda saja. Saya tidak mau tanggung jawab jika sesuatu terjadi" ancamku.

Dia tidak menjawab perkataanku. Dia memalingkan wajahnya. Aku merasa kesal melihat tingkahnya itu.

Mobilku melaju mengikuti arah GPS yang menunjukkan keberadaan pak Adli.

"Apa kau yakin lewat sini? Apa bisa dijangkau dengan mobil? Kau yakin itu?"

"Diamlah! Kau.. " aku mencoba menekan amarahku. "Kau terlalu banyak bicara. Ikuti saja arahnya" jawabku dengan lebih tenang.

Kepalaku sudah sakit mengetahui salah satu karyawanku disandra, sekarang ia banyak sekali bertanya.

"Bagaimana aku bisa menenangkan diriku.. Arman diculik dihadapanku, dia.. Dia hendak pergi denganku. Aku merasa bersalah karena aku tidak bisa melakukan apapun" keluh Mona.

"Sudah bagus kau tidak melakukan apapun, dengan begitu kau bisa menjadi saksi atas semua kejadian ini" jawabku.

"Lalu bagaimana dengan temanku yang disandera itu?" tanyanya lagi.

"Aku akan menyelamatkannya, kau tidak perlu khawatir.. Percayalah padaku"

Aku fokus melajukan mobilku. Seperti ada yang memperhatikanku dari arah Mona, akan kulihat.

Kenapa Mona menatapku seperti itu?

"Ada apa?" tanyaku sembari kembali melihat kearah jalan.

"Tidak ada" jawabnya.

My Arrogant Boss,My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang