Chapter 40

4.7K 154 3
                                    

-Mona-

Apa dia bakal setuju dengan syarat yang akan aku ajukan? Aku khawatir dia tidak menyetujuinya karena menurutku ini cukup menjadi beban untuknya

"Katakan" jawab Malik.

"Syaratnya.. Kau harus menikah denganku"

Ya tuhan.. Rasanya seperti aku masuk ke kandang harimau. Dan sekarang harimau itu menatapku. Entah aku akam diterkam atau dibiarkan hidup.

"Apa kau serius dengan ucapanmu?" tanya Malik dengan penuh kebingungan.

"A-aku tau ini sulit untukmu tapi.. Kau tau aku harus melindungi kakak ku dari semua bahaya. Seperti kakak yang melindungiku waktu itu.. Aku ingin melindunginya sekarang"

"Melindungi dari apa?" tanya Malik.

Dia ini.. Dia mengerti maksudku atau tidak sebenarnya?

"J-jika aku bersamamu maka.. Seperti kemarin, aku kecelakaan karena me.."

Tiba-tiba pintu ruangan Malik terbuka dan masuk pak Adli dengan map merah ditangannya.

"Oh tuhan. Maafkan saya tuan, saya tidak tau kalau tuan ada tamu"

"Tidak masalah. Ada apa pak?" tanya Malik.

"Saya fikir tuan lupa bahwa hari ini ada rapat pemegang saham untuk membicarakan kelanjutan proyek kita"

"Untung saja bapak mengingatkan. Kalau begitu kita langsung ke aula saja" ujar Malik.

Ia berdiri dari duduknya dan merapihkan jas abu-abunya. Lalu ia menatapku.

"Kau mau ikut?" tanyanya.

"Kemana? Ke rapat? Untuk apa?"

"Kenapa kau menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan?" keluh Malik. "Tentu saja kau kesana untuk melihat betapa tampannya aku saat di podium"

"Oh my god" aku seperti orang kehabisan kata-kata. Hanya itu yang bisa kukatakan.

Malik tertawa kecil mendengar responku akan kata-katanya.

"Kalau begitu tetaplah disini hingga aku kembali. Kita akan lanjutkan pembicaraan setelah aku kembali. Oh iya, jika butuh sesuatu.." ujar Malik.

"Tenang saja, aku akan meminta bantuan sekretaris mu" potongku.

Malik menghela nafas. "Apa hobimu memotong pembicaraan orang? Maksudku jika kau butuh sesuatu lakukanlah sendiri. Jangan merepotkan orang lain" ujar Malik.

Malik berjalan pergi bersama pak Adli meninggalkan aku sendiri di ruangannya.

Ya ampun apa dia tidak sadar kalau yang menyelamatkan nyawanya adalah aku? Jika aku tidak menyelamatkannya mungkin dia terbaring lemah sekarang.

Aku melihat sekeliling. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Semua terlihat tenang dan sunyi.

Aku berjalan mengelilingi ruangan Malik. Aku duduk di kursinya dan tidak sengaja melihat laci Malik sedikit terbuka.

Tidak masalah bukan jika aku membukanya? Aku melihat ada sebuah foto didalam lacinya. Foto seorang anak kecil dan.. Sepertinya ayahnya.

Apa ini Malik dan ayahnya? Mereka terlihat sangat mirip. Tapi kira-kira kemana ayahnya Malik? Aku tidak pernah mendengar tentangnya.

***

Sudah 3 jam aku menunggu Malik. Aku sangat bosan. Sedaritadi aku hanya berpindah-pindah duduk. Pertama di sofa, lalu aku pindah ke atas kursi Malik, kembali lagi ke sofa dan kembali duduk dikursi Malik. Hingga akhirnya aku kembali duduk di atas sofa.

My Arrogant Boss,My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang