-Pertemuan Malik dan keluarga Talwar-
Seminggu setelah Malik keluar dari rumah sakit, ia segera mencari sosok pria dan wanita yang terdapat di dompet Mona.
Ia pergi ketempat terakhir ia melihat mereka.
"Permisi" Malik menghampiri pria separuh baya yang sedang menyapu teras tempat ziarah.
"Ya?" jawab pria itu.
"Apa paman mengenal seorang pria yang selalu berada disini?"
"Banyak pria seperti itu. Apa tuan ada foto atau semacamnya?" tanya pria itu.
Malik mengeluarkan foto yang sempat ia copy dari foto milik Mona.
"Pria ini" ujar Malik.
"Pria ini sudah pergi seminggu yang lalu"
"Pergi? Kemana?" tanya Malik.
"Saya kurang tau untuk masalah itu"
Seperti hancur harapan Malik. Ia merasa menemui jalan buntu. Ia tidak tau harus kemana.
Malik menjalankan mobilnya untuk menyisir jalan, berharap ia dapat menemukan keluarga Mona.
"Andai dari awal aku tau kalau pria itu adalah ayah Mona, maka aku akan membawanya ke Mona dihari itu juga" Malik merasa menyesali keterlambatannya dalam mengetahui siapa orang tua Mona.
***
Sudah setengah hari Malik mencari orang tua Mona tapi tidak ada hasil.
Malik berhenti disalah satu tempat suci. Ia masuk kedalam dan berdoa.
"Tuhan. Bantulah diriku dalam menemukan orang tua Mona. Mudahkanlah jalanku dalam menemukan mereka. Biarkan kebahagiaan Mona kembali lagi setelah lama menghilang. Tidak ada yang bisa kumintai bantuan selain dirimu tuhan. Kumohon" doa Malik.
Malik kembali melanjutkan perjalanannya mencari keluarga Mona.
***
Jam menunjukkan 20.00 pm.
Malik berjalan di wilayah sepi penduduk. Tiba-tiba saja..
Daarrr
Malik segera menghentikan mobilnya setelah mendengar suara ledakan. Malik turun dari mobil untuk melihat apa yang terjadi.
Ban mobil sebelah kanannya meledak. Malik tidak membawa ban serep. Tidak ada bengkel, bahkan tidak ada sinyal di wilayah itu.
"Bagaimana ini?" gumam Malik.
Malik berjalan terus mencoba mencari rumah penduduk untuk dimintai bantuan. Hingga saat lumayan jauh dari mobilnya, ia menemukan sebuah gubuk yang terlihat ada penghuninya. Ia menghampiri gubuk tersebut.
"Permisi" ujarnya didepan pintu gubuk.
Dan saat pintunya dibuka, ia terkejut melihat ayah Mona yang membukakan pintunya.
"Anda disini? Sedang apa malam-malam begini disini?" ujar tuan Talwar.
Dengan perasaan terharu ia memeluk ayah mertuanya. Tuan Talwar merasa bingung dengan sikap Malik.
"Ada apa nak?" tanya tuan Talwar.
Malik melepas pelukannya. "Maafkan saya. Saya.. Saya mencari kalian kemana-mana"
"Ada apa anda mencari kami?" tanya nyonya Talwar.
***
Suasana berubah menjadi mengharukan. Seluruh keluarga Mona menangis haru karena dapat bertemu kembali dengan keluarga yang selama ini berpisah dengannya.
"Bertahun-tahun kami mencari mereka. Kami pernah mengunjungi rumah paman dan bibi Malla tapi.. Mereka tidak ada disana. Tetangga mereka bilang, mereka sudah pergi" ujar tuan talwar.
Malik seketika ingat momen dimana terjadi kesalahpahaman antara dia dan Mona. Saat itu Mona dan keluarganya memutuskan untuk pindah.
Nyonya Talwar menggenggam kedua tangan Malik. "Mona beruntung memiliki pria yang peduli sepertimu. Ayahnya Mona sering bercerita bahwa ada seorang pria muda yang selalu berziarah. Jaman sekarang jarang ada pria seperti itu"
Malik tersenyum. "Didalam doaku hanya ada dua hal yang kupinta. Selalu lindungi semua orang yang kusayang dan berikan kebahagiaan untuk mereka. Mona adalah seseorang yang aku sayangi melebihi diriku sendiri. Aku tidak tau jika harus berpisah dengannya"
Tuan Talwar tersenyum lebar mendengarnya.
"Aku harap malam ini kalian bisa ikut denganku dan menginap di rumahku. Mona akan senang melihat kalian" ujar Malik.
"Besok hari pernikahan kalian. Kami akan datang untuk membuat kejutan untuk Mona" ujar nenek.
"Caranya?" tanya Malik.
End
You know lah lanjutannya hehehe
By the way anyway busway.. Aurhor bikin cerita baru supaya kalian bisa move on dari kisah cinta Malik dan Mona..
https://my.w.tt/Obv1mRyITV
Cek di Wattpad author dan jangan lupa baca ceritanya"My Twins" siap membuat kalian move on dari Malik dan Mona..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Boss,My Sweet Couple
RomansSemua orang takut dengannya.. Kecuali aku. Aku hanya takut kepada Tuhan