-Penulis-
Malik merasa bingung dengan keadaan yang sedang terjadi sekarang ini.
"Sedang apa kalian semua disini?" tanya Malik yang merasa bingung.
"Aku.." jawab mereka bersamaan.
"Tolong satu per satu. Aku ingin mendengar jawabanmu Rohan" ujar Malik.
"Aku ingin mengambil jaket kulit yang baru kubeli saat aku disini. Paperbag nya tertinggal diruangan kakak" jawab Rohan.
"Aku sudah membawanya" jawab Malik sembari menunjukkan paperbag berisikan jaket kulit milik Rohan. "Bagaimana denganmu Mona?" tanya Malik kepada Mona.
Mona memberikan Malik kotak makanan. "Hari ini ulang tahun kakakku. Aku.. Maksudnya saya ingin membaginya kepada anda. Kebahagiaan kakak saya lengkap karna anda"
Malik melangkah mendekat dan mengambil kotak makan yang Mona berikan kepadanya.
"Terima kasih" jawab Malik dengan tatapan yang mengarah pada kotak makannya.
"Apa kau tidak akan menanyakan alasanku kemari?" tanya wanita yang tak lain Sonya.
Mendengar suara Sonya membuat ia membara.
"Siapa wanita itu? Terlihat jelas dimatanya bahwa Malik tidak ingin ia disini" batin Mona sembari menatap wanita dengan tinggi yang tidak berbeda jauh darinya. Mona memiliki tinggi 167 dan wanita itu 169.
Sonya dengan kaus putih, celana jeans dan high heels nya mendekat kearah Malik yang membelakanginya. Dan saat jarak mereka benar-benar dekat dan Sonya hendak menyentuh bahu Malik... Malik menghindar dan berdiri disamping Mona.
"Mona kau pulang bersamaku" ujar Malik sembari menggenggam tangan Mona.
Tanpa mendengar jawaban Mona,Malik membawanya ke dalam mobil yang sudah terparkir di depan lobby.
Malik menurunkan kaca mobilnya. "Rohan kau pulanglah. Ini sudah malam. Maaf tidak mengantar"
"Tidak masalah. Aku akan pulang dengan taksi saja" jawab Rohan.
Malik mengangguk. Tanpa menoleh kearah Sonya, ia melajukan mobilnya dengan segera.
Sonya merasa sedih dengan perlakuan Malik. "Kau menjauhiku saat tau aku mendekat. Kau menggenggam tangannya saat aku menatapmu. Dan kau menariknya tanpa menoleh kearahku saat aku merasa sakit dengan perlakuanmu"
"Sonya. Sedang apa kau disini?" tanya Rohan dengan sedikit ketus.
"Rohan.. Kau disini juga? Senang bertemu denganmu" jawab Sonya.
"Sebaiknya kau pulang" ujar Rohan sembari melangkah menjauh.
"Kau tidak merindukanku? Dulu kita berteman"
Perkataan Sonya menghentikan langkah Rohan. Dan dalam sekejap Rohan merasa marah.
Rohan berbalik dan menatap Sonya dengan tajam. "Berteman? Pertemanan macam apa yang kau maksud? Kau bukan teman, kau musuh dalam selimut. Kau menghancurkan keluargaku" jawab Rohan.
"Jangan seperti ini Rohan. Suatu saat nanti kau akan datang kepadaku dan meminta bantuanku seperti seorang teman" balas Sonya.
"Dalam mimpimu" ketus Rohan.
"Kita lihat saja. Kau akan datang dan meminta bantuanku" setelah mengatakannya Sonya berbalik meninggalkan Rohan dengan amarahnya.
"Itu tidak akan pernah terjadi" batin Rohan.
***
Malik mengendarai mobilnya dengan cepat. Ia tidak sadar akan termometer mobil yang sudah melebihi kapasitas maksimum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arrogant Boss,My Sweet Couple
RomanceSemua orang takut dengannya.. Kecuali aku. Aku hanya takut kepada Tuhan