Chapter 37

4.6K 164 1
                                    

-Malik-

Aku duduk dengan perasaan khawatir. Aku cemas akan kondisi Mona. Aku harap ia baik-baik saja.

Dokter keluar dari ruang UGD setelah 1 jam.

Aku bangkit dari duduk ku. "Bagaimana? Apa dia baik-baik saja?" tanya ku dengan kemeja biru muda yang penuh dengan darah Mona di dadaku.

"Ia sangat beruntung, tuhan menyelamatkannya. Tidak ada luka terlalu serius. Hanya ada beberapa jahitan kecil di dahinya dan mungkin untuk sementara ini ia harus berjalan dengan bantuan tongkat, karena kakinya sedikit terluka akibat ditabrak dengan cukup kencang" ujar dokter.

"Yang penting ia selamat. Saya akan menjaganya" ujarku sembari menghela nafas sedikit lega.

Dokter itu berpamit pergi. Aku kembali duduk dengan mengingat apa yang baru saja terjadi.

FLASHBACK
Aku berjalan menuju tempat tujuanku setelah berbincang dengan Mona. Ponselku berdering dan aku mengangkatnya.

"Hallo" jawabku.

"Kau.. Mencariku?"

Suara yang sama.. Dia pasti orang itu. Dia orang yang menimbulkan masalah kepadaku akhir-akhir ini.

Langkahku terhenti. "Aku tidak tau kau pria atau wanita tapi jika kau punya keberanian hadapi aku secara langsung!" ujarku.

"Baiklah permintaan dikabulkan"

Tiba-tiba telponnya terputus. Memang dia tidak punya nyali untuk langsung bertemu denganku.

Terdengar suara sangat kencang di sisi kiriku. Saat aku menoleh sebuah mobil sedan hitam menabrak tiang listrik yang jaraknya hanya beberapa langkah dariku.

Aku terkejut melihat mobil sedan yang mengeluarkan asap itu. Aku tidak bisa melihat wajah pengendara itu dengan jelas karena kepalanya ditutupi sweater hoodie. Pengendaranya hilang kesadaran tapi orang-orang bukan berkumpul untuk melihat kondisi pengendara itu, malah berkumpul dibelakang mobil.

Aku penasaran dan menghampiri mereka semua. Aku mencoba melewati celah kerumunan orang. Mataku terbelalak melihat orang yang tergeletak di depanku dengan keadaan lemas.

"Mona!" ujarku terkejut sembari menghampiri dan duduk disampingnya.

Banyak darah keluar dari kepala Mona. Mona terlihat sangat lemas dengan nafas terengah-engah.

"Saya sudah menghubungi ambulans. Mereka akan segera datang" ujar seorang pria yang berdiri diantara kerumunan.

Aku menggenggam tangan Mona. "Bertahanlah. Ambulan akan segera tiba" ujarku dengan perasaan bingung dan khawatir.

Bagaimana Mona bisa berada disampingku? Bukankah Mona berdiri dibelakangku? Apa.. Apa seharusnya mobil itu menabrakku? Apa.. Apa Mona baru saja menyelamatkanku?

Tiba-tiba mata Mona perlahan-lahan mulai terpejam. Secara otomatis aku mengangkat kepala Mona dan meletakkannya di pelukanku.

"Mona sadarlah" ujarku sembari menggoncangkan tubuhnya.

"Mona tolong bertahanlah" ujarku putus asa melihat Mona dalam keadaan seperti ini.

Air mata terbendung dan aku memeluk Mona dengan sedikit erat. Tak lama ambulan datang dan membawa kami kerumah sakit.
FLASHBACK END

Aku berdiri disamping tempat tidur Mona dan menatapnya terbaring tidak sadarkan diri.

Kau seperti ini karena ku. Kau melakukannya karena ku. Sebesar itukah.. Perasaanmu terhadapku? Atau semua ini kau lakukan karna kemanusiaan?

My Arrogant Boss,My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang