Chapter 55

3.5K 123 16
                                    

-Penulis-

Pagi hari pukul 7, Sonia sedang berada di ruangan prakteknya. Ia sedang menulis beberapa pesanan obat yang ingin ia beli di salah satu tempat farmasi langganannya.

Tiba-tiba ia memikirkan Malik. "Sudah lama aku tidak melihatnya. Terakhir melihatnya saat aku membantunya menemukan neneknya. Apa dia baik-baik saja? Apa dia sudah tidak diganggu?" Batin Sonia.

Sonia memutuskan untuk pergi ke farmasi seorang diri. Diperjalanan ia melihat mobil yang tidak asing.

"Bukankah itu mobil yang.. Benar, aku melihatnya saat penculikan nenek terjadi. Mobil itu hilang bersamaan dengan hilangnya nenek" Sonia memutuskan untuk mengikuti mobil itu.

"Mungkin saja dengan mengikuti mobil ini aku bisa tau siapa orang yang menerorku terus dan berusaha menyakiti Malik" Batin Sonia.

Sonia mengikutinya dengan hati-hati supaya ia tidak diketahui oleh pengendara itu. Hingga mobil itu berhenti disebuah ladang kering. Seseorang sudah menunggunya di tengah ladang.

Keluarlah seorang pria dengan jaket berhoodie nya. Terjadi keributan diantar kedua pria itu. Tiba-tiba pria berhoodie mengeluarkan pipa besi dari belakang pakaiannya dan memukul pria didepannya.

"Ya tuhan.. Apa yang.." Sonia syok melihat apa yang terjadi dari jauh.

Pria itu terus memukul pria dihadapannya meskipun pria itu sudah tidak bergerak lagi.

Sonia tanpa sengaja menjadi saksi pembunuhan itu. Sonia merasa gugup dan ketakutan. Ia mengambil inisiatif sebelum pria jahat itu mengetahui keberadaannya maka ia segera pergi dari tempat itu.

"Apa-apaan itu? B-b-bagaimana bisa pria itu.." Teringat jelas bagaimana pria berhoodie itu melayangkan pipa besinya kepada pria dihadapannya dan terus melakukannya meskipun pria dihadapannya itu sudah berlumuran darah.

Sonia tidak bisa konsentrasi dalam mengemudi hingga ia telat menyadari lampu hijau telah berubah menjadi lampu merah.

Sonia menginjak pedal rem sedalam mungkin hingga ia mobilnya berhenti dengan kasar dan ia berhenti diatas zebra cross. Untung saja tidak ada orang yang menyebrang hingga tidak menimbulkan masalah serius.

***

Sonia kembali ke apartemennya. Ia segera mengunci pintunya rapat-rapat dan menutup semua jendela dengan hordeng.

Sonia mengambil air dingin dan meminumnya. Ia merasa ketakutan.

"Siapa pria itu? Kenapa ia setega itu? Aku harap ia tidak melihatku tadi. Semoga.." Batin Sonia.

***

Rohan yang berada diruang kerjanya sedang membaca beberapa file kasus yang harus ia tangani.

"Maaf pak Rohan. Ada yang mencari anda" Ujar sekertarisnya.

"Persilahkan masuk" Jawab Rohan.

Lalu seorang pria masuk kedalam ruangannya dan mengeluarkan amplop coklat dari dalam kantung jaketnya.

"Silahkan duduk" Rohan memintanya duduk diatas sofa dihadapannya.

"Ini foto yang bapak minta"

Rohan mengambil amplop itu dan membukanya. Ia mengeluarkan foto dari dalam amplopnya.

"Mobil ini yang selalu berada disekitar Sonia?" Tanya Rohan.

"Benar pak. Mobil ini hampir setiap hari ada di dekat apartemen nona Sonia. Tapi orang didalamnya tidak keluar sama sekali. Bahkan beberapa hari ini saat saya mengikutinya, ia berhenti dan mengawasi rumah lain"

My Arrogant Boss,My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang