Chapter 30

5.8K 176 0
                                    

-Penulis-

Sonia yang tertidur dapat merasakan bahwa Malik berdiri didekatnya dan sedang menatapnya. Ia pun dapat mendengar bahwa langkah kakinya semakin menjauh.

Tak lama saat Malik benar-benar meninggalkannya, air matapun menetes dari mata Sonia yang terpejam.

"Mona" panggil Rohan yang terkejut melihat Mona berdiri di dekat pintu kamar Malik.

Sonia membuka matanya dan berjalan menuju ruangan prakteknya tanpa menoleh kesiapapun. Di perjalanan Sonia menyeka air matanya dan menarik nafas dalam-dalam untuk menahan rasa sakitnya.

Di depan kamar Malik, Mona terkejut melihat kedatangan Rohan di malam hari seperti ini.

"Kau darisana? Apa kau melihat.. Malik?" tanya Mona dengan ragu. "Apa aku harus memanggilnya Malik atau pak Malik?" batin Mona.

"Tidak. Apa kak Malik tidak dikamarnya?" tanya balik Rohan.

"Dia tidak ada" jawab Mona. Aku melihat rangkaian mawar ditangannya. "Itu untuk Malik?"

"Ahh iya" jawab Rohan dengan ekspresi tidak begitu suka. "Aku membelikannya dijalan tadi. Kenapa kau tidak pulang? Ini sudah malam"

"Aku akan pulang sebentar lagi" jawab Mona.

"Biar aku antar" tawar Rohan.

"Rohan kau disini?"

Malik datang dengan tiang infus yang ia bawa-bawa. Malik menatap bunga yang Rohan pegang.

"Itu untukku?" ujar Malik sembari menadahkan tangannya.

"Pria ini.. Pertanyaannya saja belum dijawab, tapi dia sudah menadahkan tangan" batin Mona.

"Astaga. Benar-benar pria ini" batin Rohan sedikit kesal.

Rohan meletakkan bunga diatas tangan Malik.

"Terima kasih. Tidak perlu repot-repot" jawab Malik.

"Darimana?" tanya Mona.

"Berkeliling. Aku merasa bosan. By the way, kau harus pulang. Istirahatlah" ujar Malik sembari menatap Mona.

"Akan aku antar" tawar Rohan sekali lagi.

"Tidak perlu. Kau juga harus pulang, sudah malam. Lagipula arah rumahmu dan Mona berlawanan arah, kau akan semakin jauh dengan rumahmu" ujar Malik.

"Bukankah rumah kita satu arah? Jika kakak bisa melakukannya kenapa aku tidak?" ujar Rohan dengan nada sedikit ketus.

Malik dan Mona terkejut mendengarnya. Mereka menatap Rohan dengan ekspresi terkejut.

"Kau baik-baik saja? Apa suasana hatimu sedang jelek?" tanya Malik.

Rohan mencoba mengatur perasaannya dan tersenyum sembari menoleh kearah Mona dan Malik.

"Terserah kakak saja. Kalau begitu aku pulang dulu. Aku tadinya khawatir tapi.. Kakak sudah berjalan-jalan, kakak pasti sudah lebih baik. Besok aku akan jemput kakak pulang" Rohan berpamitan dan pergi keluar rumah sakit.

"Apa terjadi sesuatu dengannya? Kurasa hatinya sedang tidak baik" batin Malik.

Di parkiran mobil Rohan masuk kedalam mobil dan menyandarkan tubuhnya.

FLASHBACK
Pukul 8.00 pm

Rohan sedang diperjalanan menuju rumah teman lamanya, ia terjebak macet.

Ia menoleh kearah kanannya dan terlihat toko bunga yang indah.

"Selamat datang. Silahkan dilihat" ujar pegawai toko tersebut.

My Arrogant Boss,My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang