Chapter 52

4K 136 4
                                    

-Penulis-

Malik menanti jawaban Rohan dengan perasaan gelisah.

Rohan tersenyum sinis. "Aku muak menyembunyikannya. Jawaban dari pertanyaan kakak adalah iya"

Malik terkejut bukan main mendengarnya. "Kau tau bahwa Mona itu bersamaku"

"Tapi kakak tidak pernah menjaganya. Kakak tidak pernah disampingnya bahkan kakak tidak tau kesedihan apa yang menyelimutinya"

"Memangnya apa yang tidak aku tau?" Tanya Malik.

"Mona berpisah dengan keluarganya. Malam itu ia melihat seseorang seperti ayahnya dan ia menangis ditengah jalan. Apa kakak tau masalah itu?"

"Aku ingat momen itu. Seseorang memeluk Mona dan ternyata itu Rohan. Berarti.. Sudah lama Rohan menyukai Mona" Batin Malik.

"Kau tidak tau apa-apa" Jawab Malik. "Bukan maksudnya sombong tapi.. Orang yang akan berada di dekatnya hanya aku. Kain sari pernikahan berwarna merah hanya akan menjadi milikku. Sebaiknya kau berhenti sebelum terluka"

Malik keluar kamar Rohan. Perkataan Malik membuat Rohan emosi. Ia menggenggam erat selimutnya dengan perasaan kesal.

"Itu tidak akan terjadi!" Kesal Rohan.

***

Saat Rohan sedang menonton televisi seseorang masuk ke kamarnya.

Sonia datang dengan mengenakan kemeja bergaris biru dan celana jeans, dipercantik dengan heels putihnya dan rambut bergelombang yang terurai. Tentu Sonia tidak datang dengan tangan kosong. Ia membawa parcel buah kesukaan Rohan.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Sonia sembari meletakkan parcel buah diatas meja.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Kenapa kau menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan?" Tanya Sonia.

"Aku tidak mendapat kabar apapun darimu sejak itu. Apa kau baik-baik saja?"

"Aku pergi menenangkan diri. Aku baru kembali setelah mendengar kecelakaanmu. Apa kau tau siapa pelakunya?" Tanya Sonia yang duduk ditepi tempat tidur Rohan sembari melihat Rohan.

"Aku tidak tau tapi akan kucari tau. Sepertinya itu kecelakaan disengaja karena target sesungguhnya bukan aku melainkan Mona. Aku melihat itu dari surat diatas meja kak Malik"

Sonia terkejut mendengarnya. "Surat itu diberikan ke Malik? Berarti.."

"Kenapa?"

"Orang yang melakukannya adalah orang yang mengincar Malik selama ini. Orang yang terus menerorku untuk menghancurkan Malik" Jawab Sonia dengan khawatir.

"Dia harus ditemukan sebelum melukai banyak orang"

Sonia menghela nafas dengan berat dan tertunduk. "Kenapa dia tidak menyerah saja?! Kenapa harus seperti ini? Kenapa semua orang dia teror?!" Gerutu Sonia.

"Karna yang ia inginkan hanya kak Malik tapi.. Banyak orang yang menghalangi dia. Jadi dia mencoba menghancurkan penghalangnya dulu baru kak Malik" Jawab Rohan. "Sepulang dari rumah sakit aku akan mencoba mencari pelakunya"

Tanpa mereka sadari pintu yang terbuka sedikit memberikan celah bagi Mona untuk mendengar semuanya.

"Targetnya aku? T-ta-targernya aku? Dia menginginkan Malik maka ia mencoba menghancurkanku. Berarti jika ia tidak bisa menghancurkanku secara langsung maka... Kak Malla" Batin Mona.

My Arrogant Boss,My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang