Chapter 48

3.7K 133 5
                                    

-Malik-

Aku pergi menuju tempat proyek bersama pak Adli. Kami berbicara dengan semua orang yang akan melaksanakan proyekku ini.

"Saya ingin tidak ada kesalahan lagi seperti kemarin. Jadi kerjakan dengan baik dan langsung hubungi saya jika terjadi sesuatu" Ujarku.

"Kami akan lakukan yang terbaik"

"Bagus. Mulai kerja besok. Jam kerja kalian dimulai jam 7 pagi dan berakhir jam 5 sore. Untuk jam istirahat saya hanya berikan waktu satu jam di jam 12 sampai jam 1 jadi maksimalkan waktu kalian dengan baik" Ujarku.

"Bapak bisa percayakan kepada kami"
Aku mengangguk dan pergi menuju mobil.

"Ibu memintaku membeli beberapa manisan, kita mampir ke toko manisan dulu" Ujarku kepada pak Adli yang menyetir mobil.

"Tentu tuan" Jawab pak Adli.

***

Diperjalanan aku membaca file-file tentang semua usaha bisnisku. Hasilnya cukup memuaskan karena grafiknya menunjukkan penghasilan yang tinggi dibandingkan kerugian.

"Maaf tuan, untuk proyek ini apa tuan menambah keamanan yang lebih dari kemarin?" Tanya pak Adli.

"Iya. Saya tidak mau hal buruk terjadi dua kali" Jawabku.

"Syukurlah. Tapi ngomong-ngomong tuan mengambil keamanan darimana? Saya punya kenalan yang bekerja di departemen keamanan juga, apa tuan mau?"

"Tidak terima kasih. Saya sudah mengambil keamanan dari departemen keamanan milik teman kak Rani" Jawabku masih dengan mata yang membaca isi kertas didalam file.

"Departemen apa tuan? Apa nama departemennya?"

Pertanyaan pak Adli membuat perhatianku teralihkan. Aku mendongakkan kepalaku dan menatap wajah pak Adli dari kaca untuk melihat sepion belakang.

"Maksud saya mungkin saya kenal sama departemennya" Ujar pak Adli yang sadar akan tatapanku.

Aku tidak menjawab pertanyaan pak Adli dan kembali fokus ke berkas yang sedang aku pegang. Tidak seperti biasanya pak Adli menanyakan hal seperti itu kepadaku.

***

Kami tiba di tempat manisan. Pak Adli turun dari mobil dan membeli manisannya.

Aku menatap kearah kananku dan melihat tempat ziarah. Entah kenapa aku sangat ingin kesana.

Pak Adli tiba dengan sekotak penuh manisan kesukaan ibu.

"Pak Adli bisakah anda tetap disini? Saya ingin pergi kesuatu tempat dulu" Ujarku.

"Oh silahkan tuan. Saya tidak akan kemana-mana" Jawab pak Adli.

Aku turun dari mobil dan berjalan menuju tempat ziarah. Apa yang special dari tempat ini? Kenapa aku sangat ingin mengunjunginya? Apa aku pernah kesini bersama ayah?

Saat aku menaiki tangga tiba-tiba aku ditabrak seorang anak kecil sehingga berkas yang aku bawa berantakan dilantai semua.

"Anak itu..." Gumamku sembari melihatnya lari tanpa menoleh kebelakang.

Aku memungut berkasku yang berantakan. Tiba-tiba seorang pria membantuku.

"Terima kasih" Ujarku sembari mengambil beberapa berkasku ditangannya.

My Arrogant Boss,My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang