Chapter 62

3.2K 128 0
                                    

-Penulis-

"... Benar. Aku yang memberikan semua berkas itu kepada Mona. Aku yang menyebabkannya pergi dari semua orang. Tapi bukankah itu bagus untukmu? Kau bisa pergi menemuinya dan jadilah pahlawannya. Dengan begitu kau bisa dengan mudah mendapatkannya" Ujar Sonia dengan nada sedikit ketus.

Rohan menatap Sonia lekat-lekat. "Bukan itu alasanmu melakukannya. Kau memiliki niatan busuk dibelakang semua ini? Kau ingin menyakiti kak Malik lagi dengan membuat semuanya terulang, benar kan?!"

Sonia tersenyum sinis. "Niatan busuk? Aku? Apa kau bilang? Aku ingin menyakiti Malik? Apa gunanya?! Jika aku melakukan ini apa yang bisa kudapat? Aku hanya membuat luka Malik kembali dan akhirnya.. Dia akan semakin membenciku. Apa kau tidak memikirkan itu? Lagipula apa pedulimu jika Malik terluka atau tidak hah?! Kau hanya mencintai dirimu. Saking cintanya pada dirimu kau tidak dapat melihat sekelilingmu"
"Untuk apa melihat sekelilingku? Aku tidak peduli dengan mereka" Jawab Rohan.

"Benar. Kau tidak peduli dengan mereka makanya bukannya bertanya alasan aku melakukannya tapi langsung datang dan bertindak kasar. Kau memang sangat tidak peduli dengan orang lain" Sonia mencoba menenangkan dirinya. "Sekarang keluarlah. Aku harus bekerja"

Rohan tidak bisa mengabaikan permintaan Sonia. Ia pergi meninggalkan Sonia sendiri untuk kembali bekerja.

***

Saat hari mulai malam, Sonia keluar dari kliniknya dan pergi dengan mobil BMW hitam miliknya.

Rohan yang sejak tadi telah menunggunya mengikuti Sonia hingga akhirnya mobil mereka berhenti di sebuah rumah sederhana yang jauh dari pemukiman warga.

Sonia turun dari mobilnya dan mengetuk rumah itu. Keluarlah seorang wanita separuh baya dengan celemek di tubuhnya.

"Apa yang mereka bicarakan?" Batin Rohan yang melihat Sonia berbicara dengan wanita itu lalu masuk kedalam rumah itu.

"Rumah siapa ini? Bukankah Sonia tidak punya rumah di India? Dia hanya punya apartemen" Rohan sangat penasaran tapi ia tahu tata krama. Tidak mungkin ia mengintip dari jendela rumah orang lain. Akhirnya Rohan memutuskan untuk kembali menunggu Sonia keluar.

Tapi belum lama menunggu Rohan mendapatkan pesan, sebuah alamat rumah di wilayah Chennai. Setelah membacanya Rohan segera pergi dari rumah itu.

***

1 bulan kemudian.

Seorang wanita sedang menjemur seprai warna pink, biru dan ungu berbunga. Selesai menjemurnya ia mengangkat ember yang ia gunakan untuk membawa pakaian basah ke sudut teras.

"Malla tolong belikan bibi garam" Ujar bibi yang keluar dari rumah membawa sejumlah uang.

Malla mengambil uang itu.

"Kau sudah selesai menjemur semuanya?" Tanya bibi.

"Sudah bi. Aku pergi dulu" Malla pergi untuk membeli garam.

Sepulangnya dari minimarket, Malla berjalan menyusuri pasir pantai karena kebetulan rumah baru mereka dekat dengan pantai. Langkahnya terhenti saat melihat seseorang dihadapannya.

***

"Semuanya 5 rupee"

Wanita yang membeli kue memberikan uang yang diminta penjual dan pergi.

My Arrogant Boss,My Sweet CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang